12

681 63 22
                                    

"DAZAI SAMA!!!!"
Teriak Aina, sembari terengah engah.

Dazai dan Chuuya yg ada di dalam ruangan hanya melihat kearah gadis yg baru saja tiba.

"Apa yg membuat mu, menjerit jerit seperti kera ?" Tanya Dazai dengan wajah datar dan santai.

"Cih setelah anda mendengar rekaman dari ku anda tdk akan tenang."

Aina adalah seorang gadis yg selalu merekam semua aktivitasnya entah suara atau video melalui kaca mata canggihnya.

♡♡♡♡

"Kakak ?!"

"Ada apa?"

"Apakah Dazai Sama itu keluarga ku ? Jika iya, dia itu siapa adiknya ayah atau adiknya ibu ? Atau mungkin kakaknya ibu ? Lalu di mana ayah dan ibu ku ?"

Aina juga menunjukan beberapa riwayat pencarian yg ada di laptop (name) pada Dazai.

Aina merasa kecewa dg ekspresi datar yg dimiliki bos kesayangannya itu.
••••••••••

"DAZAI SAMA?!"

"HAH~ Gadis lugu ku yg malang, soal itu kau tak usah hawatir." Dazai mengetuk pelipisnya dengan jari telunjuknya. "Ak sudah punya rencana, kau jangan hawatir."

"Akan ada rencana gila." Batin Aina.

Aina bisa melihat seringaian seram dari sang bos mafia yg dijuluki Demon Prodigy.

Aina yg ada di sana sudah tdk bisa bertahan lama sebab aura Dazai yg mendominasi membuat sekujur tubuhnya tak berdaya.

"Chuuya San, anda yakin tetap di sini bagaimana jika minum beberapa teguk?" Tawar Aina.

Chuuya hanya bersuara 'heh' itu membuat Aina kesal dan pergi dari ruangan itu.

"Oi, apa rencana mu kali ini?"

"Rahasia Chuuya."

••••

TOK

TOK

TOK

"Permisi!"

Pagi berikutnya (name) mendengar ketukan pada pintu kamarnya saat ia masih berbaring setelah bangun tdr.

"Siapa ?" Sahut (name) setengah berteriak malas.

"Namaku Hana, ak anggota baru port mafia. Dazai Sama memintaku untuk berkenalan dengan mu."

"Kenapa sepagi in?" Batin (name).

Dia segera mengikat rambut dan membetulkan baju tidurnya.

"Nona?"

"IYA SEBENTAAAR!"

Saat pintu terbuka, hana langsung membungkuk.
"Salam kenal, nama ku Hana. Ak harap bisa jadi teman mu."
"Jangan begitu, ak bukan siapa siapa."

"Tapi anda kesayangan Tuan Dazai, itu berarti anda adalah orang spesial di sini."
Hana mengekor (name) sambil berbicara.

"Biasa saja." Sahut (name) malas, bibir gadis itu sedikit tertekuk kebawah.

"Ak akan menyiapkan baju dan air hangat untuk mu, (Name) Sama."

••••

Di luar dugaan (name), Hana begitu piawai memasak dan memilihkan baju untuknya.
Dia jadi bertanya tanya di mana Kakak Aina, selama ini dialah yg mengurusnya namun kali ini Hana yg melakukannya.

"Apakah kakak aina ketahuan ?"

Tiba tiba saja rasa cemas menghantui (name) dia takut jika Aina dalam bahaya.

"(Name) Sama!! Anda mau ke mana ?" Teriak Hana sambil menyusul langkah (name) yg tiba tiba melaju dengan cepat.

"DAZAI SAMA!! DI MANA KAKAK AINA ?"

Itulah yg ditanyakan (name) kala ia tiba di ruangan Dazai, pria itu sedang memunggungi pintu dengan kursinya.

"Dia sedang istirahat setelah misi."

Bahu (name) mulai turun pertanda ketegangan telah hilang darinya, dia bersyukur aina tdk celaka.

(Name) melupakan satuhal bahwa dia sedang marah dan trauma terhadap Dazai hanya karena Aina dia lupa hal itu dan baru ingat saat ada di sana.

"Tunggu!"

Langkah (name) terhenti oleh suara Dazai, (name) menunduk tak berani berbalik menghadap Dazai.

Dazai mengisyaratkan pada Hana untuk pergi namun (name) yg hendak menghalangi bibirnya langsung di bungkam.

Dazai memutar tubuh (name), menatap wajah yg sudah lama tak di lihatnya. Tangannya terus meraba pipi (name) dan tatapannya terus menusuk ke dalam jiwa (name).

"Kau pergi dari ku, hanya karena teman teman mu. Cb kau ingat dulu kau pernah berjanji bahwa tdk akan pergi dari ku."

Lagi lagi dan lagi Dazai terus mengintimidasi dengan tatapannya itu, membuat (name) kehilangan konsentrasi akan diri dan jatuh kembali kedalam pelukan Dazai.

Pria itu memeluk erat (name), sesekali mencium ubun ubunnya.
Entahlah (name) merasa ada yg membuatnya lemah saat melihat Dazai.

"Lihat ak." Dazai mengangkat dagu (name). "Hanya ak satu satunya yg tdk akan pernah meninggalkan mu dan akan selalu menjagamu."

Chuuup!

Ciuman pertama (name) telah dicuri oleh Dazai dalam wkt 3 menit. Bibir ranum itu telah tertaut pada sang bos mafia, cuiman yg begitu dalam, (name) yg lugu masih belum menyadari ciuman itu hingga beberapa detik berikutnya.

(Name) hanya bisa menatap dengan fikiran yg kacau, kemudian air matanya jatuh begitu saja dan dia berlari dari Dazai.

"Manis~"
.








.
Bersambung .....

My baby | Dazai X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang