27

585 49 21
                                    

Karena (name) tdk punya uang dan bukan anggota ADA. (Name) diminta untuk bekerja Part Time oleh Fukuzawa, tugasnya terbilang mudah hanya mengantar surat dan dan membereskan kantor.

100% (name) tdk tahu cara bersih bersih dengan baik, berkali kali dia harus mendapat omelan dari Kunikida di hari pertamanya bekerja.

Dalam usaha dia terus menangis, bukan sebab amarah kunikida tp sebab dia merasa tdk becus melakukan apa apa.

"Benar kata Odasaku San, ak sudah terlambat belajar. Semua ini akibat Dazai Sama, dia sama sekali tdk memberiku hak apapun."

"LIHAT KAU TDK BERGUNA!"

Pekikan Kunikida membangunkan (name) dari lamunanya, itu wajar sebab air yg seharunya cukup memenuhi gelas malah terus di isi akibatnya semua air tumpah ke mana mana.

"Maaf." Kunikida hanya bisa menghela nafas dan berusaha tenang.

"Pergilah biar yg lain menyelesaikannya." Kunikida bersuara sedikit geram.

Setelah menaruh teko air, (name) pergi meninggalkan kantor ADA dengan sedikit menangis.

••••

(Name) menangis tepat di taman yg biasa ia kunjungi, ia terisak merasa tidak berguna.

"Nona!" (Name) dikejutkan dengan suara seseorang, orang itu memberikan kincir angin padanya.

"Paman penjual yg waktu itu kan?"

Pria itu mengangguk dengan raut cemas, dia masih ingat ancaman akutagawa soal jika melihat (name) dia harus memberi dagangannya dengan gratis.

"Tidak usah paman, ak sudah tidak me--"

"Kumohon terima saja, jika tidak ak akan dalam masalah."

Melihat kincir angin, dia jadi teringat soal Dazai. Pria itulah yg membelikan benda ini walau dengan paksa, dia kembali menangis kesal akibat pria itu dia jadi tdk berguna.
(Name) kembali menangis terisak.

"(Name) San!"

Mendengar ada yg memanggil, (name) segera menghapus air matanya. Dia mendapati Atsushi yg kini menatapnya cemas.

"Ada apa Atsushi Kun?" Tanya (name).

"Ak ke sini diminta oleh Kunikida San, dia meminta ku untuk mengajakmu menjalankan misi tdk resmi." Kata Atsushi.

"Misi apa ?"

"Jangan cemas (name) san, misinya sanggat mudah kok."

••••

Misi berjalan dengan normal pada awalnya, tetapi hal tak terduga mulai terjadi. Meski menurud laporan tdk ada senjata apapun tetapi pada nyatanya semua orang membawa senjata.

"(NAME) SAN, CEPAT LARI DARI SINI!!!" Teriak Atsushi.

Saat (name) berlari dia malah terjatuh dan tertangkap, dia melihat sendiri semua orang saat itu menyerang Atsushi dengan begitu parah dan di sinilah dia sekarang di ikat sebagai tawanan.

Tidak ada yg bisa (name) lakukan bahkan ia tak bisa bicara atau melihat apa apa, dia hanya mendengar bahwa beberapa orang tengah meminta tebusan pada kantor ADA.

Di tempat lain, Dazai mulai menyadari bahwa alat penyadap yg ada di tubuh (name) tdk menunjukan apa apa.

"Apa mungkin jatuh? Apa yg terjadi dengannya ?" Gumam Dazai.

Dazai langsung melangkah keluar kantornya dan meminta beberapa anak buahnya untuk mencaritahu keberadaan (name).

••••

"TOLOOONG!!! TO----" PLAK

(Name) hamya mendapat tamparan saat penyumpal mulutnya di lepas dan dia berteriak.

"Berisik sekali!"

"Bos melihat tubuhnya ku rasa dia masih perawan, bagaimana jika kita .." Usulan dari anak buahnya membuat bos yg menangkap (name) tergugah birahinya.

"Jangan! Jangan apa apakan aku." Pinta (name) memelas.

"Tenang saja Ojou Chan."

3 orang laki laki yg ada di hadapan (name) langsung melucuti pakaian (name) meski gadis itu meronta ronta.

"Jangan!!! Ahhh~ aaa~ hhh...."

Bukan desahan nikmat tp rintihan rasa sakit yg ia terima, vaginanya tak pernah siap menerima semua ini. Dia mendapat trauma seumur hidupnya.
Darah yg bercampur cairan keluar dari area selangkangannya, sekujur tubuhnya memerah, bibirnya terluka dan putingnya juga terluka. Keadaan (name) benar benar kacau.
Belum habis sampai di situ, lubang anai miliknya juga tak luput dari serangan pria pria tdk tahu diri.

BUGH!

Tiga orang yg beramai ramai menodai (name) semua jatuh dengan posisi mengenaskan, dua orang pria berdiri di ambang pintu dengan tatapan marah.
Salah satu dari mereka adalah Dazai, pria itu datang dengan ekspresi marah saking kesalnya dia menendang satu satu kepala mereka bahkan kemaluan mereka dengan begitu kuat saking kuatnya mereka menjerit.
Tidak sampai menendang, Dazai juga menginjak kemaluan mereka dengan sanggat buruk.

Rambut dari bos yg menangkap (name) langsung ditariknya, Dazai menatap bagai iblis ke arah bos itu.
"Kau tahu siapa gadis itu? KAU AKAN MEMBAYAR HARGA YG MAHAL ATAS KELANCANGAN MU!"

Dia melempar orang yg sudah menyakiti (name) dan meminta anak buahnya untuk membawa 3 orang bajingan itu ke markas mafia untuk di hukum mati.

Amarah yg meluap langsung mereda saat melihat keadaan (name), gadis itu telungkup di atas dinginnya lantai dengan keadaan menangis.

"Bayi kecil." Dazai datang dan memeluk tubuh rapuh gadis itu, gadis itu tdk bisa bicara hanya menangis dan terus menangis. Sesekali dia menjerit lemah saat ia merasa sakit di sekujur tubuhnya.
Mantel panjang milik Dazai, menutup tubuh telanjang milik (name). Dia lalu membawa (name) pergi dari tempat terkutuk itu.

.











.
Bersambung..

My baby | Dazai X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang