Who is Ni-ki?

192 31 2
                                    

Dukung author dengan vote dan comment nya, terima kasih.

Happy reading ^_^

Besoknya Doyoung pergi ke sekolah dengan pakaian yang rapi dan menyisir rambutnya juga. Tak lupa ia mengucapkan mantra tiap harinya.

"Hari ini gue adalah cowok yang paling ganteng sedunia. Pasti semua cewek di sekolah nanti bakalan jatuh cinta lagi sama gue." Pede Doyoung dalam hati.

"Ngapain lo senyum di depan cermin? Mau disamperin dedemit?" Tanya Hyunsuk.
"Eh hyung, lo juga mau sekolah?" Pertanyaan yang benar-benar bodoh.

"Ya iyalah bego!! Emang gue kayak lo yang suka bolos supaya bisa kencan sama cewek-cewek gitu??" Kesal Hyunsuk dan pergi dari kamar.

"Lah kok dia malah marah?? Gue kan cuma nanya doang."

Yujin yang sedang sarapan lebih banyak diam pagi ini membuat Gaeul dan yang lain memperhatikan dirinya.

"Lo nggak papa? Kok daritadi nggak semangat Jin?" Tanya Gaeul.
"Nggak eon, gue baik-baik aja." Balas Yujin.
"Tapi kok eonni lemes banget hari ini? Sakit ya eon?" Tanya Leeseo.

"Ho"o, biasanya lo paling aktif." Bingung Liz.
"Dari kemarin juga gue perhatiin lo murung banget Jin, ada masalah kah?" Tanya Rei.

"Nggak ada. Kalo ada nanti gue cerita ke kalian, nggak perlu khawatir sama gue."
"Beneran?? Eonni nggak bohong sama kita semua kan?" Curiga Wonyoung.

"Nggak kok Wony." Balas Yujin tersenyum paksa.

Doyoung yang melihat tingkah aneh Yujin hanya diam dan mengamati.

"Gue bakalan ikutin lo hari ini." Batin Doyoung.
"Em Jin." Doyoung tiba-tiba berbicara di tengah ruang makan membuat semuanya menoleh.

"Lo manggil gue??" Tanya Yujin dan menunjuk dirinya sendiri.
"Menurut lo?? Masa' gue panggil Jin BTS."

"Kenapa? Tumben banget lo manggil." Ucap Yujin.
"Hari ini lo berangkat ke sekolah sama siapa?" Tanya Doyoung.
"Gue? Biasanya sama Wonyoung atau nggak ya sendirian."

"Kalo gitu hari ini gue tunggu lo di depan gerbang apartemen, kita ke sekolah bareng. Dan pulang nanti gue tunggu di depan kelas lo jadi lo juga pulang bareng gue. Dan jangan bilang lo nggak bisa karena gue nggak suka ditolak, apalagi kalo gue yang nawarin." Jelas Doyoung dan duluan pergi keluar apartemen.

"Kesambet apa tuh anak?" Ucap Yujin heran dengan sikap Doyoung.
"Mungkin dia tertarik sama lo Jin. Doyoung kan nggak pernah serius begitu kecuali dia tertarik sama sesuatu." Sahut Jihoon.

"Doyoung?? Tertarik sama gue?? Yang bener aja." Balas Yujin.
"Nggak ada yang nggak mungkin kali." Kini Yoshi yang berbicara membuat beberapa orang sedikit kaget.

"Kenapa? Kok lihatin gue kayak gitu? Gue tau gue ganteng tapi nggak perlu mandang terlalu lama juga."

"Lo sakit hyung?" Mashiho bertanya ke Yoshi.
"Lo doain gue sakit ya?? Enak aja!! Gue sehat kali!"

"Terus kenapa lo ngomong begitu? Biasanya yang sok kegantengan cuma Haruto, Jaehyuk, sama Doyoung doang. Hyung kan pendiam dan cuma nyimak doang kerjanya." Bingung Mashiho.

"Ya terserah gue dong. Gue kan bisa berubah, oh iya Rin." Yoshi menyebut nama Karina tiba-tiba.
"Hah? Kenapa?"
"Lo mau bareng gue hari ini nggak ke sekolah?" Tanya Yoshi.

"Dia bareng gue Yos, lagian arah sekolah kalian beda. Jadi lebih baik gue yang bareng Karin." Jihoon masuk dalam percakapan Yoshi dan Karina.

"Oh gitu. Ya udah, Liz mau nggak bareng gue?" Tanya Yoshi melihat ke Liz.
"Liz udah di boking duluan sama Cio hyung jadi hyung sendirian atau pergi bareng yang lain aja." Mashiho langsung gercep menjawab.

"Ayok Liz! Nanti telat." Mashiho menarik tangan Liz dan keluar apartemen.

"Wony lo sendirian nih??" Tanya Haruto.
"Em iya Ruto, Yujin kan udah sama Doyoung jadi Wony sendiri hari ini."

"Kalo gitu bareng Ruto aja, nggak papa kok kalo nggak searah. Lagian Ruto kenal anak OSIS jadi nggak mungkin Ruto dihukum. Mau nggak?" Tanya Haruto.

"Ya udah boleh." Wonyoung dan Haruto pergi juga.

"Anjir gue jomblo gue duluan ya noona dan hyung sekalian." Jeongwoo mengaduh nasib dan pergi ke sekolah.

Tersisa Yoshi, Gaeul, Giselle, Asahi, Jaehyuk, Winter, Ningning, Yedam, Rei, Junghwan, Leeseo, dan Junkyu.

"Gaeul bareng gue yuk." Tawar Yoshi.
"Oke."

"Lo bareng siapa hari ini Win?" Tanya Asahi.
"Em gue sama Ningning Sa, ayok Ning." Ucap Winter dan menjauh dari Asahi membuat Asahi menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Leeseo mau sama Junghwan oppa nggak? Kalo naik bus terus nanti uang jajannya nggak bisa ditabung loh." Ucap Junghwan.
"Hmm gimana ya oppa, tapi hari ini Leeseo udah ada yang jemput juga." Balas Leeseo membuat Junghwan sedikit kecewa.

"Siapa yang jemput?"
"Teman kelas Leeseo juga. Namanya Niki." Perkataan Leeseo membuat Junghwan langsung menggebrak meja dan pergi.

"Niki??" Junkyu, Yedam, Asahi, dan Jaehyuk saling memandang dan mengangguk.

"Anjir Winter napa harus pergi bareng Ningning sih?! Kan gue hari ini mau bareng Ningning!!" Gerutu Yedam dan pergi dengan wajah kesal.

"Gue boleh bareng lo nggak Wan?" Tanya Rei.
"Em boleh kok Rei noona. Yuk."

"Lo sama gue aja Gis, gue kosong nih. Kalo jomblo kan kelihatan nggak enak dilihat, apalagi kalo sama cowok nanti dikira homo." Canda Junkyu membuat Giselle mengiyakan tawaran nya.

"Gue cabut juga." Asahi duluan pergi namun ditahan oleh Jaehyuk.
"Sampai kapan lo mau hubungan persahabatan kita renggang kayak gini Sa?? Gue nggak suka." Ucap Jaehyuk.

"Gue rasa yang buat semuanya gini adalah lo sendiri Jae." Balas Asahi tenang.
"Maksudnya?"

"Waktu lo yang mau cium Winter depan kita semua, waktu lo yang jadikan Winter pacar pura-pura lo. Lo pikir gue nggak lihat semua itu?!!" Bentak Asahi.

"Lo pasti udah punya perasaan kan sama Winter sampai semua yang lo pikirin itu harus Winter lakuin!! Gue tau lo belum move on dari Yuri dan ingin Yuri balikan, tapi harusnya bukan Winter yang jadi tempat pelampiasan dan pacar pura-pura lo itu Jaehyuk!!"

Jaehyuk terdiam mendengar amarah Asahi.

"Tapi gue nggak mau hubungan persahabatan kita kayak gini Sa, lo emangnya juga mau?? Gue nggak pernah punya perasaan sama Winter, kalaupun itu ada gue nggak mau tikung lo karena gue tau lo suka sama Winter."

"Gue janji sama lo Sa, jangan pernah cemburu dan marah lagi ke gue kalo gue dekat dengan Winter karena gue nggak bakalan suka sama dia. Kalo itu terjadi lo boleh lakuin apapun ke gue, gue bakalan terima termasuk lo bunuh gue."

Asahi terdiam.

"Oke, tapi gue bukan orang yang sekejam itu akan bunuh lo cuma buat seorang cewek yang gue taksir. Itu bukan gaya gue Jae." Ucap Asahi dan pergi dari apartemen.

Love In Apartment | Treasure Feat Aespa And IveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang