(7)

700 41 24
                                    

Dengan terpaksa...
Dan pertimbangan yg matang, author putuskan untuk menyingkat cerita sebab chap terlalu banyak dn pembaca pasti bosan menunggu.

.

TIME SKIPP >>

Beberapa tahun setelah menikah.

Dazai dan (name) sudah menikah sejak beberapa tahun yg lalu.
Kini keduanya jg sudah tinggal bersama di rumah yg di hadiahkan Fukuzawa untuk mereka.

"Pelan pelan my baby."

Dazai menuntun pelan sosok istrinya yg tengah hamil 9 bulan, wanita itu kini akan segera melahirkan.

"Osamu, skt sekali knp skt sekali!" Ak mengeluh padanya mengadu rasa sakit yg ku rasakan, bayi ku sedang menuju jln lahir.

"Kau pasti bisa sayang, ak yakin itu."

Saat posisi bayi ku benar benar telah siap di jalan lahir, dokter memintaku untuk berbaring dan akan segera melahirkan.
Ak akan menjadi ibu dari dua anak perempuan sekaligus.

"AAAARGGGGHHHHH!!!! SAKIIIIT!!!!"

Osamu dan semua yg ada di dalam berusaha menenangkan ku, bagaimana ak bs tenang saat ak merasakan skt yg luar biasa.

"My baby ak yakin kau bs!"

"Arghh!" Kuku ku telah menancap di permukaan kulit suami ku. "BAGAIMANA KAU TAHUUU!!! AK YG MERASAKAN SKTITYA, RASANYA TULANG KU SEPERTI DIPATAHKAN!"

Ak terus mengejan tdk saat ak mengejan dokter tak menyarankan hal itu, ak hanya bs mengikuti arahan.
Osamu yg ada di sisiku hanya mampu diam seribu bahasa, mungkin kata kata ku barusan telah membuat hatinya terusik atau ada hal lain.

Hampir dua jm dan bayi ku masih berjuang bersamaku, mungkin ak kurang kuat atau ak tdk setegar wanita lain.

Saat ak berteriak untuk yg kesekian kali, dojter mengatakan bahwa dia sudah bs melihat kepalanya.
Hembusan nafas panjang dan jeritan yg cukup kuat mengantarkan suara tangis.

Bayi ku, dia sudh lahir.

"Perempuan dan dia sehat."

Ak terharu, menatap bayi yg terus menggeliat di atas tubuhku. Dia sanggat cantik, bayi ku bahkan merespon ku saat ak mengusap kepalanya. Sanggat ajaib.

Kontraksi kedua kembali datang, dokter segera bertindak. Untuk yg kedua ini rasanya tdk terlalu sakit bahkan dia keluar dengan mudah.

"Perempuan!"

Setelah melihatnya lahir, ak langsung pingsan kelelahan.

••••

3 Minggu Kemudian

"Astaga!"

Pagi ini (name) benar benar mendapatkan kesibukan ekstra, sebab kedua anaknya menangis bersamaan.

"Tenanglah sayang, kalian harus sabar."

Keduanya sama sama meminta perhatian mamanya sedangkan Dazai sedari tadi masih terlelap, ia tak merasa terganggu dengan suara tangisan anaknya.

(Name) yg frustasi mengeram sebal dan meninggalkan bayinya, dia terkena baby  blues.
Ia pergi dn menangis kesal di dalam kamar mandi.

TOK

TOK

TOK

"My baby, apa yg kau lakukan ? Mereka menangis mencari mu dn kau meninggalkannya?"

Dazai mengetuk pintu sembari menempelkan telinga di pintu kamar mandi.
Terdengar suara isak tangis (name) yg semakin kuat bahkan terdengar seperti tangis yg meluapkan emosi.

Dazai segera membuka paksa pintu kamar mandi dn mendapati istrinya tengah duduk menangis sejadi jadinya bahkan membiarkan tubuhnya terguyur air.

"Hey bayi kecil nanti kau bs skt sayang." Dazai mematikan shower dn menyelimuti (name) dengan handuk, menuntun istrinya keluar.

"Ak menyerah Osamu, ak menyerah!" Pekiknya seraya meremas rambutnya, setres yg ia alami semakin memuncak saat ia mendengar dua bayi yg masih menangis keras di dalam box bayi.

"Sayang, tdk apa apa. Lihat mereka putri kita. Ayo kita lihat apakah mereka baik baik saja!"

"AKU LELAH OSAMU! APA KAU TIDAK TAHU?" Teriak (name) kesal.

*Dazai POV*

Keadaannya benar benar kacau, baby blusenya sudah terlalu parah. Dia bahkan tdk mau menyentuh putrinya.

Ak merengkuh tubuhnya yg masih menangis dalam pelukku. Apakah ak harus mengulang lagi ?
Ak tdk tega melihatnya terisak seperti ini.

Mumgkin setelah ini ak akan mengulang kembali ?

Tidak jangan, ak akan berpisah dengan mu jika meminta Aina mengulang kembali.

Hahh...

Sepertinya ak akan mengurus 3 bayi mulai detik ini.

*Dazai End POV*

••••

Beberapa Tahun kemudian

"Papa!!"

Dua bocah kecil berlari ke arah sosok dewasa yg sudah menyambut mereka di gerbang.
Sosok dewasa yg diteriaki kemudian berjongkok menyamakan tingginya dan mendepakan kedua tangannya.

"Papa!!!"

"He syukurlah kalian ceria, umm.. Kana Chan, Akira Chan."

"Papa, ayo cepat pulang Akira rindu mama."

"Dasar bodoh!"

"Ssttt! Kana Chan, jangan mengumpat adik mu."

Kana dn Akira dua bocah yg merupakan putri dari Dazai Osamu dan (Name), mereka punya sifat yg bertolak belakang Kana yg pemberani dn Akira yg penakut.

"Mama!" Seru Akira saat tiba di rumah, sang ibu langsung menyambutnya dan mencium kedua pipi gadis kecilnya.

"Bayi kecil."

Chuup

Walau keduanya telah menjadi org tua, namun tak ada yg berubah dari mereka berdua. Tetap sama saja, tetap seperti dulu dan Dazai tetap memanggil 'bayi kecil'.

"Osamu, kita sudah tdk seperti dulu lagi. Lihat kita sudah punya dua anak." Protes ku.

"Tapi~ kau tetap 'bayi kecil' ku."

"Terserah saja."

"Mama, Akira lapar."

"Oh iya, ayo kita makan siang bersama."

* Dazai POV *

Tidak ku sangka, perjalanan terakhir membawa ku pada kebahagiaan. Semua itu berkat mu Aina, maaf kan ak tdk bs menyelamatkan mu.

Tapi... Semua yg kau lakukan itu adalah hal yg sanggat mulia.

"Pokoknya Dazai Sama, harus bahagia!"

Ternyata sifat keras kepala mu itu ada gunanya juga ya, Aina Chan.

Lihat sekarang, ak membenarkan ucapan mu bahwa keluarga itu lbh dari segalanya.

Ak senang (name) akan terus bersama ku.

* Dazai End POV *

.

























.
THE END

"Lihat Aina Kun, kau terlalu berlebihan. Sekarang kau kehilangan kemampuan mu dan harus terbaring di sini."

"Cih, Ango. Kau cerewet! Semua ini gara gara kau, memaksa ku menyadarkan iblis."

"Tapi baguslah..."

My baby | Dazai X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang