(3)

371 32 15
                                    

"Aina Chan?"

Di sinilah ak, ditengah keramaian kota Tokyo sejauh mata ini melihat hanya gedung tinggi dn keramaian orang.
Ada alasan mengapa ak bisa di aini, semua itu karena Aina gadis itu mengajakku jalan jalan ke Tokyo tapi ak terpisah darinya.
Sudah hampir 1 jm ak mencarinya, sialnya ponsel ku kehabisan daya disaat saat genting seperti ini.

Ak sendirian di sini, berjalan tanpa tau arah tujuan. Ak hanya mengikuti kata kata hati, sampai ak tiba di suatu tempat ak lihat ada lorong gelap diantara gedung gedung tinggi ada seorang pria dan gadis nampaknya sedang melakukan sesuatu.

Ketika ak cermati, sepertinya mereka sedang melakukan sexs di ujung lorong jalan buntu itu. Nampaknya gadis itu sanggat tersiksa.

"HEY HENTIKAN ITU!"

Bodohnya mulutku mengapa ak berteriak seperti itu padahal ak tdk mengenal gadis itu.

Pria yt sedang menggauli sosok gadis itu menoleh dan menatap tenang ke arah ku, matanya meneliti ku dari atas sampai bawah lalu ia menyunggingkan senyum dan melempar gadis tak berdaya itu lalu berjalan ke arah ku.

"Ojou Chan, berapa usia mu ? 17 ? 19 ? Atau 20 ? Apa kau pernah melakukan hubungan sex ?"

Ini dia yg terjadi, pria itu mengintimidasi ku dn memojokkan ke gang buntu. Benar benar pilihan yg salah mengikuti Aina, tersesat di Tokyo dan sekarang ak akan segera dimangsa.

"Dengar tuan, jangan menganggu ku dan gadis ini." Ucapku sebisa ku.

"Nona, keluarga gadis ini berhutang pada ku dan kau berhutang sebab menggangguku. Ayo kita main sebentar!"

"TIDAK!! HE~AH!"

Pria itu sudah menggerayangi ku bahkan menyentuh buah dadaku.
Wajahnya semakin mendekatiku, ak sanggat takut.

"ARGH!!!"

Tapi ak tak merasakan apapun yg kudengar hanyalah teriakan dan rintihan kesakitan, ketika ak membuka mata ak melihat pria itu tergeletak kesakitan dan mataku menangkap sosok pria dengan mantel berwarna hitam dn ada syal yg menggantung di bahunya.

Pria yg baru saja tiba menghampiri ku, dengan sengaja ia menginjak pria yg hampir memperkosa diriku.

"He~ berani sekali menyentuh bayi kecil ku dengan tangan kotormu itu, hmm...."

Setiap dia bicara hanya sahutan rintihan kesakitan sebab pria bermantel hitam itu terus menginjak tubuh pria yg hampir menggauliku.

"Bayi kecil ?"

Otakku kini teralih dengan kata yg baru daja ku dengar, 'bayi kecil'. Rasanya seperti sering mendengar kata itu tp ak tdk ingat.

"Hentikan itu, lbh baik laporkan polisi saja." Ucapku.

Pria itu berhenti dari niatnya menembak, saat matanya bertatapan denganku ak merasa penglihatan ku menggelap dan ak tak sadar.

••••

"(Name) Chan, bangun (Name) Chan!!"

"HENTIKAAAN!!!!!"

Ak bangkit sambil berteriak sekuat mungkin.

"Ada apa ?"

Ak melihat sekeliling rupanya ak ada di kamar hotel ak melihat Aina dan Dazai San.

"Tadi aku... ak-"

Ak melihat ke arah Dazai San, wajah dan bentuk tubuhnya benar benar mirip dengan yg menolong ku tadi.

"Dazai San, apa tadi anda yg menolong ku ?"

"Apa yg kau bicarakan (name), ak dan Dazai San sejak tadi mencari mu."

"Tapi, ak melihat sendiri Dazai San ada di sana tadi ak hampir diperkosa~"

Dazai datang pada (name) dengan tatapan tenang, ia mengusap rambut (name) dengan lembut.

"Benar, ak yg menolong mu."

.
















.
Bersambung....

My baby | Dazai X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang