10

716 70 24
                                    

Dazai sudah berada di hadapan (name), bahkan menggulingkan ke belakang tubuh tak berdaya dari Akane dengan kakinya.

"AKH!!"

Ternyata Akane masih hidup, hal itu membuat Dazai menoleh ke belakang tetapi tak membuat iba seorang Dazai.

"Sayang lihat wajah mu kotor." Dazai beralih pada (name), membersihkan wajah gadis itu dengan sapu tangannya.

"Si-siapa kau?" Tanya Akane, dengan suar lemah tak berdaya miliknya.

"Jangan bunuh dia, tolong." Pinta (name), ia tahu bahwa Dazai pasti akan membunuh Akane dan yg lainnya. "Kumohon, Dazai Sama."

Dazai tetaplah Dazai, dia tetap memikirkan dampak jangka panjang. Dia tdk mau (name) kesayangannya, menderita.

"Akutagawa Kun!"

Panggilan itu perintah mutlak eksekusi, akutagawa membunuh ketiga teman (name) di hadapan (name) sendiri. Gadis itu menjerit sekuat kuatnya saat melihat ketiga temannya mati mengenaskan.

"Dunia tdk aman untuk mu sayang, hanya ak satu satunya yg bisa menjagamu." Dazai memeluk (name) dengan erat akibat gadis itu meronta dan menjerit.

"Kenapa ? Kenapa Dazai Sa-"

BUGH!

Chuuya yg baru tiba langsung memukul pingsan gadis yg masih ada dalam pelukan Dazai.

"Cepat sebelum polisi datang!"

••••

Setelah insiden malam itu, semua teman teman membicarakan soal hilangnya 3 mahasiswa secara mendadak. Dengan mata kepala (name) sendiri, dia melihat orang tua Akane, Shota, Suhei datang dan mengadu ke kampus sambil menangis.

"Ke mana anak anak kami?"

Kalimat kalimat itu terus meraung di kepala (name), membuat batinnya tak tenang.
Walau bukan dia yg melakukannya tp tetap saja (name) yg merasa bertanggungjawab.

(NAME)'S POV

Harusnya ak tdk setuju pergi dengan mereka...

Harusnya ak tdk ikut...

Harusnya ak mendengarkan Kakak Aina.....

Seharusnya ak tdk keluar dari gedung mafia....

Bodoh!

Bodoh!

Sialan!

(NAME)'S END POV

(Name) tahu bahwa semua yg terjadi tdk akan terjadi jika dia tdk pergi. Dazai orang yg berbahaya dan secara tak langsung (name) juga termasuk kedalamnya.

Baru beberapa langkah keluar dari kelas, (name) melihat Dazai tengah berbicara dengan rektor kampus. Pria itu nampak ramah dan bersahabat seolah ia punya banyak topeng dan kini ia memakai topeng pria biasa.

"Ya~ my baby..." Walau (name) masih jauh tapi Dazai sudah tahu bahwa gadis kesayangannya ada di sekitarnya.

"Nona (Name), maaf jika ak lancang. Tetapi mulai besok dan seterusnya Dazai Sensei yg akan mengajar mu secara khusus di rumah jadi kau tak perlu ke kampus."

(Name) hanya bisa diam pasrah menerima kenyataan bahwa ia tak akan pernah datang ke kampus lagi.

••••

"Kenapa anda melakukan ini?" Tanya (name).

"Lakukan apa ?"

"Kenapa anda lakukan ini? KENAPA ANDA MEMBUAT SAYA TETAP ADA DI SINI ? KENAPA ANDA MENJAJAH KEBEBASAN SAYA?"

"Tidak ada alasan untuk pertanyaan mu itu."

"A-"

"Ak benci bantahan, bisakah kau jadi gadis kecil ku yg patuh ? Ak bisa memberikan mu dunia ini jika kau memang menginginkannya tp ingat jika kuberikan maka ak juga bisa merebutnya darimu, contoh sederhana adalah saat kau kuliah dan punya tmn."

(Name) tak mau lagi berdebat dia pilih untuk ke kamar dan menangis sepuasnya.

.















.
Bersambung .....

My baby | Dazai X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang