Hal tidak terduga

3 0 0
                                    

Mari berdoa, semoga semesta masih mempertemukan kita lagi.

***

Seusai pulang sekolah, Kanaya dan Balita berinisiatif untuk mengunjungi Renata. Rencananya, mereka akan melakukan kegiatan bersama yang biasa disebut Grils Time.

"Aku temenin ya Nay," bujuk Keano, entah kenapa Keano mereka kurang tenang saja, jika Kanaya berpergian sendiri. Ya, walaupun sebenarnya ada Balita dan Renata hanya saja,  seorang perempuan tetap memerlukan seorang Pria, itu yang ada didalam benak Keano.

"Tidak bisa, ini tuh kegiatan para perempuan, kalau kamu ikut gak jadi Grils Time dong namanya," Kanaya hanya bisa mengelengkan kepalanya gemas, kekasihnya itu sangat posesif sekali.

"Yaudah kalau gitu, aku yang anter gimana?" Keano masih bersih keras dengan keinginannya.

"Balita yang bawa mobil, kamu duduk manis disini sama Bang Petra. Inget, gak ada berantem-beranteman ya," ini peringatan dari Kanaya, untuk kekasihnya berserta Sang Kakak.

"Hmmmm,," sahut keduanya secara bersamaan.

***

Ketiga gadis tersebut, menghabiskan waktu mereka dengan mengelilingi sebuah mall yang cukup terkenal di kawasan BSD. Bahkan, Kanaya dan Balita membeli banyak sekali perlengkapan bayi untuk anak Renata nanti, ketika sudah lahir ke Bumi.

"Enak banget kan hidup tanpa para pria, kita bebas mau ngapain aja tanpa ada yang ngomelin," ucap Balita, yang berjalan mundur sambil memakan ice cream vanilla ditangan.

"Kalau jomblo gitu ya Ta," jawab Kanaya sambil merangkul bahu Renata, dan wanita itu hanya terkekeh membalas jawaban Kanaya. ternyata benar, memiliki sahabat seindah itu, kenapa tidak dari dahulu ia menjalani kehidupan seperti ini sesal Renata dalam hati.

"Gue senang Nay, kenal kalian, bisa jadi bagian dari kalian, ternyata seindah itu ya," ujar Renata tersenyum miris.

"Yang lalu biarlah berlalu, yang penting sekarang kita semua. gue, lo dan Balita, kita sedang berusaha menjadi manusia yang lebih baik dari kemarin." tegas Kanaya, gadis itu menepuk pelan bahu Renata, bahu rapuh yang harus kuat karena keadaan, sampai saat ini Kanaya bahkan tidak menyangka, jika, Raska mampu melalukan hal sekeji itu pada Renata.

"Udah dong,,, jangan sedih-sedih lagi, pokoknya, kita bertiga harus bahagia."

ketiganya berjalan menuju lobby bagian barat, untuk menunggu Balita mengambil mobil. " Ta, gue ke toilet sebentar, gakpapa kan ?" ucap Kanaya.

"Oke Nay,"

Renata menggosokkan kedua tangannya pelan, cuaca sore ini cukup gelap, mungkin hujan akan segera turun, dan membasahi semesta. ia mengadahkan tangannya menikmati dinginnya rintikan hujan gerimis yang mulai turun secara perlahan.

Pukk

Renata membelalakan kedua matanya, pria itu ada dihadapannya, pria yang merusak masa depannya, Renata dapat melihat seringai meremehkan itu dari pria bernama "Raska".

"Mau apa lo, Setan!!!" teriak Renata, wanita itu sudah mundur dari tempatnya berdiri tadi.

"Mau main sama Anjing gue lah," remeh Raska menatap jijik Renata.

"Gue bisa teriak, supaya orang-orang bisa mukulin lo rame-rame," ancam Renata, Raska itu menakutkan pria itu tidak pandang bulu pada lawannya, baik itu pria ataupun wanita. Renata hanya berharap jika Kanaya bisa segera kembali, karena Raska tidak akan macam-macam, jika ada pujaan hati pria tersebut.

Raska menyeringai, " sebelum lo teriak, gue matiin lo duluan !" Raska menarik tangan wanita itu, sedangkan Renata mencoba melepaskan genggaman itu, tangannya terasa perih, Raska sangat kuat mencengkram pergelangan tangannya.

KANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang