Putus

300 32 7
                                    

Dukung author dengan vote dan comment nya, terima kasih.

Happy reading ^_^

Di tengah kemarahan seorang Hyunsuk di kamar dan kebingungan Wonyoung, Yujin, dan Leeseo tiba-tiba ponsel seseorang berbunyi.

"Halo??" Jaehyuk mengangkat ponselnya.

"....."

"Oh siap laksanakan!!"

"....."

"Iya sayang, nanti gue kesana. Tunggu aja disitu. Kalo mau kamu juga boleh pesan makanan dan minuman duluan." Perkataan itu membuat seisi penghuni apartemen mual.

"....."

"Ya udah aku siap-siap dulu ya, bye. Sampai ketemu disana sayang, love you." Setelah itu Jaehyuk kabur ke kamarnya.

"Dasar buaya kakap!!" Ejek Doyoung melihat Jaehyuk ke kamar.

"Eh ngaca lo njir!! Lo juga buaya kelas kakap!! Gombal sana-sini, pacaran sejak SMP. Putus-nyambung." Ledek Jeongwoo yang langsung dijitak Doyoung.

"Gue nggak sendirian ya!! Haruto juga gitu!" Doyoung memasukkan Haruto juga membuat anak yang sedari tadi diam itu menatapnya kesal.

"Gue emang playboy tapi cuma punya dua pacar dan itu pun sudah tobat sejak dulu. Nggak sama kayak hyung dan Jaehyuk hyung yang masih playboy sampai sekarang." Setelah itu Haruto pergi ke dapur dan bermain game.

"Cio mau main game sama Ruto juga deh." Ucap Mashiho dan gabung ke Haruto bersama Jeongwoo.

"Mau gabung nggak Wan?" Tanya Jeongwoo.
"Gue malas main di ponsel, di PC lebih keren. Bye, gue ke kamar dulu ya." Junghwan naik ke lantai atas.

Jaehyuk turun dengan pakaian yang rapi dan kelihatan sangat tampan.

"Rapi bener, mau kemana lo? Kencan apa mau ketemu calon mertua? Hahaha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Rapi bener, mau kemana lo? Kencan apa mau ketemu calon mertua? Hahaha." Ledek Doyoung.

Pletak.

"Berisik lo tiang!! Gue kencan atau apapun bukan urusan lo ya!!"

Di sebuah cafe,,

"Jaehyuk!!" Panggil seorang gadis cantik.

"Hehe udah lama ya sayang?? Maaf ya, tadi aku dandan yang rapi dan ganteng dulu biar good looking di mata kamu." Ujar Jaehyuk.

"Aku baru sampai kok. Tapi ada yang mau aku bicarain Jae."

"Soal apa beb?" Jaehyuk tersenyum dan mengelus pucuk kepala pacarnya itu.

"Jadi gini aku kayaknya kurang cocok deh sama kamu Jae." Ucapan itu membuat Jaehyuk seketika membeku dan berhenti mengelus.

"Maksud kamu apa?" Tanya Jaehyuk dengan nada tajam.
"Sebenarnya udah lama aku mau bilang ini ke kamu, tapi aku nggak temuin waktu yang tepat."

"Intinya aja langsung!! Gue nggak suka lama-lama." Jaehyuk mengubah panggilan menjadi gue-lo.

"Dua Minggu sejak kita pacaran gue dan seseorang udah dijodohin, gue nggak bisa bantah permintaan papa dan mama gue karena gue terlalu sayang sama mereka jadi gue rasa hubungan kita cukup sampai disini deh Jae." Jelas pacar Jaehyuk.

"Oh gitu, ya udah selamat. Gue turut bahagia atas perjodohan lo sama cowok lain. Semoga kalian bahagia selalu ya." Ucap Jaehyuk dengan menekankan kata bahagia kemudian ia pergi.

Ketika Jaehyuk pergi datanglah seorang cowok.

"Udah selesai perpisahannya sama pacar lo?" Tanya Guanlin ke Yuri.

"Iya, yuk kita balik ke rumah."

Jaehyuk yang kesal kembali dengan wajah merah dan langsung menuju ke arah dapur.

"Noona punya makanan yang pedas-pedas nggak di kulkas?? Gue lagi butuh nih, nanti gue ganti deh." Ucap Jaehyuk ke Karina.

"Ada, makan aja kalo lo bilang gitu."

Jaehyuk menghampiri kulkas dan mengeluarkan lima cup ramen, ia menyeduhnya dan menambahkan banyak bumbu yang pedas.

Jaehyuk makan dengan wajah yang merah dan penuh umpatan.

"Cih kalo gitu harusnya bilang dari dulu!! Nggak perlu sekarang!! Nyusahin aja!!" Ucap Jaehyuk.

"Tapi gue tetap sayang sih sama lo Yur." Batin Jaehyuk.

Jaehyuk mengingat-ingat ketika ia dan Yuri pertama kali bertemu dan berkenalan sampai pacaran.

Saat mereka pacaran pun Yuri tidak pernah meminta yang berlebihan dan hanya mengikuti keinginan Jaehyuk. Yuri juga tau kalo Jaehyuk itu playboy tapi Yuri yakin kalo Jaehyuk bisa berubah.

Flashback on

Jaehyuk yang waktu itu masih SMP kelas 3, tidak mengenal siapa-siapa selain Asahi yang selalu bermain bersamanya dari kecil.

Asahi malah dipisah dengan Jaehyuk di kelas lain membuat Jaehyuk menjadi sulit berbaur.

Walaupun Jaehyuk sulit berbaur, cewek-cewek banyak yang diam-diam tertarik dengan Jaehyuk karena tampangnya yang good looking dan kelihatan baik.

"Gimana caranya gue cari korban baru ya disini??" Batin Jaehyuk.

"Kata Haruto sih harus kelihatan cool terus pendiam dulu kalo baru pertama kali masuk sekolah. Emang ya playboy kelas kakap asli tuh jatuh ke tangan dia." Gumam Jaehyuk.

"Eh lo Jaehyuk kan??" Seseorang tersenyum manis ke Jaehyuk.

"Kenalin gue Jo Yuri, lo ikut ekskul apaan di sekolah?" Tanya Yuri dan duduk di hadapan Jaehyuk.

"Hmm kayaknya ada yang mau masuk jebakan nih hihihi." Batin Jaehyuk.

"Iya gue Jaehyuk, panggil Jaehyuk aja atau lo boleh panggil gue ayang." Jaehyuk mengatakan itu sambil berkedip membuat Yuri tertawa.

"Anjir nggak mempan kah? Tumben banget ada cewek yang kayak dia, biasanya cewek lain gue gituin langsung pingsan dah." Batin Jaehyuk untuk yang kesekian kalinya.

"Lo belum punya teman kan?? Mau ke kantin bareng gue nggak?" Tawar Yuri.
"Boleh nih??"

"Boleh lah. Apa salahnya gue bawa teman ke kantin dan makan bareng." Ucap Yuri.
"Kalo gue maunya lebih dari teman gimana Yur?"

"Hmm gimana ya???" Yuri terlihat berpikir.
"Boleh aja. Toh lumayan kita bisa lebih dekat lagi Jae." Kata Yuri.

"Yes!! Berarti hari ini hari pertama kita kan??" Tanya Jaehyuk.
"Hari pertama jadi sahabat kan?? Iya dong! Kalo lo butuh sesuatu lo boleh minta tolong ke gue Jae." Ucap Yuri.

"Anjir sahabat, gue kira dia mau jadi pacar gue sekarang." Gumam Jaehyuk.
"Hah?? Kenapa Jae??"

"Nggak, bukan apa-apa Yur." Jaehyuk menggeleng pelan.
"Ya udah ayok ke kantin, nanti makanan nya habis. Makanan kantin selalu enak dan cepat habis disini." Yuri menarik Jaehyuk keluar kelas.

"Kok gue rasa nyaman ya di dekat nih cewek?? Nggak pernah gue rasain kayak gini ke mantan gue yang lain dulu." Batin Jaehyuk sembari menatap Yuri yang menariknya.

Love In Apartment | Treasure Feat Aespa And IveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang