Unexpected

149 25 0
                                    

Dukung author dengan vote dan comment nya, terima kasih.

Happy reading ^⁠_⁠^

"Mereka disana!! Semuanya, dan Leeseo dalam bahaya!!"

"APA?!!" Pekik ketiganya.

Keempatnya buru-buru membalap motor mereka dan menuju apartemen, dalam hati Junghwan berdoa semoga Leeseo tidak apa-apa.

Di apartemen sendiri sudah kacau, bagaimana tidak? Niki berdiri di belakang Leeseo sembari memegang pistol dan mengarahkan ke arah kepala Leeseo.

Di depan Niki sudah ada Sunghoon dan Heeseung yang membantu untuk memblokir siapa saja yang berani melawan. Jungwon dan Suno sendiri berdiri di samping Niki berjaga-jaga.

Bagaimana dengan Jake dan Jay? Keduanya sudah terungkap membantu Junghwan. Karena itu Jungwon dan Sunoo diperintahkan Niki untuk mengambil ponsel mereka dan menyitanya.

Tapi sebelum itu dia sudah berinisiatif untuk membohongi Junghwan dengan mengatakan lokasi yang salah.

Empat cowok itu sampai ke apartemen.

"Wah akhirnya datang juga. Gue udah tunggu nih lo daritadi. Capek tau." Ucap Niki tersenyum miring menatap Junghwan yang sepertinya akan meledak.

"Lepaskan Leeseo!! Ini nggak ada hubungannya dengan dia! Jangan lo sakitin dia seperti lo sakitin Zoa Niki!" Bentak Junghwan.

"Emang kenapa?? Lo nggak berhak ngatur gue!! Lagian mau Leeseo hidup atau mati kan lo bukan siapa-siapa bagi dia!" Balas Niki menatap tajam Junghwan balik.

"Kalo lo kesal karena hancurnya keluarga lo karena keluarga gue nggak gini caranya!! Lo harus tau yang sebenarnya Nik kalo yang mengkhianati duluan itu papa lo!! Papa gue nggak salah, dia yang difitnah sama papa lo!! Bahkan itu yang membuat lo jadi benci sama gue!" Penjelasan Junghwan itu membuat Niki semakin marah.

"Atas dasar apa lo nuduh hah?!! Papa gue jelas-jelas nggak bersalah!! Dia baik! Keluarga lo yang hancurin semuanya!!"

"CUKUP!! KALIAN BERDUA BERHENTI DEBAT!!" Jake berteriak.

"Dengar gue Nik. Junghwan benar, gue dan Jay udah cari tau soal ini. Kita juga punya buktinya, dari awal yang salah itu papa lo. Dia melakukan korupsi secara diam-diam dan melakukan banyak hal kotor lainnya, saat itu semua sudah diketahui oleh papanya Junghwan, mereka berdua bertengkar hebat dan akhirnya papanya Junghwan memutuskan untuk mengeluarkan papa lo dari perusahaan."

"Jake benar. Itu semua ada di rekaman ini, saat papa lo meminta suruhannya untuk memfitnah papanya Junghwan. Papa lo menyewa orang itu dengan jumlah besar." Jay menyerahkan sebuah rekaman ke Niki.

Setelah mendengarkan itu, Niki jelas kaget. Selama ini dia membenci orang yang salah, dia bahkan sudah membunuh Zoa yang tidak salah apa-apa. Bermusuhan dengan Junghwan yang dulunya sahabatnya.

Tapi Niki masih belum bisa menerima kenyataan. Ia merogoh sesuatu. Mengeluarkan sebuah pisau, dan menyerang Junghwan. Junghwan refleks menutup mata, ia heran kenapa tidak sakit.

Saat membuka matanya ia melihat Hyunsuk yang berdiri di depannya.

"HYUNG!!" Pekik anggota treasure minus Asahi, Yedam, dan Mashiho.

Leeseo juga syok, ia berdiam diri dan mengeluarkan air matanya. Jake menghubungi ambulans.

Heeseung berinisiatif mendekat ke Niki. Ia menepuk bahu Niki.

"Lo udah terlalu jauh. Bukan ini yang harusnya terjadi. Udah dua kali Nik, lo bukan pembunuh berantai. Gue nggak mau lo begini terus, gue rasa lo perlu dihukum." Kata Heeseung dengan nada tajam dan menusuk.

Jika sudah begitu, Niki hanya bisa menunduk. Heeseung memang selalu menuruti keinginan sahabat yang dianggap seperti adiknya itu tapi jika kelewatan maka ia tidak segan untuk mengambil tindakan yang kejam juga.

"Jay." Panggil Heeseung.

"Ya?"

"Hubungi polisi. Dia harus di penjara." Ucap Heeseung.

"Hah??" Jay kaget.

"Niki pantas menerima ini, berikan bukti itu. Gue bakalan jadi saksi juga yang akan memberikan keterangan soal semuanya nanti. Dan kali ini gue harap kalian semua paham! Jangan ada yang membantah!"

Jay mengangguk, sebenarnya ia tidak tega jika Niki masuk penjara tapi perbuatan Niki itu memang sudah diluar batas.

Polisi dan bersamaan dengan ambulans. Hyunsuk bersama dengan Junghwan, Gaeul, dan Junkyu pergi ke rumah sakit. Sementara itu Niki dimasukkan ke mobil polisi diikuti Heeseung.

"Gue mewakili Niki dan yang lain mau minta maaf ke kalian. Gue harap kalian bisa memaafkan anak itu." Ucap Jake sebelum menyusul Heeseung dan sahabat-sahabatnya.

Kemudian tak lama Yedam dan Ningning pulang. Mereka berdua terlihat gembira.

"Lho kalian semua kenapa?" Tanya Yedam.

"....."

"Ini kenapa jadi sawan semua?? Nggak makan ya?" Ningning ikut bertanya.

"....."

"Gue baru sadar Hyunsuk hyung, Junkyu hyung dan Junghwan nggak ada. Mereka dimana?" Lagi-lagi tidak ada yang menjawab Yedam.

"GUE NANYA NJIR!! BISA NGGAK SIH JAWAB SEKALI AJA!!" Ngegas kan Yedam.

"Mereka di rumah sakit. Hyunsuk hyung ditusuk sama Niki, Niki tadi awalnya mau tusuk Junghwan dengan pisau tapi Hyunsuk hyung yang jadi korbannya." Jelas Jaehyuk.

Keduanya syok.

"Sekarang keadaan Hyunsuk hyung gimana?"

"Belum tau. Kita belum dapat kabar dari Junghwan ataupun Junkyu." Balas Yoshi.

"Sebaiknya kita masuk ke dalam dulu, istirahat. Besok pasti Hyunsuk sudah sadar, kalian juga pasti capek." Jihoon yang sekarang mengajak semuanya.

Mashiho sekarang sedang duduk di taman. Melihat bintang sambil menatap langit malam.

"Pada akhirnya walaupun gue sudah pura-pura pacaran dengan Rei waktu itu, gue masih belum bisa melupakan cinta pertama ya. Emang ya pengaruh Yuri itu besar di hidup gue." Batin Mashiho.

Sementara itu Yuri kini sedang bersama pemuda yang tak lain adalah Asahi.

"Yur." Panggil Asahi.

"Iya?" Yuri menoleh dong.

Asahi mendekatkan wajahnya dan menatap mata Yuri dalam.

"Kalo gue mau mengenal lo lebih jauh gimana?" Asahi mengatakan itu dengan nada yang benar-benar tulus.

Wajah Yuri memerah.

"Lo baper ya?" Tebak Asahi.

"E-enak saja!! Nggak mungkin lah!" Elak Yuri.

"Nggak baper katanya, tapi mukanya sudah berubah jadi irisan cabe ganas." Sahut Asahi.

"Ish kok cabe sih?!!" Kesal Yuri.

"Soalnya lo galak, tomat kan nggak galak. Jadi cabe lebih cocok." Ucap Asahi yang langsung mendapat pukulan Yuri.

"Lo mau nggak pacaran sama gue Yur? Bukan bohongan lagi, tapi serius. Hitung-hitung karena lo tersakiti oleh Jaehyuk dan gue tersakiti karena Winter. Cocok kan??" Tawar Asahi.

"Tapi lo dan gue nggak pernah saling cinta Sa." Ucap Yuri.

"Kalo gitu kita coba. Gue dan lo, ayo mencoba untuk saling mencintai. Terkadang hati kita kan bisa berubah Yur, kalo kita bersama dan merasa cocok. Gue pikir rasa cinta itu bisa tumbuh dengan sendirinya nanti. Lagian gue udah mulai nyaman sama lo." Tutur Asahi.

Yuri jelas kaget dengan ucapan Asahi.

Cuppp.

"Mulai hari gue dan lo resmi pacaran beneran Yur. Gue nggak bisa janji apa-apa tapi satu hal yang pasti gue akan buat lo bahagia hehe." Ucap Asahi.

"Satu lagi hal yang perlu lo tau, walaupun gue bukan cowok romantis dan pintar gombal tapi gue bakalan berusaha menjadi yang terbaik buat lo."

Love In Apartment | Treasure Feat Aespa And IveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang