***
Basecamp Gennaios sudah ramai, karena sehabis pulang dari Sekolah. Hampir semua Anggota Gennaios dateng ke Basecamp untuk menjenguk Angkasa, dan yang tidak di sangka-sangka si Empu yang sedang ingin dijenguk, sudah duduk dengan santai sambil menikmati keripik Kentang tak lupa sambil menonton Anime Favorite nya. Farel sedikit mendengus melihat kelakuan Angkasa, lagi dijenguk tuh pura-pura sakit kek akting aja dulu gitu. Biar buat suasana haru seperti yang sering dia lihat di tayangan televisi yang Mami nya tonton itu.
"Udah enakan Kas?" Tanya Gerald, Pria itu sudah melepaskan kemeja sekolahnya. Dan hanya menggunakan Kaos hitam saja.
"Lumayan Bang," Jawab Angkasa.
"Ohya Kas," Belum selesai Farel bertanya Gerald sudah memotong. "Sumpah kalau gak penting mending diem aja," dan setelah itu Gerald pergi, meninggalkan Farel yang sudah menyiapkan ancang-ancang untuk memberikan sedikit bogeman pada Pria itu.
"Anj, emang si Gerald!"
"Mau nanya apa Bang?" Tanya Angkasa kembali, bisa dikatakan dirinya ingin tahu. Apa pertanyaan dari Farel.
"Gue mau nanya, cara dapetin pacar gimana Kas?"
Yap, seharusnya Angkasa mendengarkan ucapan Gerald. Karena semua yang keluar dari mulut Farel, pasti tidak berfaedah.
***
Keano memasuki Rumah nya, dirinya sedikit kelelahan. Mungkin efek dari begadang semalam bersama sahabat-sahabat nya itu. Saat yang lain memutuskan kembali ke Basecamp, Keano pamit untuk tidak ikut. Karena Keano harus pulang, Melissa pasti khawatir pada diri nya.
"Ano, kamu udah pulang Nak?"
Keano mencium tangan Melissa tak lupa mengucapkan salam pada sang Mama.
"Iya Ma, maaf semalem Keano gak pulang ke rumah," Keano menjelaskan apa yang terjadi pada Angkasa, karena Melissa mengetahui semua kehidupan Keano diluar rumah. Keano menganggap Melissa satu-satu nya Keluarga yang dia miliki, jadi Keano tidak akan membunyikan apapun pada Melissa.
"Gakpapa, tapi Angkasa udah membaik kan, Nak?" Keano membalas nya dengan anggukan kepala saja.
"Keano, Mama minta jangan sampai melampui batas ya Nak."
"Mama cuma punya kamu, Mama gak mau kamu sampai kenapa-kenapa Nak." Sambung Melissa kembali.
Keano memeluk Melissa, "Keano gak akan ngecewain Mama."
Setelah itu dirinya pamit kepada Melissa untuk beristirahat, karena nanti malam dia akan menjemput Kanaya, untuk mengajak kekasih nya itu ke tempat dimana Kanaya bisa melihat Bintang, hal yang sangat kekasih nya itu sukai.
Melissa melihat Keano, yang sudah menghilang di balik pintu kamar. Semoga saja Keano tidak akan mengecewakan diri nya, di Dunia ini dia hanya memiliki Keano. Jika sampai terjadi sesuatu pada Putra satu-satu nya itu, Melissa tidak tahu apa yang akan membuat nya bertahan dan kuat untuk menjalani berat nya kehidupan.
****
Renata memandang lirih benda pipih di genggaman nya, hancur sudah hidup nya. Dua garis merah yang sangat jelas itu,membuat airmata nya tiada henti meluncur dengan sangat deras. Bagaimana dia akan menghadapi kehidupannya. Belum lagi semua cacian maki yang akan dia terima dari keluarga dan teman-teman nya, dan bagaimana dengan Pria sialan yang menghamili nya, apakah Pria itu akan bertanggung jawab atau pergi meninggalkan dirinya bersama dengan satu nyawa yang ada di dalam perut nya kini.
Arrgghhhhh...
"Sialan, gak, gue gak mau, gue mau mati aja!" Renata berteriak dengan histeris, memukul perut rata nya dengan sangat keras.

KAMU SEDANG MEMBACA
KANO
Teen FictionBerawal dari niat Keano balas dendam kepada gadis bernama Kanaya,yang sudah membuat sahabatnya patah hati. Keano berpikir menjadikan Kanaya sebagai kekasih dan memperlakukan Kanaya dengan tidak baik,akan membuat Kanaya menyerah! Nyatanya Keano yang...