23

542 54 42
                                    

"KUNIKIDA SAN!!! ITU DI LUAR ADA MAYAD~"

Sontak semua yg ada di dalam kantor termasuk (name) yg tengah duduk langsung menoleh ke arah pintu, semua langsung berlari keluar termasuk (name).

"Dazai Sama!!"

Mayat yg dimaksud adalah Dazai, pria itu tergeletak bersimbah darah di depan kantor ADA.

"Tunggu, jangan mendekat. Ini bisa menimbulkan perpecahan." Larang Kunikida.

"Dia bos mafia, apa yg terjadi dengannya kenapa dia ke mari ?"

Sontak semua yg ada di sana menoleh ke arah (name) seolah mereka mendapat jawaban alasan Dazai ada di depan kantor ADA.

(Name) melihat sosok Dazai yg tergeletak tak berdaya, ia melihat iris darkcoklat milik Dazai terbuka menatap dirinya.

"JANGAN (NAME) TETAP DI SINI!" Larang Akeno.

"Tapi dia butuh bantuan."

"Jangan gila! Ak yakin dia hanya inginkan sesuatu dari mu." Sahut Odasaku.

(NAME)'S POV

Apa yg terjadi dengan Dazai Sama? Dia terluka seperti itu, dia jarang kembali dalam keadaan terluka parah.

Ada jejak darah di sepanjang jalan ini, kemeja putihnya juga hampir berlumuran darah.
Dia bisa mati!!

Ak harus melakukan sesuatu

(NAME)'S END POV

"Bayi kecil..."

Suara lirih tak berdaya milik Dazai, menahan kaki (name) yg hendak pergi ke dalam.
Tatapan keduanya saling beradu untuk beberapa saat sebelum Odasaku menghalangi.

"Jika ingin menipu lakukanlah dengan orang lain, (name) sudah jadi bagian kami."

"Begitu ya, tdk kusangka. Bayi yg ku lindungi sekarang lbh memilih yg lain." Dazai bicara terbata bata, sembari menahan sakit. "Benar benar tragis!"

(NAME) FLASHBACK

"Dazai Sama!!!! Anda sudah kembali."

(Name) melompat bahagia saat Dazai datang ke kamarnya.

"Benar, coba lihat apa yg ku bawa untuk bayi kecilku."

"Waa~ boneka kelinci!!"

"Semua ini Dazai Sama yg membelinya ?!"

"Benar semua baju ak hadiahkan untuk bayi kecil kesayanganku."

"Terima kasih!"

"Dengar sayang, kau harus tau bahwa tdk ada yg bs melindungi mu selain ak, hanya ak satu satunya yg bs menjagamu."

Semua yg dia lakukan sanggat kejam tp dia selalu datang tepat pada wktnya disaat saat genting.

"Dengar (Name) ada banyak kebaikan yg tdk bisa dibayar dengan uang, hanya kesetiaan dan cinta yg bs membayarnya." - Aina.

(NAME) END FLASHBACK

"Kita balas saja perbuatannya, kita bunuh saja!" Usul Akeno.

"Jangan! Ini hanya akan menambah permusuhan." Larang Odasaku.

"Dia sudah membawa banyak masalah pada dunia bahkan pada kita." Akeno mengacungkan pistol ke arah Dazai.

Saat dia akan menarik pelatuknya, (name) langsung mengarahkan tangan Akeno ke atas membuat pistol menembak ke udara.

"(Name) Chan!"

"Jangan menghakimi! Dia walaubagaimana pun adalah satu satunya yg ak punya. Jika kalian membunuhnya lalu dengan siapa ak hidup ?"

Semua orang langsung terdiam.

"Kau itu wanita kenapa mudah sekali diperdaya?" Tanya Yosano.

"Tapi Yosano San, dia terluka apa boleh menghakimi yg sedang terluka ?"

Tanpa peduli, (name) datang ke arah Dazai. Gadis itu mengangkat kepala Dazai meletakannya dipangkuannya.

"PORT MAFIA!!!"

Ada banyak anggota mafia yg datang dan langsung memukul mundur para detektif.

"(NAME) KEMBALI KE SINI!" Pekik Akeno.

Samar samar para detektif melihat senyum tipis Dazai, mereka langsung tahu bahwa itu rencana Dazai.

"Membuat orang percaya itu mudah tetapi membuat hati gelisah bukanlah hal yg bisa dilakukan orang biasa."

Dazai melirik sedikit ke arah (name) yg kebingungan, tangan berlumuran darah itu menyentuh pipi (name).

"Bayi kecil, lihat ak terluka parah. Ini karena kau tdk ada bersamaku."

"Karena aku ?"

.















.
Bersambung..

My baby | Dazai X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang