Asahi Confess

298 36 15
                                    

Dukung author dengan vote dan comment nya, terima kasih.

Happy reading ^_^

Pagi itu, Jaehyuk yang tidak mengingat apa-apa menyapa Asahi yang sedang turun ke lantai satu.

"Eh bro!! Pagi!" Seru Jaehyuk dan merangkul Asahi seperti biasa.

Asahi menatap sinis Jaehyuk dan menjauhkan tangan Jaehyuk dari bahunya. Jaehyuk yang merasa aneh dengan tingkah Asahi bertanya ke Jihoon.

"Hyung, Asahi kenapa dah?? Dia marah ke gue?? Gue ada salah apa sama dia?" Tanya Jaehyuk dengan wajah bingung nya.
"Lo nggak ingat apa-apa ya semalam?" Balas Jihoon.

"Soal apa?? Gue ingat yang terakhir kali itu Yuri putusin gue di cafe. Itu doang. Eh gue juga ada makan lima cup ramen pedas dan minum soju." Jaehyuk mencoba mengingat kejadian kemarin malam.

"Setelah itu lo nggak ingat lagi?" Tanya Jihoon.
"Memangnya apa yang terjadi setelah gue makan?"

"Lo makan lima cup ramen, tambah minum soju yang banyak sampai lo mabuk berat. Lo maki-maki si Yuri di depan kita semua, bukan cuma geng kita yang dengar tapi seluruh penghuni juga denger."

"Lah terus apa masalahnya?" Jaehyuk masih tidak mengerti.

"Habis itu lo mau buktikan ke Yuri kalo lo itu bakalan move on, dan lo tau apa yang lo mau lakuin??"

Jaehyuk mengangguk kepo.

"Lo mendekat ke Winter dan mau cium dia di depan semua anak-anak, Asahi yang di sebelah Winter narik Winter dan mukulin lo supaya sadar." Jelas Jihoon.

"Lah itu kan urusan gue sama Winter, kenapa Asahi jadi marah juga?? Winter malah nggak marah ke gue. Bahkan pagi ini gue disapa sama dia." Heran Jaehyuk.

"Gue juga nggak tau Jae, yang jelas Asahi marah besar ke lo tadi malam karena itu. Dan lo tau kan Asahi nggak pernah marah besar kecuali kalo ada sesuatu yang menganggu dia??"

"Ho"o." Jaehyuk mengangguk.
"Dan gue pikir Asahi itu suka sama Winter makanya dia mukul sampai kata-katain lo dengan bahasa kotornya."

"Asahi suka sama Winter??" Batin Jaehyuk.
"Tapi gimana kalo gue juga mulai suka ke Winter?" Gumam Jaehyuk.

"Ya udah gue pergi ke sekolah dulu hyung. Lo juga jangan lupa hari ini pelajarannya Bu Sunny, kecil-kecil gitu tapi galak loh." Peringat Jaehyuk membuat Jihoon buru-buru pergi ke kamar dan mandi.

Anak-anak semuanya telah pergi ke sekolah.

"Gue antar mau nggak Wony?" Haruto tiba-tiba bertingkah aneh.
"Hah? Lo nawarin ke gue nih?"
"Iyalah, kan nama panggilan disini yang wony cuma lo."

"Maaf Ruto, bukannya mau nolak tapi gue udah ada yang antar ke sekolah." Ucap Wonyoung.
"Siapa?" Tanya Haruto.

Belum selesai Wonyoung menjawab seseorang memanggil namanya.

"WONYOUNG!!" Teriak seorang pemuda.
"Gue duluan ya Ruto, dia udah datang."

"Oke, hati-hati." Haruto tersenyum dan dadah-dadah dengan Wonyoung.

"Cemburu nih lo?" Kompor Jeongwoo.
"Beh nggak ya! Gue tadi cuma lagi baik, nawarin doang. Lo mau bareng nggak?" Tanya Haruto.
"Ya jelas mau!! Kalo ada yang gratis gue mah nggak nolak." Jeongwoo membalas dengan senang.

Di motor Haruto.

"Eh tapi ya To, lo kayaknya beneran suka ya sama Wony. Lo dan dia kan nggak satu sekolah, kenapa malah nawarin antar coba?? Pasti ada niat lain lo kan??" Tebak Jeongwoo.

"Berhenti bilang yang nggak-nggak ya Park Jeongwoo!! Gue turunin juga lo di tengah jalan!!" Ancam Haruto membuat Jeongwoo langsung diam.

"Em Minjeong eonni, gue hari ini bareng Yedam karena waktu itu disuruh belajar sama dia. Gue kan diminta sama wali kelas kita buat ikut olimpiade fisika dan kimia." Ucap Ningning.

"Ya udah nggak papa Ning, gue bisa naik bus sendirian kok."
"Yakin nih?? Gue jadi nggak enak nih eonni."

"Iya nggak papa. Toh Yedam udah nunggu di mobilnya, pergi aja Ning." Titah Winter.

Akhirnya Ningning pergi bersama Yedam.

Winter menunggu di halte bus sambil main hp. Tiba-tiba datang juga seorang laki-laki berdiri di dekat Winter.

"Tumben dia naik ke bus, kerasukan apa nih anak??" Winter menengok ke pemuda itu, pemuda itu menoleh ke arahnya membuat Winter jadi salah tingkah.

"Kenapa?" Satu kata keluar dari mulut pemuda itu.
"Lo kenapa disini?? Lo kan punya kendaraan, kenapa mau naik bus?" Pertanyaan berturut-turut keluar dari mulut Winter.

"Kalo gue mau naik bus kenapa?? Lagian mobil gue di servis kemarin karena nggak sengaja nabrak tiang listrik."

"Oh gitu. Pantes, terpaksa ya naik bus?" Tanya Winter lagi.
"Terpaksa atau tidak itu bukan urusan lo." Balas pemuda itu dengan dingin.

"Kemarin lo chat gue mau ngomong sesuatu di taman belakang sekolah, soal apa sih??!" Tanya Winter.
"Jangan disini bahas nya, lo kepo banget jadi cewek. Nanti kalo kita disana, lo bakalan tau apa yang bakal gue omongin." Balas pemuda yang ternyata adalah Asahi.

Tak lama bus yang ditunggu akhirnya datang. Dari kejauhan terlihat Jaehyuk juga berlari ingin ikut naik bus, dan kebetulan bus itu melihat Jaehyuk dan berhenti.

Winter duduk di paling ujung bus dan menatap ke jalanan. Ia juga membuka jendela untuk menyejukkan bus. Asahi melirik ke Winter dengan memakai Headphone.

"Ngapain dia gitu?? Membosankan." Batin Asahi.
"Tapi gemesin." Lanjutnya.

Asahi duduk di pojok kanan sedangkan Winter duduk di pojok kiri. Jaehyuk yang tau Asahi masih marah dengannya tidak mendekat ke Asahi dan memilih berdiri di dekat Winter.

"Ini kenapa dia malah dekat-dekat sama Winter sih?!" Gerutu Asahi dalam diam.

Brak.

Bus yang ditumpangi oleh ke kiri membuat Winter jelas oleng juga dan dengan cepat Asahi memeluknya serta Jaehyuk yang menahannya agar tidak jatuh.

Asahi melirik tajam ke Jaehyuk dan Jaehyuk yang juga menatapnya tajam.

"Kayaknya mereka berdua masih marahan deh. Kenapa gue harus ada di antara masalah mereka berdua coba??" Batin Winter.

Setelah sampai di sekolah Asahi duluan turun dan berlari masuk ke gerbang.

"Em pagi Win, maaf tadi ya. Gue juga nahan lo biar nggak jatuh. Kalo gitu gue pergi dulu, semoga hari lo menyenangkan." Pamit Jaehyuk.

Winter juga ikut turun dari bus.

Setelah pelajaran pertama selesai yaitu pelajaran Kimia yang membuat Ningning dan Winter sakit kepala. Asahi menunggu di depan kelas Winter dan menariknya serta mengusir Ningning.

Berakhir Ningning ke kantin berdua dengan Yedam.

Di taman belakang sekolah, Asahi memperhatikan dulu sekitarnya.

"Aman."

"Apanya aman?" Bingung Winter.

"Nggak bakalan ada yang lihat kita." Ucap Asahi.
"Terus?"
"Gue mau bilang sesuatu ke lo dan gue harap dengan gue bilang ini ke lo, lo jangan jauhin gue."

Perasaan Winter mulai tidak enak.

"E-emang soal apa?" Gugup Winter.
"Njir, kok gue gugup?" Batin Winter.

"Sejak awal gue udah suka sama lo. Lo mau nggak jadi pacar gue?" Tutur Asahi dengan wajah datar.

Love In Apartment | Treasure Feat Aespa And IveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang