4

858 87 17
                                    

Gula gula adalah makanan kesukaan ku, setiap kali Dazai Sama  membawa gula gula ak selalu memakannya tanpa bisa berhenti sebelum di suruh.

Benar kan kataku, Dazai Sama memergoki ku memakan gula gula di bawah meja kerjanya. Baru satu jm lalu dia melarang ku memakan gula gula dan sekarang ak akan kehilangan gula gula sampai besok sebab Dazai Sama menaruhnya di tempat yg tinggi.

"Dazai Sama~" Rengekan manja ku selalu menjadi senjata jika ak masih ingin gula gula atau sesuatu hal yg lain.

"Tidak!" Telunjuknya bergerak mengisyaratkan tidk kepada ku.

'Uuuum'

*DAZAI POV*

Cih kenapa sulit memberi tahu bocah ini, kalau dia sakit ak yg harus mengeluarkan uang itu tdk menyenangkan.
Kalau dipikir dia semakin besar saja, mungkinkah dia akan jadi gadis cantik nanti.

Kalau dipikir dia semakin besar saja, mungkinkah dia akan jadi gadis cantik nanti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dazai Sama lihat mereka sedang apa ?"

Tawaku lolos begitu saja saat bocah ini menunjukan gambar di buku dongengnya.

"Mereka sedang berdansa."

"Dansa? Seperti apa ?"

Ak mencubit dua pipinya dan menariknya dalam pangkuanku.

"Jika kau sudah dewasa ak akan memberi tahu mu."

"Kapan?"

"Apa kau mau ikut ak ?"

"Mau!!"

Tangan mungilnya juga sudah tidak terlalu kecil, ak tdk sabar melihatnya tumbuh dan ak ingin tau sesuatu.

*DAZAI END POV*

••••

Weeek!!!

Di sepanjang lorong gelap gedung mafia ak terus mengejek para mafia yg tengah berdiri tegak dengan muka serius mereka. Beberapa dari mereka sebenarnya merasa jengkel dengan ulah ku, bahkan ada yg nyaris ingin memukul ku tapi saat ak menunjuk ke arah belakang mereka langsung ketakutan dan tidak jadi memukul ku.

"Hahahaha.... Weeeekk!" Ejek ku.

Ak kembali melanjutkan aksi ku dan mendapat respon yg sama, namun kali ini Dazai Sama yg memergoki mereka.
Ak terus membayangkan wajah pucat mereka sanggat lucu.

"Hentikan itu!"

"Ba~ik"

Rapat para eksekutif mafia pun di mulai, dan ak hanya asik bermain dengan origami ku. Sesekali ak menganggu Dazai Sama dan hanya mendapat sentilan di dahi ku.

Ak tak mengerti sebenarnya soal siapa dia dan bagaimana ak ada di sini. Yg jelas ak senang dan menganggap Dazai Sama seperti ayah ku sendiri, meski dia menolak ak memanggil ayah padanya.

.










.
Bersambung ....

My baby | Dazai X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang