5

842 88 23
                                    

Sejak umur 10th, ak tdk pernah lagi datang atau ditemui oleh Dazai Sama. Selama itu juga ak dirawat dan diajarkan banyak hal oleh Aina Onee Chan, jelas sebagai org yg berstatus mafia ak tdk bersekolah karena itu ak bergantung banyak hal pada Aina Onee Chan.

Sekarang ak sudah berumur 19th, kebetulan juga hari ini hari sabtu lalu Kakak Aina juga tdk datang. Karena itulah ak memutuskan untuk mencari Dazai Sama.

"Ingat ya, jangan menemui Dazai Sama dia sedang banyak urusan."

Ak selalu diperingati untuk tdk menemui Dazai Sama, tapi maaf untuk kali ini ak harus melanggarnya. Ak hanya ingin tahu apakah Dazai Sama baik baik saja.

"Hanya lihat dari jauh kok, kurasa enggak papa kan."

AUTHOR POV

"Hanya lihat daei jauh kok, kurasa enggak papa kan."

(Name) kemudian berlari menuju ruangan milik Dazai, dia masih hafal dan tdk akan melupakan arah tempat yg menjadi tujuannya.

"Kenapa Dazai Sama tdk mau ak bertemu dengannya?"

Gadis remaja bernama (name) itu terus berjalan hingga sampai di depan pintu besar yg hanya terbuka sedikit.

AUTHOR END POV

"Kenapa jantung ku berdebar ya?"

Pelan pelan ak melihat kembali dan menemukan Dazai Sama sedang duduk di kursinya, entahlah dia bangun atau tdr sebab rambut rambutnya menutupi matanya.

Takut..

Padahal ak tdk pernah merasa aneh saat melihatnya tp apakah karena sudah lama tdk bertemu ?

"Jangan hanya mengintip sayang, masuklah."

Tubuhku langsung menegang saat mendengar suaranya.
Dengan ragu ak melebarkan pintu dan berjalan pelan masuk ke dalam.

*DAZAI POV*

Sudah sanggat lama ak bekerja dan tdk mendapat hasil yg sempurna, menjadi bos adalah hal yg menyusahkan.

Mata ku ini tdk rabun sampai sampai tdk melihat seseorang di luar, ak melihat seorang gadis mengintip di luar kantor ku dan ak tahu siapa itu dari warna rambutnya.

"Jangan hanya mengintip sayang, masuklah."

Ternyata gadis itu sudah dewasa dan tdk buruk juga, malahan dia terlihat sanggat manis.

"Dazai Sama."

Oh dengar suaranya, halus dan menggoda. Dia jadi terlihat sanggat pemalu.

"Kemarilah ak ingin melihat wajahmu lbh dekat."

*DAZAI END POV*

Kyaaaaa!

Sepontan ak memekik, saat Dazai Sama menarik ku sampai ak jatuh dalam pelukannya.

"Hmm, teriakan macam apa itu."

Ak bisa melihat wajahnya lbh dekat, senyumnya dan semua yg di miliki wajahnya terasa sanggat misterius.

"Kau sudah besar ya."

Ak hanya bisa terpaku melihat wajahnya, mata itu seolah menarik ku untuk terus menatapnya.

"Ano~ Dazai Sama bisa tolong lepaskan ak?" Permintaan ku tak pernah di indahkan olehnya, justru dia semakin mengeratkan pelukannya.

AUTHOR POV

Dazai terus mengeratkan pelukan pada (name), seolah jika dilepaskan dia akan terbang menjauh darinya.
Selain itu Dazai juga bisa merasakan dua benda bulat menyentuh tubuhnya, itu sudah membuat kejantanannya terbangun.

Tangan Dazai yg lain terus menyusuri lekuk tubuh (name) sampai tangan itu berhenti di antara dua pipi pantat milik (name), lalu dengan sengaja Dazai meremas dua pipi pantat milik (name) membuat gadis itu merintih diiringi desahan.

"Ahhhhh!"

"Suara apa itu tadi? Kau mau ku gigit, gadis manis."

"Lepas!"

Wajah merah (name) justru membuat Dazai tertawa geli, ia benar benar mendapat mainan bagus.

Setelah kejadian tak terduga tadi keduanya memilih untuk bungkam.
(Name) yg sedang mengatur nafas sedangkan Dazai sedang tersenyum menertawai kejadian manis yg baru saja terjadi.

Enggan ada dalam kebisuan, Dazai menghampiri (name) membuat gadis itu terkejut sekali lagi dengan pelukan mendadak.

"Dazai Sama?" Cicit (name) ketika Dazai menciumi leher (name).

"Kau semakin cantik dan manis saja sayang."
Suara pria itu terdengar sanggat rendah.

AUTHOR END POV

Ak menggeliat dalam pelukannya, dia tak pernah melepaskan ku. Bahkan sekarang dia membuat ku menempel pada dada bidangnya membuat jantung ku terus berdegup kencang.

"Aina Onee Chan benar ak tdk seharusnya mengganggu Dazai Sama."

.















.
Bersambung ....

My baby | Dazai X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang