9

676 66 20
                                    

"OHAYOU (NAME) CHAN!!!" Akane langsung menubruk tubuh (name).

"Ya~ Ohayou.."

"Hum? Kau tidak lupa kan kalau nanti malam kita akan pergi ke pasar malam."

Ini yg sejak tadi (name) takutkan, pertanyaan ini yg dia takutkan, ia tak bisa pergi namun dia juga ada keinginan untuk pergi. Dia dalam dilema besar.

"Ba-baik lah malam ini tunggu ak di sini."

Entah setan mana yg mendorong (name) untuk menyetujui keinginan sahabatnya Akane.

"Yeey!!! Kalau begitu sampai jumpa nanti malam. Akhirnya sahabat ku bisa ikut bersenang senang." Ujar Akane kegirangan.

••••

(NAME)'S POV

Aduh bodohnya ak, kenapa ak harus setuju soal pasar malam.
Aduh, malam ini ada pesta di sini.

Bodoh!

Bodoh!

Eh~ tunggu dulu, hmmm....
Pestanya kan jm 10 malam, ak masih bisa pergi dengan teman teman dan kembali sebelum jm 10.

Yosh!!

Ak akan pergi, sekarang tinggal bersiap saja.

(NAME)'S END POV

Tanpa pikir panjang, (name) langsung bersiap dan sesuai janji jam 6 sore di taman.

Memang butuh perjuangan, untuk keluar dari gedung mafia. Namun sejauh ini semuanya aman aman saja untuk (name).

(Name) langsung berlari keluar dari area gedung mafia dengan perasaan gembira, ia tak sabar untuk bermain dengan sahabat sahabatnya.

••••

Hampir semua permainan sudah di naiki oleh (Name) dan kawan kawannya, dalam setiap kegiatan yg menyenangkan pasti akan melupakan acara yg lain.

Mungkin ini cocok untuk (name), gadis itu lupa dengan pesta yg diadakan port mafia.

RINGGGG!!!

Telepon genggam (name) berdering, saat membuka teleponnya (name) sampai lupa caranya bernafas. Jam sudah menunjukan pukul 10 malam.

Sialan!!

Belum sempat (name) menggerakan kaki, ia sudah mendengar bunyi tembakan, suara barang berjatuhan, kaca pecah, jeritan bahkan lampu lampu yg menyala semuanya mati menyisakan cahaya bulan.

"Mafia ?!" Seru Shota yg tak jauh dari (name) dan Akane.

"Ayo lari!" Akane menarik tangan (name) dan membawanya lari, walau (name) meminta untuk berhenti tetapi Akane tetap menyeret (name).

"Jgn bodoh (name), kau bisa mati seperti mereka. Itu adalah mafia tau tidak."

Mereka tdk tahu, bahwa kedatangan para mafia sebab ada dirinya.

"Kakak Aina benar."

••••

(Name) dan teman temannya sudah berlari cukup jauh dari kawasan pasar malam.
Bahkan mereka sampai ke jalan buntu.

Sayup sayup (name) mendengar derap langkah seseorang, seolah punya ikatan batin (name) merasakan ada aura gelap menghampirinya.

"Perasaan ini~ jangan jangan..."

AUTHOR POV

Kau menatap ketakutan ke arah depan, seseorang tengah berjalan menuju kalian namun sayangnya wajah mereka tak terlihat hanya siluwetnya saja.   siluwet itu saggat familiar bagi mu, bahkan perasaan tercekik yg kau rasakan seolah tubuh itu memanggil namanya.

Nafas mu menjadi begitu sanggat sesak, rasa rasanya kau akan mati hari ini juga.

"Dazai Sama?"

AUTHOR END POV

"JANGAN MENDEKAT!"

BUGH!

Shota bahkan Suhei langsung tak bisa bergerak, keduanya bahkan berlumuran darah.

"Kita harus lari! Kita harus lari (name)!" Dengan panik Akane meminta (name) untuk berlari tetapi....

Bunyi tembakan sebanyak 3 kali sudah menghentikan nafas dari Akane.

"Kyaaaaaaaaaa!!!!!"

Jerit (name) saat itu, saat melihat Akane terkapar dan darahnya bahkan menodai wajah (name).

"Yare.... Yare.... Kau masih hobi menjerit histeris begitu ya, My baby."

*Dazai sudah berada di hadapan (name), bahkan menggulingkan ke belakang tubuh tak berdaya dari Akane dengan kakinya.

.

















.
Bersambung....

My baby | Dazai X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang