17

571 55 32
                                    

"Ugh! Huhhh!"

(Name) merintih sakit saat membuka matanya, kepalanya terasa berputar dan telinganya berdenging.

"Ugh, sakit sekali!"

Saat akan menggerakan tubuh, dia bingung sebab dia merasa tak bisa bergerak. Dengan penglihatan yg masih buram, (name) berusaha untuk fokus.
(Name) melihat kaki dan tangannya di ikat begitu kuat.

"Ihh!!" Sia sia dengan tenaganya sekarang semakin dia bergerak kepalanya semakin pusing.
Sibuk dengan rasa skt, membuatnya baru sadar bahwa dia berada di tempat asing.

"Ohayou my baby!"

Suara itu, suara yg amat (name) kenali. (Name) melihat Dazai sedang berjalan ke arahnya, bos mafia itu tampil sedikit berbeda dengan hanya mengenakan kemeja putih saja.

"Apa malam mu menyenangkan sayang ?" Tanya Dazai saat tiba di tepi ranjang.

"Kenapa ak di sini dan di mana ini ?" Tanya (name).

"Tempat yg jauh dan aman untuk mu." Dia membelai wajah (name) dengan lembut.
(Name) baru ingat tindakan bekap paksa yg diterimanya kemarin. Ia langsung  ketakutan.

"Apa yg membuat mu takut sayang ?" Suara manis dan senyum itu tak membuat ketakutan (name) sirna justru menambah ketakutannya.

Semakin banyak Dazai bicara manis, semakin banyak air mata yg keluar dari pelupuk matanya.

"Kenapa? Kenapa anda mengurungku di sini bahkan mengikatku ?" Tanya (name) frustasi.

"Lihat my baby, ak membawakan makanan makanan kesukaan mu." Bukannya menjawab Dazai malah mengalihkan topik.

"JAWAB AKU DAZAI SAMAAA?!"

"DIAM!"

Dazai membentak sembari menggebrak nakas hingga tangannya terluka lalu ia mengacungkan pisau daging tepat di wajah (name) dengan sorot mata yg memancarkan amarah.

Wajah halus (name) dicengkeram begitu kuat, sorot mata mengintimidasi mendorong setiap nyali (name).
"Selama ini ak memberimu kebebasan, membuatmu aman dan nyaman, sekarang kau harus tahu siapa aku!!!" Ucapnya.

"Mulai detik ini, kau tdk ku ijinkan ke mana mana kau akan di sini bersama ku. Jangan mimpi kau bisa pergi." Dazai membanting wajah (name) dan melempar pisau ke lantai lalu ia pergi.

Detik berikutnya, (name) menangis sejadi jadinya dalam ikatan yg membelenggunya. Dia menjerit sejadi jadinya sampai ia pingsan kembali.

••••

Senja kembali tiba, namun (name) tak bisa menikmati senja itu. Ruangan yg ia huni tak ada jendela hanya fentilasi udara, tp ia bersyukur karena ia masih bisa menebak siang malam pagi atau sore.

(Name) terbangun setelah 2x pingsan, namun anehnya ikatan yg membelenggu dirinya dan bajunya sudah berganti.

"Syukurlah kau sudah sadar, sayang." Dazai datang kembali dan membawa makanan. Kali ini si bos mafia itu tak menunjukan ekspresi apapun.

Setelah menaruh makanan di atas nakas, Dazai langsung keluar dan mengunci pintu kamar.
Barulah (name) menyentuh makanannya dan meminum susunya.

1 jam berlalu setelah dia makan dan minum, rasa kantuk datang padahal sudah seharian ia terpejam.

"Kenapa ak mengantuk lagi ?" Meski ditahan (name) tetap tdr juga.

Dazai masuk sesaat setelah (name) tdr, pria itu menyelimuti tubuh (name) dan mencium bibirnya hampir lama.

"Kau tdk akan ke mana mana, karena kau hanya punya ku."

.















.
Bersambung..

My baby | Dazai X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang