Baikan

60 12 0
                                    

Dukung author dengan vote dan comment nya, terima kasih.

Happy reading ≧﹏≦

Asahi yang lapar dan haus akhirnya memutuskan keluar dari kamarnya tengah malam secara diam-diam.

Cklek.

"Minju?? Ngapain dia disini??" Batin Asahi.

"Hadeh merepotkan saja." Asahi membawa Minju ke tempat tidurnya dan menyelimuti Minju.

"Tidur yang nyenyak Ju, gue sayang sama lo dan nggak bisa marah sama lo. Tapi maaf, untuk sementara gue belum mau ketemu dulu dengan lo." Gumam Asahi dan mengecup kening Minju.

Keesokan harinya Minju bangun dan bingung kenapa dirinya bisa berbaring di tempat tidur.

"Sahi!! Lo dimana?? Lo pasti yang bawa gue ke kamar kan Sa?? Gue mohon sama lo untuk tetap disisi gue Sa, gue sayang sama lo dan nggak mau kita putus. Maafin gue Sa!!" Teriak Minju frustasi.

"Minju." Kento datang karena mendengar teriakan Minju.

"Kento oppa."

"Tadi malam Asahi memberikan surat ini ke oppa, katanya kasih ke kamu. Oppa sebagai hyung nya memang sedikit kecewa sama tindakan kamu tapi oppa masih mendukung kalian untuk bersama jadi cari Asahi dan kembalilah dengan dia." Setelah mengatakan itu, Kento pergi dari hadapan Minju.

Minju membuka surat itu.

"Maafin gue Ju karena mungkin menjadi pacar yang kurang baik dan membosankan. Gue nggak bisa seperti Jaehyuk yang perhatiannya ke Yuri dari pagi sampai malam, nggak bisa seperti Beomgyu yang paham sama isi hati dan pemikiran lo, nggak bisa seperti Doyoung yang menghibur Yujin dengan lelucon dan gombalan, nggak seperti Haruto yang melakukan apapun demi Wony, dan nggak seperti Junghwan yang setia dengan Zoa."

"Gue cuma bisa jadi diri gue sendiri, yang datar, lemah, cemburuan, cuek, dan kadang nggak peka. Tapi sekarang gue sudah mulai belajar dari sahabat-sahabat gue Ju, bagaimana seharusnya gue memperlakukan lo sebagai pacar. Ya walaupun mungkin menurut lo itu berlebihan."

"Gue sayang banget sama lo Ju, gue tulus sama lo dan nggak main-main. Bukan karena lo menggantikan hati gue yang pernah disakiti sama Winter, tapi gue murni jatuh cinta dengan lo saat kita beberapa kali bertemu. Maafin gue dan terima kasih buat kenangan indahnya"

Bahu Minju lemas setelah membaca isi surat Asahi.

"Kalo mau cari bocah itu, sebaiknya lo cari di tempat yang menurut lo dia datangi dan sukai." Saran Hokuto yang tiba-tiba datang.

"Gue bakalan bantu lo, satu-satunya tempat yang dia sukai selain di apartemen maupun disini hanya ada satu yaitu ruang seni di sekolah kalian. Asahi itu suka menggambar dan melukis, jadi sebaiknya lo kesana sebelum dia pergi entah kemana."

Minju tanpa basa-basi langsung berlari menuju ke sekolah.

Skip.

Brak.

Pintu ruang seni terbuka cukup kasar, terlihat Asahi yang kaget melihat kedatangan Minju.

"Lo tau darimana gue disini?"

Minju tidak menghiraukan pertanyaan Asahi dan langsung memeluknya.

"Maafin gue. Maafin gue Sa, gue salah sama lo. Gue minta maaf, gue pengen kita balikan dan nggak putus."

"Ju lepasin dulu." Ucap Asahi.

"Nggak!! Nanti lo bakalan kabur dan hilang lagi."

"Nggak, gue nggak bakalan kabur Ju. Gue janji sama lo." Perkataan Asahi dan tatapan matanya yang serius membuat Minju melepaskan pelukannya.

"Gue sayang sama lo Ju, gue juga nggak kita putus tapi lo yang minta. Lagipula mungkin lo lebih butuh Beomgyu daripada gue." Asahi menunduk.

"Nggak Sa. Gue butuh lo, lo pacar gue. Beomgyu cuma teman kecil gue dan gue nggak punya perasaan sama dia. Lo harus percaya sama gue Sa."

"Tapi-"

Tanpa aba-aba Minju mencium bibir Asahi membuat Asahi diam.

"Minju lo-"

"Dengan begini lo percaya kan kalo gue nggak punya perasaan ke Beomgyu??"

Wajah Asahi memerah.

"Gue pengen kita balikan Sa. Maafin gue karena kata-kata gue mungkin melukai perasaan lo." Sesal Minju.

Asahi tersenyum,,

"Mau berapa kali pun lo nyakitin hati gue Ju, gue tetap sayang sama lo dan bakalan maafin lo. Jadi gue rasa kalo kita putus juga nggak baik."

"Lo mau balikan sama gue Sa??"

Asahi mengangguk.

Keduanya berpelukan dan sekali lagi Minju mencium pipi Asahi.

"Makasih telah jadi pacar gue. Bagi gue lo nggak perlu jadi orang lain, lo cuma perlu jadi diri lo sendiri karena gue sukanya sama Asahi." Kata Minju membuat Asahi tersenyum lebar.

"Tapi gue nggak tau lo bisa buat surat yang bagus seperti itu Sa."

Perkataan itu membuat Asahi mengerutkan alisnya sebelah.

"Surat apaan??"

"Surat yang lo titipin buat gue, Kento oppa yang kasih ke gue tadi. Dan Hokuto oppa bilang lo disini."

"Oh surat itu, hehe gimana keren kan??" Padahal aslinya Asahi tidak tau perihal surat buatan Kento yang bekerja sama dengan Hokuto untuk membuat keduanya balikan.

"Suratnya sungguh diluar nalar Sa hehe." Ucap Minju.

"Ya udah kita pergi dari sekolah yuk, karena udah balikan aku beliin makanan kesukaan kamu ya Juju."

Di jalan, Minju dan Asahi tidak sengaja bertemu Winter dan Beomgyu.

"Dia lagi..., kenapa sih harus ada cowok ini kalo gue mau berduaan sama Minju??" Batin Asahi.

"Eh Gyu, Win. Kalian ngapain malam-malam keluar? Nggak di apartemen?" Tanya Minju.

"Beomgyu kan nggak tinggal di apartemen Ju. Gue mau antar dia pulang dulu karena masih belum sembuh sepenuhnya."

"Oh khawatir ya..." Goda Minju dan menaik turunkan alisnya.

"Ngg-nggak juga. Yang lain soalnya pada sibuk di apartemen, jadi gue yang antar Beomgyu." Elak Winter.

"Lo suka Winter nggak Gyu??" Tanya Asahi tiba-tiba membuat Winter kaget.

"Ngawur lo Sa. Nggak mungkin kan Beomgyu suka sama gue."

"Soalnya gue lihat dia perhatian banget sama lo. Rela ke Kanada buat temani lo yang berurusan sama Heeseung, jagain lo pas sakit, bahkan hibur lo waktu Heeseung masuk rumah sakit."

"Emang kenapa kalo iya??" Sahut Beomgyu membuat Winter meliriknya.

"Lagian gue juga udah confess sama Winter, tinggal nunggu dia jawab gue aja. Kalo gue ditolak, gue nggak bakalan nyerah dan tetap ngejar Winter sampai dia terima gue jadi pacarnya." Jelas Beomgyu.

"Gyu lo-"

"Gue kan udah pernah bilang sama lo Win, lo nggak lupa kan saat gue confess di kamar lo??"

"Em nggak sih, tapi gue kira itu cuma candaan lo."

"Gue bercanda cuma sama Minju doang Win, gue nggak bercanda kalo sama orang lain apalagi kalo soal perasaan." Kata Beomgyu.

"Hmm gitu." Asahi manggut-manggut.

"Oh iya selagi lo ngungkit Heeseung, anak itu gimana kabarnya di Kanada?? Gue belum sempat lihat keadaan dia." Tanya Beomgyu.

"Lo mau tau?" Perkataan Asahi membuat Winter dan Minju khawatir.

"Iya. Gue harus tau."

"Lo cari tau lewat keluarganya aja Gyu. Kalo lo nanya ke kita, lo salah."

Love In Apartment | Treasure Feat Aespa And IveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang