Love In Apartment | Treasure Feat Aespa And Ive

Jaehyuk Vs Asahi

Dukung author dengan vote dan comment nya, terima kasih.

Happy reading (⁠◕⁠દ⁠◕⁠)

Flashback on

Masih ingat kan ketika Niki dan gengnya ada di gudang bersama dengan Zoa, disana tidak ada Sunghoon karena Sunghoon sendiri membuat rencana agar ia bisa menyelamatkan sepupunya itu.

Sunghoon sengaja membuat alasan ia mempunyai urusan keluarga jadi lebih cepat pulang sekolah, nyatanya ia tidak pulang sekolah dan bersembunyi di dekat gudang untuk menyelamatkan Zoa nanti.

Sunghoon sebenarnya sudah sejak lama tidak menyukai sifat Niki yang terbilang menyebalkan itu. Ia memanfaatkan Junghwan agar bisa membenci Niki dan menghancurkan hidup Niki tanpa ia harus turun tangan.

Sebelum ledakan terjadi, Zoa sudah aman bersama dengan Sunghoon. Dan mayat yang ditemukan itu semua adalah hasil rekayasa Sunghoon, untuk memperkuatnya diperlukan name tag Zoa. Jadi Sunghoon meminta Zoa memberikan name tag nya agar hangus terbakar di gudang.

Tidak ada yang tau jika Zoa adalah sepupu jauh dari Sunghoon. Bahkan gengnya pun tidak tau mengenai hal itu. Sunghoon meminta Zoa untuk tinggal di luar negeri sementara ia mengurus Niki dulu.

Setelah Niki benar-benar mendapatkan karmanya, Zoa kembali ke Korea dengan syarat Zoa jangan menemui Junghwan dulu.

Pertemuan tidak terduga terjadi antara Zoa dan Jay juga Jake. Saat itu Jay dan Jake bermain ke rumah Sunghoon tanpa sepengetahuan Sunghoon karena mereka memang sudah terbiasa seperti itu.

Jay dan Jake tentu kaget dengan Zoa, mereka menuntut penjelasan Sunghoon mengenai Zoa dan akhirnya Sunghoon terpaksa menceritakan semuanya ke Jay dan Jake.

Kedua sahabatnya ini bersikeras membuat Zoa dan Junghwan kembali bertemu agar masalah di masa lalu mereka selesai. Jay dan Jake yakin jika Junghwan memang sudah melupakan Zoa dan jatuh ke pesona Leeseo.

Karena itu Jay dan Jake tidak ingin Zoa terus-menerus berharap Junghwan masih menyimpan perasaan padanya. Sedangkan Sunghoon sendiri tidak ingin sepupunya itu menemui Junghwan karena pasti Junghwan akan bingung dengan perasaannya lagi dan bisa saja menyakiti Zoa.

Sunghoon sebenarnya sangat menyayangi Zoa walaupun terkadang tindakannya selalu menyebalkan dan dingin ke Zoa.

Flashback off

Junghwan kembali bersama Leeseo.

"Makanan datang!!" Seru keduanya kompak.

"Wih makanan." Jaehyuk menerjang duluan.

Semuanya bersiap-siap di ruang makan.

"Hemm bau-bau udah banyak yang jadian nih kayaknya beb." Jihoon memulai julid nya.

"Nggak usah mulai deh Hoon." Ucap Giselle.

"Jeongwoo lo sudah jadian sama Rei??" Pertanyaan polos dari Mashiho membuat Rei dan Jeongwoo tersedak.

"Eh minum dulu bro." Haruto memberikan air ke Jeongwoo.

"Minum dulu Rei." Liz yang di dekatnya memberikan air.

"Kita nggak jadian. Iya kan Rei??" Jeongwoo menatap Rei.
"Belum jadian. Nggak tau nanti." Perkataan itu sontak membuat yang lain heboh, Jeongwoo sudah melotot tidak percaya.

Di tengah kehebohan itu.

"Halo Yur?? Oh oke." Asahi menutup sambungan.

"Kenapa cewek lo?" Kepo Jihoon.

"Oh nggak. Cuma kangen, minta vc katanya nanti malam." Ucap Asahi.

"Kangen kok tiap hari, vc juga tiap malam. Nggak bosan apa?? Gue yang denger malah terganggu, mau tidur nggak bisa." Sindir Jaehyuk.

"Kalo lo cemburu bilang, nggak usah pakai alasan keganggu tidur. Biasanya juga lo kalo bucin sepanjang waktu telponan bahkan chatting ketawa-ketawa sendiri di kamar. Gue kadang juga keganggu sama lo tau." Balas Asahi savage.

"Makanya lo cari pacar sana biar nggak ganggu hidup gue lagi sama Yuri. Udah salah, nggak minta maaf, nggak denger penjelasan Yuri dulu, marah-marah nggak jelas lagi!"

"Siapa bilang gue ganggu lo sama Yuri?! Lagian gue nggak salah! Yuri yang salah!" Jaehyuk mulai emosi.

"Ya terserah lo deh Jae!! Gue capek urusin bocah kek lo! Yang jelas gue nggak mau lo ikut campur dalam urusan gue dan Yuri lagi. Lo kan cuma orang asing bagi dia. Mending lo cari pengganti yang baru." Asahi menuju ke kamar tanpa menghabiskan makanannya.

"Sialan!!" Jaehyuk meninju meja.

Tepat pukul 02.00 malam, Winter turun karena haus. Ia ke dapur dan melihat seseorang duduk disana.

"Siapa ya??" Winter mendekat dengan perasaan takut.

Orang itu mendekat ke Winter.

"Win." Winter hafal suara ini, ini suara Asahi. Cowok yang membuat pikirannya berantakan semenjak Yuri dan Asahi jadian.

"Asahi? Lo kenapa disini malam-malam?" Tanya Winter.

"Pengen aja. Mau temani gue nggak?" Tanya Asahi.

"......"

"Sini duduk." Asahi menarik Winter dan membuatnya duduk di sampingnya.

"Lo tau nggak Win?? Sepertinya gue jatuh cinta sama peri." Ucap Asahi.

"Hah??"

"Iya gue jatuh cinta sama lo Win, cewek yang mirip peri yang ada di depan gue sekarang."

"......"

"Lo kayaknya mabuk deh Sa." Kata Winter dan berdiri dari kursinya tapi ditahan oleh Asahi, Asahi kini sudah memeluknya dari belakang.

"Gue sayang sama lo Win. Segitu nggak pekanya lo sama perasaan gue?? Apa lo nggak pernah lihat cara gue natap lo gimana??"

"Hati gue cuma buat lo Win. Gue nggak pernah menaruh hati ke siapapun selain lo. Maaf karena buat lo bingung selama ini." Tutur Asahi.

"Maksud lo??"

"Gue nggak pernah cinta sama Yuri Win, gue cintanya itu sama lo. Saat gue bersama Yuri, gue cuma mikirin lo, bahagia gue cuma lo Win."

Bugh.

"BRENGSEK LO SA!! TERNYATA SELAMA INI LO CUMA MAIN-MAIN SAMA YURI HAH?! LO TAU NGGAK GIMANA PERASAAN YURI KALO DIA TAU LO SEBEJAT INI HAH?!! KALO LO MARAH SAMA GUE, LO BOLEH LAMPIASKAN KE GUE TAPI JANGAN KE ORANG YANG GUE SAYANG BANGSAT!!" Jaehyuk murka dan meninju wajah Asahi terus-menerus.

Asahi tidak membalasnya. Dia hanya tertawa. Setelah puas memukul Asahi, Jaehyuk berhenti.

"Oh Jae rupanya. Lo marah ya kalo gue sakitin Yuri?? Hahahaha. Lo masih cinta rupanya sama Yuri, kenapa nggak bilang aja Jae?? Masih tinggi ego lo ketimbang perasaan lo buat Yuri hah?!"

"......"

"Sekarang Lo pilih Jae, Lo tetap disini, menyerah sama Yuri dan akhirnya nanti menyesal di kemudian hari atau lo pergi ke rumah Yuri, minta maaf ke dia. Buang ego lo dan ajak dia balikan, gue mau lo kembali menjadi Jaehyuk yang gue kenal dulu. Jaehyuk yang nggak pengecut dan baik hati. Gue capek lihat lo bertingkah gini Jae."