21

540 52 31
                                    

Sudah 3 Hari ini Dazai tdk menemui (name), gadis itu kesepian di rumah yg bahkan ia tak tahu di mana.
Ia hanya ditinggalkan sendirian dn beberapa makanan instan.

"Ini sudah 3hr, tapi Dazai Sama belum pulang. Ak bosan di sini ak ingin pergi." Tangis (name).

Brak!

(Name) mendengar suara dari arah pintu utama.

"Itu pasti Dazai Sama." (Name) bangkit dan berlari menuju pintu utama ia yakin itu Dazai.

"Dazai Sa---"

Bukan, bukan Dazai (name) langsung mematung melihat sosok pria yg bukan Dazai, pria tinggi dengan rambut berwarna merah.

"Oda Sensei, ke-"

Odasaku langsung menarik tangan (name) dan membawanya pergi tanpa berbicara apa apa, sikap oda membuat (name) bingung.

"Tunggu Oda Sensei, apa yg anda lakukan ? Bagaimana jika, jika Dazai Sama tahu ?"

"Sensei ? Ak bukan guru mu nona, yg terpenting kita harus pergi." Karena (name) memberontak dalam genggaman tangan, oda langsung menggendong (name) seperti mengangkat karung beras.

••••

Waktu pun berlalu, kini pagi telah berganti siang. Dazai baru saja memasuki kawasan halaman rumah tempat ia menyembunyikan (name) tetap ia mendapat kenyataan bahwa pintu rumah itu terbuka.
Dazai segera berlari, ia melihat pintu yg sudah terbuka.

"(Name)!!! Bayi kecil!!!" Dazai berlari ke seluruh bagian yg ada di dalam rumah dan tak mendapati siapa siapa.

Rahangnya mengeras, pandangannya menggelap dan tangannya terkepal kuat.
"Mau mencari mati ?!"

Dazai memilih duduk di ranjang (name), ia ingat memiliki sesuatu yg sudah ia berikan pada (name).

"Oda Sensei kita mau ke mana ?"

Ekspresi kesal Dazai langsung berubah saat ia mendengar nama 'odasaku'.

"Hoo dia mencoba bermain tangkap tangkapan dengan ku." Gumam Dazai.

••••

(Name) dan Odasaku sudah tiba di kantor ADA dengan aman dan selamat.

"Sudah ku bilang, prediksi tak mungkin meleset."

"(Name) Chan, syukurlah kau baik baik saja." Akeno datang dan memeluk erat tubuh (name). "Ku pikir bos mafia akan membunuhmu kemarin, tp untunglah kau tdk apa apa." Lanjutnya.

"Se---"

"Duduklah, Haruno San tolong bawakan teh dan kue yg baru ku beli tadi."

"Ha'i."

Sepanjang bersama ADA mereka terus menanyakan bagaimana dan kenapa (name) bisa bersama Dazai.

"Dia di ambil oleh pria itu sejak kecil." Sela Oda ditengah pertanyaan agen detektif yg lain, membuat mereka langsung senyap.

Semua mata tertuju pada (name) seolah meminta kejelasan dari gadis 20th itu.

"I-iya, sejak kecil ak bersamanya." Jawab (name) sembari tertunduk.

"Apapun itu kita harus tetap menyelamatkan dn melindunginya." Kata Akeno. "Tenang saja, kami akan menjagamu." Lanjut akeno.

"Bahaya jika dia di sini, tp resiko jika dia pulang. Benar benar berbahaya." Gumam Oda. "Dengar nona, kami menyelamatkn mu sebab kami tahu apa yg kau rasakan. Kami melakukan ini sebab mempertimbangkn segalanya kami siap apa yg akan kami hadapi."

Tanpa ada yg tau, pembicaraan mereka di dengar oleh Dazai. Dazai sudah menaruh penyadap di tubuh (name).

Dazai tertawa sebab kecerdasan dn kelicikannya sendiri tiada satu orang yg bisa menandinginya.

.












.
Bersambung ..

My baby | Dazai X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang