Pada beberapa kesempatan, ingin sekali rasanya, berterimakasih, karena kamu sudah lahir lalu tumbuh dengan baik.
Senang mengenalmu, senang sekali. Semoga kita selalu punya cara untuk selalu bersama, Terimakasih, sudah ada dikehidupan saya.
***
Keano melangkah memasuki pekarangan rumah, yang tidak asing baginya. Ya, ini adalah rumah milik sahabatnya "Aluna Syakilla". Keano menghela napas pelan, kalau bukan karena Siska ibunda dari Aluna, yang datang dan memohon padanya, rasanya Keano sudah malas untuk berurusan dengan Aluna kembali.
Tingg,,, Tingg,,,
Suara kunci mulai terdengar memutar, dan muncullah Siska dengan wajah lelahnya. Wanita itu tersenyum hangat pada Keano.
"Masuk No, makasih karena mau meluangkan waktu, untuk mengunjungi Aluna,"
"Aku lakuin semua ini, karena Tante, aku udah anggap Tante sama seperti Bunda." Tegas Keano, seperti yang sudah Keano jelaskan pada Aluna, bahwa rasa itu sudah usai.
"Tante paham No,, sekali lagi terimakasih,"
Keano melangkah mendekati, sebuah taman yang ada di Halaman belakang rumah Aluna, Keano ingat dulu, Taman ini merupakan tempat favorit dari Keano dan Aluna. Biasanya, mereka akan menghabiskan waktu ditempat ini. menonton flim, bernyanyi bersama bahkan sampai bermain kejar-kejaran. Tapi, itu adalah hal yang perlu diingat sebagai kenangan masa kecil dahulu.
"Aluna,," panggil Keano, pria itu duduk bersisihan dengan sahabatnya itu.
Aluna tetap menatap lurus kedepan, pandangan mata itu terasa kosong, Keano menyadari hal tersebut.
"Mau sampai kapan Lun, lo,, nyusahin nyokap lo, gak kasian sama Tante Siska?" Ucap Keano kembali.
"Apa yang kurang dari gue sih No,, dulu lo bilang, lo bakalan cinta sama gue, tanpa batas waktu. Tapi, sekarang, kenapa semua jadi berantakan gini," lirih Aluna menatap Keano, airmata itu sudah mengalir deras membasahi wajah yang pucat pasi itu.
"Setiap masa ada orangnya, dan setiap orang ada masanya. Mungkin, itu yang terjadi sama hati gue sekarang Lun, Mau gimanapun lo memaksa, hati gue bukan buat lo lagi sekarang. Lun, gue mohon sebagai sahabat lo, tolong jalani hidup lo dengan lebih baik dari sekarang. Ada, ataupun gak ada nya gue di hidup lo. Gue sayang banget sama Kanaya, gue harap Lo ngerti." Keano bangkit dari duduknya, dia mengelus lembut rambut Aluna, dan melangkah meninggalkan gadis tersebut. Keano dapat mendengar suara tangisan itu, tapi, Keano juga sadar dia tidak bisa memberikan harapan. Karena perihal kenyamanan tentang perasaan, tidak bisa dijadikan lelucon.
Siska mendengar segalanya, dan ia pun memaklumi segala yang diucapkan Keano pada Aluna.
****
Markas Gennaios sore ini sangat ramai, dikarenakan anak tunggal Kaya Raya sedang berulang tahun hari ini. Namun, Keano sudah meminta maaf karena pria itu, tidak dapat hadir untuk merayakan acara tersebut.
"Ki, ulang tahun tiap hari aja gimana?" Usul Farel dengan tangan yang tidak henti memakan, kue coklat favoritnya.
"Mau enaknya doang,, gak baik bang Farel," sahut Ucup, tidak mau kalah dengan Farel, pria itu sudah memotong kembali bagian lain dari kue coklat.
"Eh,, Kribo lo makan aja kayak Kepet gitu," balas Farel kembali.
"Oh ya, gue doain lo cepat dapet pacar ya Ki," ucap Farel kembali dengan mulut sudah penuh dengan kue coklat.
"Jangan kayak si kribo,, gak laku." Tandasnya kembali menyindir sang adik kelas.
"Telan baru ngomong, jangan kayak Bàbi Rel," Tukas Gerald, pria itu masih sibuk dengan pnsel di genggamannya.
"Tuh,, jangan kayak Ibab bang Farel," Ucup tersenyum mengejek, tidak lupa menjulurkan lidahnya.
"Nih ya bang,,lagian bukannya Ucup gak laku bang, cuma prinsip Ucup tuh ya,, "Sekali bucin, harus sampai pasang Cincin."
"Menyalahhhh, abangku," Teriak Angkasa, pria dengan Headband di kepalanya.
"Yoi,,, siapa dulu Yusuf Wiguna, Pria dengan kadar tampan, melebihi kerjernihan air pegunungan." Sombongnya kembali sambil menarik kerah bajunya.
Raki hanya diam, menyimak segala percakapan tidak penting dari para sahabatnya tersebut. Pria itu tersenyum tipis, saat mengingat tadi pagi mendapatkan ucapan secara langsung, dari gadis yang masih memiliki seluruh hatinya, "Kanaya Shabira", gadis itu sangat manis tadi pagi, dengan jepit rambut berbentuk matahari favoritnya. Ucapan pertambahan usia dari Kanaya, adalah hal yang paling membuat ia senang. Ya, mungkin Raki munafik, karena dia memang sangat menyukai kekasih dari sahabatnya tersebut. Bagi Raki, tidak terlalu buruk mencintai dalam diam.
***
"Nay,, Bunda Mandi dulu ya sayang, kalau kamu mau nunggu Keano, ke balkon aja ya sayang," ucap Mellisa pada Kanaya, ya, sejak pulang sekolah Kanaya memang berada di kediaman Keano. Rencananya Kanaya ingin belajar membuat kue bolu pisang kesukaan Keano.
"Iya Bun, Naya kesana ya," jawab Kanaya, gadis itu sedang memotong beberapa bagian dari kue bolu pisang, yang terlihat sangat Nikmat. Keano harus mencobanya.
"Iya sayang,"
Kanaya meletakan sepiring kue bolu pisang serta dua teh hangat, tadi, Keano sudah menghubunginya jika pria itu akan sampai sebentar lagi.
Langit malam ini begitu indah dan terang, senyuman hangat itu, menyejukkan mata saat memandangnya.
"Cantik," Kanaya dibuat kaget, karena suara Keano disebelah telinganya.
"Bikin jantung aku kaget aja," Kanaya memukul pelan bahu Keano.
"Kamu terlalu serius sayang,"
"Langit dan Bintang malam ini, indah ya No," ujar Kanaya, matanya kembali menatap taburan bintang yang menerangi Angkasa.
"Betelgeuse merupakan salah satu bintang paling terang di langit malam. Bintang super raksasa ini berwarna merah dengan rona oranye kemerahan yang khas. Cahaya Betelgeuse diperkirakan 14.000 kali lebih terang dibandingkan Matahari." Jelas Keano pada Kanaya, pria itu sudah menyomot sepotong kue bolu pisang favoritnya.
Kanaya tersenyum, " Dan, Rigel adalah bintang super raksasa berwarna biru yang terletak di konstelasi Orion . Bintang ini dianggap sebagai salah satu bintang terindah dan mencolok secara visual di langit malam. Dengan warna biru-putih yang pekat dan luminositas tinggi, Rigel menonjol dan menambah daya tarik konstelasi Orion." Ujar Kanaya.
"Aku udah tau sekarang Nay,"
Kanaya menoleh memanyunkan bibirnya, dan hal itu membuat ia sangat menggemaskan.
"Tau apa?"
"Aku tau, kenapa kita jodoh, tau gak kenapa?" Kanaya hanya menggeleng sebagai jawaban.
"Jodoh adalah seseorang yang mempunyai gembok yang sesuai dengan kunci kita, dan kunci yang sesuai dengan gembok kita,"
Kanaya tertawa, Kekasihnya malam ini terlihat berbeda dari biasanya, Keano yang romantis memang hal favorit untuk Kanaya.
"Nay, Terimakasih, sudah lahir dan tumbuh dengan baik di Bumi. Terimakasih juga karena sudah mau menjadi pasangan yang baik buat aku,"
"Hal paling menyenangkan dari perjalanan hidup aku, adalah bersama kamu sampai detik ini." Sambung Keano kembali.
"Jadi, mari saling melengkapi dan berusaha untuk selalu sama-sama,"
Binar mata indah itu membuat Keano tersenyum, jika saja Keano melewatkan Kanaya, mungkin itu adalah pilihan terburuk dari perjalanan hidupnya.
Kanaya melangkah berdiri dihadapan Keano, " Samudera Keano, senang mengenalmu, rasanya senang sekali."
Menurut Kanaya,salah satu malam terbaik, adalah malam ini. Bintang yang indah, langit yang terang dan Keano yang disayangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KANO
Teen FictionBerawal dari niat Keano balas dendam kepada gadis bernama Kanaya,yang sudah membuat sahabatnya patah hati. Keano berpikir menjadikan Kanaya sebagai kekasih dan memperlakukan Kanaya dengan tidak baik,akan membuat Kanaya menyerah! Nyatanya Keano yang...