Bab 4 Membasmi Semut

2.9K 240 5
                                    

Seorang Sagara harus turun tangan langsung melihat pembuatan makanan yang akan dimakan gadisnya setelah menemani Ruby tadi. Sekarang gadis itu sedang tidur dikamar miliknya.

Selama ini tidak ada yang berani masuk ke kamar miliknya selain Elora orang kepercayaannya untuk membersihkan kamar. Kadang dia sendiri yang membersihkannya.

Elora dan beberapa pelayan membantu kepala pelayan membuat makanan untuk nyonya. Dengan Sagara yang terus mengawasi mereka.

Elora menuangkan bubur kedalam mangkuk beserta air minum, ia taroh diatas nampan. "Tuan makanannya sudah selesai."

"Berikan itu pada saya."

Beberapa pelayan saling berpandang termasuk Elora yang terdiam. "Tidak, Tuan. Biarkan saya yang mmebawa nampan ini," tolak Elora.

Sagara berdecak, "Berikan itu pada saya!! Tidak ada bantahan!"

Elora menundukkan kepalanya, lalu memberikan nampan tersebut kepada tuannya. Sagara melihat Jennie yang berjalan kearah dapur.

"Apa kau sudah memberikan bubur itu pada Bella?"

Jennie menganggukan kepalanya, "Sudah Tuan. Tapi Bella tidak mau makan bubur yang beracun hasil buatannya sendiri. Saya sudah memaksa dia memakan bubur itu sampai habis. Setelah bubur itu habis kemudian muncul ruam yang baunya sangat busuk, jadi saya kembali kesini."

Mendengar penjelasan Jennie, rahang Sagara mengetat memperlihatkan otot dilehernya, matanya semakin dingin dan tajam.

Pelayan yang ada disana berbicara didalam hati sambil saling melirik dengan temannya.

Apa tuan marah?

Apa tuan akan membebaskan Bella dari penjara?

Bagaimana dengan Nyonya? Apa dia akan diusir karena sudah membuat Bella masuk ke dalam ruang bawah tanah?

Sayang sekali kalau nyonya dimasukkan ke ruang bawah tanah menggantikan Bella. Padahal dia tidak ada salah apa-apa.

Sagara pergi dari dapur dengan nampan ditangannya. Sedangkan beberapa pelayan mulai membuka suaranya.

"Apa tuan akan.."

"Diam!!" sentak Elora.

"Elora kau kenapa? Kau menyukai tuan sama seperti Bella," tukas Jennie dengan bibir menyeringai.

"Apa yang kau katakan. Mana mungkin aku menyukai tuan," sanggah Elora.

"Kamu tidak perlu menyanggah ucapanku Elora. Karena aku tau kau besar kepala karena tuan hanya menyuruhmu membersihkan kamarnya, benarkan? Dan untuk bubur itu kalau kamu yang memberikan racunnya," bisik Jennie tepat ditelinga Elora.

Tubuh Elora menegang beberapa saat, matanya menatap Jennie tajam. "DIAM!!"

Jennie berdecih, "Tapi yang dibawa ke penjara bawah hanya Bella sebagai kambing hitam. Karena kamu tahu kalau Bella sangat terobsesi dengan tuan," ungkapnya tanpa suara.

Elora mengepalkan tangannya, ia menatap Jennie. "Jangan ikut campur Jennie!!"

Jennie menepuk-nepuk bahu Elora, sebelum pergi ia mengucapkan kata-kata terakhir yang semakin membuat Elora menahan amarah.

"Cepat lambat tuan pasti akan tau kebenarannya."

***

Sagara masuk kedalam kamarnya, atensinya melihat gadis itu memainkan ponsel miliknya. "Bukannya istirahat kamu malah main ponsel."

Ruby mendongakkan wajahnya ia melihat bekas gigitan dileher Sagara. Ruby memalingkan wajahnya malu. Bisa-bisanya dia menggigit leher Sagara..

Married With MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang