29

564 46 24
                                    

Setelah berbulan bulan menghadapi trauma, gadis 20th itu kini sudah mulai kembali seperti biasanya. Walaupun dia masih sering gelisah tp Dazai menilai bahwa gadis itu sudah lebih baik dari sebelumnya.

"Bayi kecil?"

Dazai sudah memanggil beberapa kali namun yg dipanggil belum juga muncul, gemericik air terdengar oleh telinganya.

"Bayi kecil?" Begitu Dazai membuka pintu dia mendapati (name) tergeletak di bawah wastafel kamar mandi.
Segera Dazai membawa (name) ke kamar dan membaringkannya di sana.

"Kau jadi sanggat rapuh ya, bayi kecil." Gumam Dazai seraya membelai rambut (name).

DAZAI POV

Kalau diingat ingat, terakhir ak melihatnya saat ak menyelinap ke asrama ADA waktu itu.
Semua tdk akan terjadi jika gadis ku tdk terpengaruh oleh mereka.

Astaga!!

DAZAI END POV

Tak berlangsung lama, gadis itu mulai terbangun dari pingsannya ia hanya diam menatap hampa ke arah Dazai. (E/C)nya tak bercahaya apa apa.

"Bayi kecil ?"

Entah ada apa tapi Dazai merasa tdk rela melihat sorot mata baru milik (name), ia merasa hatinya ingin mengembalikan cahaya di mata itu.

"Dazai Sama, ak ingin mati saja."

Permintaan itu jelas bs Dazai turuti, dia memang sedang mencari partner bunuh diri.
"Tdk, kau harus hidup dengan ku sayang."

••••

Nampaknya setelah kejadian itu selain trauma, (name) mulai mendapat perubahan yg tak pernah ia rasakan.

"Huhh panas!"

Baru baru ini gadis itu sering merasa panas, dia selalu pergi ke kamar mandi hanya untuk melakukan sesuatu.

Gadis itu terus meremas payudaranya dan memainkan putingnya berharap ia bisa mendapat sesuatu yg bisa menghentikan panas panas yg datang padanya.
(Name) mendapat ide itu secara tdk sengaja, sebab pada awalnya dia hanya mengusap putingnya yg gatal namun malah mendapat sesuatu.

"Biasanya reda, tapihhh semakin panash."

Tampa (name) sadari sepasang mata melihat dengan tajam ke arahnya, tatapan bagaiman binatang yg bernafsu dengan mangsanya.

"Sepertinya sex tdk sengaja wkt itu membuatnya masuk dalam dunia sex." "Begitu ya.."

••••

"Dazai Sama, kenapa kita ke taman bermain ?"

Pertanyaan (name) bukan tanpa alasan, Dazai sengaja mengajak bayi kecilnya ke taman bermain.

"Ya pergilah bermain!" Suruh Dazai, pria itu duduk sambil membaca bukunya.

(Name) menatap ke sekeliling dan mulai mencari hal yg menarik, ia berjalan kesatu sisi mengarah ke pohon besar yg ada di ujung taman berdekatan dengan tembok.
Cuping telinganya tak sengaja menangkap suara suara aneh seperti orang merintih.

Secara naluri penasaran, (name) mengintip disebalik pohon. Tampak sepasang kekasih tengah berciuman.
Refleks (name) langsung menutup mulut, apalagi matanya melihat kedua orang itu setengah telanjang. Apalagi mereka melakukan gerakan yg langsung terbayang oleh (name) sebab ia mengalaminya sendiri.

(Name) merasa sekujur tubuhnya ikut memanas dan badannya kaku tak bisa bergerak. Saat (name) mulai masuk dalam kepanikan, ada tangan yg menutup kedua matanya dan menariknya pergi.

"Bayi kecil ?!" Ternyata Dazai yg menarik (name) pergi.

Gadis itu segera menjatuhkan diri di pelukan Dazai, dia sanggat kacau deruan nafasnya tak beraturan membuatnya sulit meraup oksigen.

"Tidak apa apa bayi kecil, ak di sini kok."

"Dazai Sama~" (name) semakin memperdalam pelukannya pada Dazai, dia mulai merasa ada sensasi panas yg ingin keluar dalam dirinya.

"Kau itu masih bayi, kenapa kau ingin bermain?" Celetuk Dazai.
Mendengar kata 'bermain' membuat (name) kebingungan.

"Tuh kau tdk tahu, kau masih bayi kecil sayang."

Karena melihat bayi kecilnya tersiksa dengan hasrat seksualnya yg datang tak terduga, Dazai membekap gadis itu sampai pingsan dengan obat tidur.

"Dasar bayi kecil, kau itu masih trauma." Keluh Dazai. "Ada saatnya nanti kita bermain bersama tp pelan pelan." Bisik Dazai.

.













.
Bersambung..

My baby | Dazai X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang