Bab 34 - Keberangkatan

894 71 7
                                    

Setelah rapat waktu itu kini semua siswa tengah sibuk untuk kelengkapan liburan di Prancis termasuk Sagara dan Ruby. Ulangan akhir semester sudah lewat satu minggu yang lalu, kini saatnya memasuki liburan semester.

Ruby terlihat tengah sibuk menarik-narik tangan suaminya yang tak kunjung bangun.

"Sagara bangun!" geram Ruby masih berusaha menarik lengan suaminya.

Sagara tidak bergeming, meskipun matanya sudha terbuka sempurna tetapi ia tidak kunjung bangun juga. Ruby menatap suaminya tajam dengan kesal dia menghempas tangan Sagara. Ruby mendudukkan pantatnya disisi ranjang, pipinya ia gembungkan kedua tangannya bersedekap.

Sagara terkekeh kecil melihat tingkah istrinya, dia kemudian bangun dan membopong Ruby ia letakkan diatas tubuhnya.

"Masih pagi, kita siangan aja ya." Ruby memukul-mukul dada suaminya dengan kesal. Matanya berkaca-kaca.

"Hiks.. Aku mau sekarang!!" jerit Ruby menangis menarik-narik baju yang dikenakan suaminya.

Sagara menghapus air mata istrinya yang mengalir ke pipinya. "Liburannya besok baby, kita hari ini full istirahat."

Ruby mendelik, dia lalu kembali mencubiti badan kekar suaminya. "Ih enggak mau, itu mah kemauan kamu doang buat minta jatah ke aku."

Sagara menaikkan alisnya, bibirnya membentuk senyum geli. "Kapan aku bilang mau minta jatah ke kamu, hayooo..." goda Sagara mencubit pipi gembul istrinya.

Seketika pipi Ruby berubah menjadi merah merona, dia menyembunyikan wajahnya didada bidang suaminya. Sagara terkekeh geli, tetapi tangannya terus saja mengelus rambut hitam Ruby.

Sagara bangun dari tidurnya, ia mengambil posisi duduk dengan Ruby diatas pangkuannya. Ia menarik lembut kepala istrinya.

"Aaaa enggak mau." Ruby memberontak, dia masih malu dengan kejadian tadi. Ruby menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Kamu enggak mau jalan-jalan? Oh.. Yaudah," ujar Sagara bersiap kembali tidur, Ruby langsung membuka tangannya. Ia menahan suaminya agar tidur kembali.

"Jadi jadi jadi..." Ruby berujar dengan antusias.

"Cium dulu."

Ruby mendelik, ia memalingkan wajahnya. "Enggak mau!"

"Yaudah enggak jadi."

Ruby menggerutu kesal dipangkuan Sagara, ia kembali menatap suaminya dengan bibir dimajukan. Tangannya bergerak menunjuk bibirnya, dikarenakan dia tidak mau bicara dengan suaminya.

Sagara menaikkan alisnya, pura-pura bingung dengan kelakuan istrinya. Ruby menggeram kesal saat suaminya tidak paham apa yang dia tunjuk.

Ruby menarik leher suaminya sampai kedua bibir itu menempel dengan sempurna. Ruby menggerakkan bibirnya melumat dengan mata tertutup. Sagara menatap istrinya geli. Kesal kesal tapi mau.

Disaat Ruby ingin melepaskan ciumannya, Sagara mengambil alih dan melumat bibir itu menuntut. Mereka saling melilitkan lidahnya. Menyedot dan mengabsen isi mulutnya.

Sagara melepaskan ciumannya saat bibirnya digigit oleh Ruby. Tangannya mengusap bibir istrinya dengan lembut. Ia kembali menyesap bibir istrinya kuat sampai membengkak. Lalu ia biarkan Ruby turun dari pangkuannya.

Ruby membungkukkan tubuhnya, wajahnya kini tepat dileher suaminya. Dia mendekatkan bibirnya ke leher Sagara. Ruby menyesap dan menggigit leher Sagara sampai membekas kemudian kabur meninggalkan Sagara sendirian didalam kamar.

"Shit!"

***

Ruby dan Sagara kini berada di Mall, mereka berjalan sambil bergandengan tangan. Mereka sudah berkeliling mall, membeli kebutuhan berupa baju, tas, sepatu, dress dan kemeja serta jas.

Married With MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang