GENNAIOS

32 2 0
                                    

Gennaios adalah Bahasa Yunani yang merupakan arti Dari Berani. Ini bukan tentang perkumpulan anak-anak yang merusak generasi Bangsa, atau yang dapat merugikan orang lain. Didirikan Gennaios tujuannya untuk menjadi tempat berkeluh kesah dan tentunya yang sekarang sudah menjadi keluarga kedua bagi semua Anggotanya, didalamnya tidak ada jabatan,tidak ada pembeda satu sama lainnya. Mereka satu, mereka sama dan mereka adalah para laki-laki pemberani. Tidak banyak kelompok lain yang sering meremehkan kemampuan Anggota Gennaios tapi Keano selalu bilang, tujuan dibentuknya Gennaios oleh dirinya serta keempat sahabatnya, ya dulu Petra adalah bagian dari Gennaios, tapi karena kesalah pahaman antara Keano dan Petra, membuat Petra meninggalkan Gennaios, dan membentuk kelompok sendiri,dan Gennaios didirikan bukan untuk menjadi ajang adu otot untuk membuktikan siapa yang hebat atau siapa yang paling kuat, Gennaios adalah Keluarga. Gennaios adalah Rumah.

Farel pun membuka pintu Basecamp dengan sekuat tenaga, membuat beberapa orang yang berada didalam tersentak kaget. Untung jantung ini buatan yang Maha Kuasa, jika buatan China mungkin sudah tak berbentuk lagi.

"Ya ahli Kubur tolong hambamu," Teriak Angkasa mengelus dadanya, Pria itu sedang bermain Play Station bersama Raki.

Farel hanya menyengir Kuda," Lebay deh, gue kan buka pintunya pake perasaan Kas,"

"Pantesan lo jomlo bang, soalnya perasaan lu suka salah sih," ejek Angkasa. Yang membuat bibir Farel maju 5 cm dari bentuk awalnya.

"Sialan lu Kas,"

Gerald yang baru datang dari Dapur, untuk
mengambil cemilan dan minuman yang akan menemani mereka bermain PS. Gerald menyeritkan kening melihat Farel yang sudah memejamkan mata sambil memegang dadanya. 'Sungguh Dramatis'

"Rel, jangan bikin keributan bisa gak sih." Gerald sudah menatap tajam kearah Pria itu, tapi namanya juga Farel, Pria itu mana ada rasa bersalahnya. Dia bahkan menyodorkan plastik kepada Gerald yang dia bawa dari luar tadi.

"Tuh, buat lu Abang Gerald yang Tampan." goda Farel menyolek dagu Gerald, yang langsung di hempas oleh Gerald.

"Emang itu apaan bang?" Angkasa kepo, karena wangi makanan itu menusuk masuk kedalam indera penciumannya.

"Croissant Fried Banana With Sugar," Ucap Farel menyebutkan nama makanan yang dirinya bawa.

Gerald memutarkan matanya jengah, karena mengetahui maksud dari perkataan Farel itu. Angkasa pun bangkit dari duduknya, saat membuka plastik tersebut dirinya terkejut.

"Bang, ini Molen bang,Molen." Ujar Angkasa geram, apa susahnya bilang Molen daripada menyebutkan nama panjang2 begitu.

"Gue cuma mengasah Bahasa Inggris gue doang, ternyata masih oke juga sih." Gerald sudah geram sekali dengan tingkah sahabatnya ini, untung mahluk seperti Farel hanya satu jika ada sepuluh, mungkin Gerald memilih untuk pindah saja ke Mars. Raki hanya tersenyum memandangi kegiatan Farel yang sudah berlari memutari kursi karena dikejar oleh Gerald, sedangkan Angkasa sedang mengupas kulit molen untuk dipisahkan dengan buah pisangnya. Menurutnya kulit molen lebih enak dimakan jika tanpa pisangnya.

Tak lama pintu Basecamp pun kembali terbuka, membuat semua mata kembali memandang pintu yang terbuka itu. Farel berucap dalam hati untung Keano datang tepat waktu, jika tidak,abis sudah dirinya jadi samsak oleh Gerald.

"Selamat datang Samudera," Farel pun berjalan kearah Keano, dan tak lupa menepuk bahu Keano. Membuat Keano mengangkat kedua alisnya bingung, ada apa dengan Farel kenapa jadi sok perhatian begini.

"Sini lo Bangsat!"

Pukkk

Goctha, lemparan bantal dari Gerald tepat sasaran. Langsung mengenai wajah Farel. Membuat sorak gembira keluar dari mulut Gerald, inilah satu fakta tentang Gerald, dia akan irit bicara jika bukan kepada sahabatnya saja.

KANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang