~31~

904 45 22
                                    

Setelah kejadian minggu lalu, Dazai dan (name) tampak kembali akrab dan kini Dazai memutuskan untuk kembali ke markas bersama dengan (name). Mereka jadi sering melakukan s*x saat wkt luang.

"Ughh~ hagk~"

Tubuh (name) menegang saat jari milik Dazai menyentuh klitorisnya, gadis itu mendapat orgasme yg luar biasa. Apalagi sudah hampir 3 menit Dazai bermain dengan klitorisnya.

"Ahh~"

Suara (name) lolos bersamaan dengan cairan putihnya yg menyembur keluar dari dalam dirinya, gadis itu terkulai lemas dalam pelukan sang bos mafia.

"Kurasa itu cukup untuk hari ini, bayi kecil." Dazai menggendong dan mendudukan (name) di kursi yg biasa ia duduki sedangkan Dazai memilih duduk di dekat jendela.
(Name) masih terengah engah, ia masih merasa ada yg masih berkedut di bawah sana.

"Dazai Sama~"

"Apa ?"

Sejenak (name) menatap dan meneliti wajah pria yg telah bersamanya sejak kecil, sejujurnya ia menyimpan 1000 tanya dalam benaknya soal pria bernama Osamu Dazai. Pria yg sudah menjaganya sejak kecil, pria yg telah berjasa sejak lama. (Name) baru sadar wajah dingin pria itu dan tatapan gelapnya yg membuat (name) bertanya-tanya.

"Bayi kecil ?"

"Tidak jadi, ak hanya lapar."

"Oh~ bayi kecil ku ingin makan ya hm?" Dazai menarik kedua pipi (name) dengan gemas. "Mau makan apa hm~ atau mau minum susu ? Kemari biar ak mengantarmu ke kamar!" Dazai menggendong (name) di depan.

Kemesraan mereka disaksikan sepasang mata, mata itu menatap tdk suka ke arah mereka.
"Seandainya kau tahu, kau tak akan mesra begitu. Kau harus tahu (name)."

••••

"Kau tahu, bayi kecil. Ak sangat menyayangi mu ya bahkan ak rela memberikan segalanya untukmu."

"Terima kasih, Dazai Sama~"

Saat kedua pasangan tengah menikmati whisky mereka, bunyi ketukan pintu menganggu acara mereka.

Dazai salah satu penghuni kamar, mengerjap sejenak menatap ke arah pintu.
"Ada apa ?"

"Dazai Sama~ gawat! Senjata dan semua yg dimiliki mafia sudah sirna dari gudang penyimpanan."

Begitu laporan yg ia terima, Dazai segera memperbaiki pakaiannya dan membuka pintu bergegas melihat kebenaran laporan yg disampaikan Akutagawa. Pria itu bahkan mengabaikan (name) yg menatap bingung tak mengerti.

"Mungkin ini sebab Dazai Sama selalu memanggilku 'bayi kecil', ak bahkan tdk faham apa yg terjadi."

Dazai memacu langkahnya menuju ke kantor yg di sana sudah berdiri beberapa orang.
Orang orangnya mengatakan banyaknya kerugian yg diterima mafia secara mendadak dan tuduhan tdk benar pada mafia.

Hum

Dazai hanya membaca tanpa berkomentar apa apa, tapi sesaat ketika ia ingin membuka bicara telepon berdering.

"Bos Port Mafia, Osamu Dazai. Sebaiknya kau serahkan diri sekarang, kami akan pertimbangkan pembantaian besar besaran pada anggota mafia dan jaminan hidup bagi gadis kesayangan mu (Full Name), kami bersungguh sungguh."

Ancaman yg dilayangkan padanya, tdk membuat ekspresinya berubah sosok Dazai tetaplah Dazai dingin dan penuh rahasia.

"Kau harus tetap hidup, bayi kecil ku."

Tanpa mengatakan apapun, Dazai pergi meninggalkan ruangan bahkan meninggalkan Port Mafia.

(Name) yg semula diam di kamar mulai merasa sesak, gadis itu keluar dan melihat sosok Dazai yg berjalan pergi.

"DAZAI SAMA~ DAZAI SAMA~"

Meski berteriak, suaranya tak mampu menghentikan Dazai untuk pergi. (Name) terpaksa mengejar sosok yg telah ada dalam hatinya.

"Dazai Sama~"

Keduanya berhenti saat mereka ada di atap gedung Port Mafia, sebenarnya Dazai sudah tahu ini akan menimpanya.
Syal yg ia pakai terbang menghantam (E/C) milik (name) membuat gadis itu refleks menyingkirkannya.

"Dazai Sama~"

"Ya~ bayi kecil, senang melihatmu di sini." Dazai berbalik saat ia mencapai bibir atap gedung port mafia.

"Apa yg mau anda lakukan?"

Dazai berjalan pelan mendekati (name), pria itu mencium begitu dalam sosok bayi kecil kesayangannya.

"Demi bayi kecil ak sanggup melakukan ini, setelah ini tdk akan ada lagi kesedihan dan kau bebas melakukan apa saja yg kau mau sayang."

(Name) terpaku mendengar kata kata itu, ia tak mengerti maksud Dazai. Tetapi

"TIDAK!!! DAZAI SAMA~"

Dazai melompat turun, (name) tak mampu menggapainya akibat gaya gravitasi bumi dan tangannya ditahan oleh Aina.
(Name) menangis dan menjerit saat melihat Dazai jatuh ia juga ingin ikut, detik itu ia mengerti bahwa rasa yg dia miliki pada Osamu Dazai adalah perasaan cinta dan hancurnya dia saat melihat sosok Dazai hancur di bawah sana.

(Name) berlari turun bermaksud menghampiri Dazai namun anehnya ia kehilangan kesadaran begitu saja.

.






































.

"Ak menulis ulang apa yg menurud anda tdk baik, tapi dari 4x percobaan saya harap yg kelima akan berhasil sebab jika tdk anda tdk akan bisa mengembalikan (name),

Dazai San."

"Serahkan padaku, Aina Chan~"



.
Next >>>





NB:
Bukan akhir cerita..

My baby | Dazai X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang