30 /2

991 52 15
                                    

Dazai membalik tubuhnya agar (name) ada di bawah tanpa melepas cumbuannya, Dazai menghisap dan menggigit bibi milik (name) membuat gadis itu membuka mulut memberi kesempatan lidah Dazai masuk memperdalam ciuman.

Tangan kananya yg bebas ia gunakan untuk menelusuri tubuh (name), saat mencapai ujung piama Dazai memasukan tangannya ke dalam dan menemukan gundukan yg masih tertutup bra. Gerakan Dazai tentu membuat (name) terkejut tp melihat wajah Dazai membuat (name) menjadi tenang.
Dazai meremas payudara (name) dengan tempo lambat dan mulai bertambah cepat seiiring ciuman semakin dalam.

Saat Dazai merasa oksigen menipis, pria itu melepas cumbuannya dan menatap ke arah (name) yg sudah terengah engah. Senyumnya benar benar bernafsu seolah ia bisa menerkam kapan saja.

"Mari kita lihat yg ada di sini lbh jelas lagi."

Dazai membuka kancing piama milik (name) membuat tubuhnya terekspos dan bra berwarna coklat yg menutupi payudaranya. Tanpa menunggu wkt yg lama Dazai melepas bra milik (name).

"Ahg!"

(Name) mendongak ke atas dengan dada yg membusung juga mata terpejam merasakan sentuhan dari Dazai. Tangan Dazai menarik puting pink milik (name) pria yg melihat reaksi (name) bukannya berhenti Dazai malah semakin giat bermain pada puting milik (name), pria itu tersenyum puas seperti anak kecil yg menemukan mainan yg bagus.

"Ahhh~"

(Name) tersentak kuat tubuhnya menegang  saat merasa ada yg menghisap putingnya dengan kuat, gadis itu mulai sedikit menangis sebab mengingat insiden buruk yg ia terima dulu.

"Tidak apa apa sayang, ak akan bermain dengan lembut. Seperti ak memperlakukan bayi kecil ku yg manis."
(Name) mulai berangsur tenang kemudian Dazai melanjutkan dengan menjilat lembut puting kiri (name) bersamaan dengan tangannya yg memainkan puting kanan milik (name).

Puas sampai puting milik (name) basah kuyup dan ada bekas merah di sana, Dazai berhenti sejenak untuk memperhatikan (name) yg tampak terengah engah, bos mafia itu hanya tersenyum simpul melihat wajah (name) yg memerah sempurna.

"Lucu sekali." Dazai mencubit dan menarik narik pipi (name) dengan gemas.

"Haah~ agh~"

(Name) kembali diserang perasaan yg meledak ledak saat Dazai menjilati leher (name) dengan seduktif.

"Hyaaahhh!!!"

Pria itu menggigit leher (name) berbarengan dia mencubit puting (name) yg sudah tegang sejak tadi.

"Lucu!" Kekeh Dazai, memang ini yg sudah dinanti olehnya sejak lama. Dia mengagumi pahatan indah dari Tuhan tangannya terus menelusuri setiap inci tubuh (name), tangannya berputar disela buah dada gadis muda 20th itu bergerak melaluinya sampai tangannya jatuh diatas perut (name).

"Ahh~ hah Daz~ahh~ ughhahh~"

Punggung (name) melengkung sampai ia mendongak dengan mata terpejam, kakinya reflek mengempit tangan Dazai yg melukis di area klitoris milik (name), gadis itu juga menarik rambut Dazai akibat rangsangan yg hebat yg ia dapatkan peluh juga menetes dari dahinya.

Rangsangan gila yg ia dapatkan membuat (name) tak bisa berfikir logis lagi, ia hanya bisa mendesah di bawah kekuasaan Dazai.
(Name) mengerang keras saat ada sesuatu yg keluar dari dalam dirinya.

"Oya~ lihat banyak sekali." Dazai menunjukan cairan putih yg mengotori telunjuknya pada (name).
Tanpa rasa jijik Dazai menjilat telunjuknya sendiri, (name) yg menyaksikan sejujurnya ingin melarang tapi pria itu sudah terlanjur memasukan tangannya.

"Tidak apa apa bayi kecil, semua yg ada padamu itu enak."

Usapan tangan Dazai pada paha (name) membuat gadis itu kembali terangsang, ia kembali mendesah dan bergerak gelisah.

"Tahan sedikit ini akan terasa sakit."

Perlahan dan pasti Dazai memasukan telunjuknya kedalam lubang vagina milik (name), tampak gadis itu berusaha mati matian menahan rasa sakit untuk kedua kalinya namun yg anehnya ia menyukai rasa yg saat ini ia rasakan.
Dazai kembali memasukan jari tengahnya, kali ini gadis itu sedikit mendesis dengan rasa sakit yg ia rasakan.

Jari kanan Dazai mulai bergerak dengan tempo yg lambat untuk melebarkan lubang V milik (name) yg kembali ketat akibat obat yg Dazai berikan, oh tentu saja pria itu sudah menyingkirkan kemungkinan (name) hamil anak orang lain, dia pria yg serba tahu.
Tangan lain yg bebas digunakan Dazai untuk melebarkan kaki (name) akibat gadis itu berusaha mengempit tangannya yg sedang bekerja.

"Aghh~ uhh~ haha~ shhahh~"

Begitulah lagu yg dinyanyikan (name) saat ia hampir  mendekati puncak orgasme, Dazai tahu dan memanfaatkan itu untuk mempercepat tempo jarinya dan secara langsung cairan kembali keluar dengan volume yg banyak bahkan mengotori seprai.

Dazai terkekeh melihat bayi kecilnya yg dua kali orgasme.
"Oya~ oya~ baru ronde dua, bayi ku sudah lelah dan lihat kau mengotori jari ku lagi."

"Tidak adil~" Gumam (name).

Saat bergumam, (name) dikejutkan dengan benda asing yg menyentuh bibir vaginanya gadis itu menoleh dan melihat.

"Ada apa? Kau ingin ak juga orgasme kan ?" Dazai tertawa nakal untuk mengusik (name). "Tenang saja sayang, tdk akan sakit ko~ selanat datang kedunia orang dewasa."

Chuup!

Dazai mencium sembari memasukan batangnya ke lubang v milik (name), gadis itu menjerit dlm cumbuan dan meremas bahu Dazai dengan kuat sampai kukunya melukai bahunya. Saat semua batangnya aman berada di dalam Dazai melepas cumbuan dan menatap (name) yg terengah engah.

"Padahal td itu baru pemanasan lo~ yg sungguhan baru saja akan di mulai."

"Ayohh~" (Name) mengalungkan tangannya dan kakinya ke tubuh Dazai, memberi sinyal bergerak untuk si bos mafia.

Ranjang berderit seiring tempo mulai dipercepat, (name) terus mendesah erotis sampai punggungnya kembali melengkung indah.

"Ahh~ haah~"

(Name) terus melenguh dengan wajah memerah sempurna, ia belum pernah secara suka rela memberi keperawanannya tp dia merasa tdk menyesalinya, dia merasa sesuatu yg mengganggunya belakangan ini mulai menghilang dia jadi percaya soal dia yg memiliki 'hasrat sex'.

"Enak?" (Name) mengangguk menjawab pertanyaan Dazai, dia merasakan setiap gerakan yg membuatnya tdk waras.

"Duh~ vagina mu memijat dengan sanggat baik."

Dazai terus bergerak dan semakin cepat memaju mundurkan pinggulnya, tangannya mulai memutar kedua puting pink milik (name).

"Ahghhah~ hahh~ shhh~ahh~"

Ada sesuatu yg berkedut di bawah sana, sesuatu yg akan segera datang.
Dazai semakin mempercepat temponya, membuat vagina (name) merasa nyeri.

Dan~

"Ahhh~"

Keduanya selesai bersama, sperma Dazai masuk memenuhi rahim (name) dan cairan (name) keluar membasahi tubuh Dazai. Gadis itu ambruk bersama Dazai.

"E--" Belum tuntas Dazai bertanya gadis itu sudah pingsan.
"Hah~ bayi kecil ku yg manis. Selamat malam."

Chuup!

Dazai membawa (name) dalam pelukannya dan menyelimuti tubuhnya bersama dengan (name).

.















.
Bersambung..

My baby | Dazai X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang