Dukung author dengan vote dan comment nya, terima kasih.
Happy reading ≧﹏≦
"Salah gimana maksudnya?" Rawut wajah Beomgyu bingung.
"Kita nggak tau apa-apa soal Heeseung. Kalo mau tau soal bocah itu, cari keluarga atau teman dekat dia aja yang sering bareng dia." Saran Asahi.
"Lo tau nggak siapa yang dekat sama dia?" Tanya Beomgyu lagi.
"Oh itu—"
"Eh Sa gue lapar mau makan nih. Mumpung dekat sini ada restoran mie ayam, kita kesana yuk. Kata orang-orang rasanya enak." Minju langsung memotong perkataan Asahi dan mengkodenya.
"Ya udah. Kalian mau ikut juga??"
"Eh nggak deh. Beomgyu perlu istirahat di rumahnya, paling dia makan di rumah." Ucap Winter.
"Lah kok gitu?? Gue kan mau juga mie ayam." Beomgyu tidak setuju tapi Winter langsung menatapnya tajam.
"Ya udah deh makannya di rumah gue aja." Pasrah Beomgyu.
"Tapi ingat Gyu anak orang jangan diapa-apain ya." Pesan Minju.
"Idih lo kira gue cowok apaan Ju??!"
"Ya siapa tau kan..." Canda Minju.
Kemudian dua pasangan itu berpisah di jalan.
"Sa." Panggil Minju yang berjalan bersama Asahi.
"Kenapa Juju?""Lo nggak khawatir gitu kalo misalnya Beomgyu tau Heeseung yang menjadi pendonor buat dia?? Dia pasti merasa bersalah sama Heeseung dan keluarganya." Ucap Minju.
"Tapi kan Beomgyu harus hadapi itu Ju. Mau gimanapun dia bakalan tau nanti, walau bukan dari kita. Lebih baik sekarang anak itu tau daripada lebih lama lagi." Balas Asahi.
"Terus Winter?? Gue juga nggak tega sama dia yang mikirin Heeseung. Dia belum sempat minta maaf kan."
"Winter itu biar jadi urusan Beomgyu Ju, lo fokus aja sama diri lo sendiri. Gue yakin Beomgyu pasti bisa hibur Winter dan perlahan-lahan buat Winter lupain semuanya." Ucapan Asahi membuat Minju lebih tenang.
Di tempat lain,,
"Win gue rasa kalian menyembunyikan sesuatu deh. Jujur sama gue dimana Heeseung??"
"Kita juga nggak tau Gyu, Asahi tadi kan udah jelasin ke lo. Lagian ngapain lo cari Heeseung sih?! Biarin aja dia..."
Raut wajah Beomgyu berubah menjadi bingung.
"Gue ngelakuin ini semua karena lo Win, lo mau minta maaf sama dia. Kalo gue nggak tau keberadaan Heeseung, gue nggak bisa bantu lo. Bukannya lo itu mau minta maaf sama dia?? Bukan cuma minta maaf, lo juga udah ada rasa kan ke cowok itu..." Pikir Beomgyu.
"Apa-apaan sih Gyu?! Lo jangan ngomong sembarangan kalo nggak tau apapun!! Gue nggak mau bicara soal Heeseung dulu sekarang, jadi berhenti bahas soal dia!!" Bentak Winter.
"Apa perasaan gue memang benar ya kalo lo punya rasa sama Heeseung Win??" Batin Beomgyu.
Winter langsung mengantarkan Beomgyu pulang ke rumahnya.
"Lo nggak mau nginap disini?" Tanya Beomgyu ke Winter.
"Gue sendirian di rumah, dan gue bahkan belum pulih sepenuhnya. Lo tega ninggalin gue sendiri di rumah tanpa pengawasan?"Winter menghela nafasnya dan menelpon.
"Siapa yang lo hubungi?" Tanya Beomgyu.
"Karina eonni, gue bilang bakalan di rumah lo dan temani lo malam ini."
"Ya udah masuk yuk."
Skip.
"Mau makan nggak Win?" Tawar Beomgyu yang mencairkan suasana.
"Terserah." Ketus Winter.
"Lo marah ya? Gue ada salah sama lo? Apa karena masalah Heeseung? Ya udah kalo gitu gue minta maaf, mulai hari ini dan seterusnya gue nggak bakalan bahas dia lagi kalo sama lo." Perkataan Beomgyu membuat Winter kasihan.
"Lo maafin gue ya Win..., gue nggak bisa jauh-jauh soalnya dari lo. Ya ya ya..." Beomgyu membuat puppy eyes.
"Iya deh,, nggak usah jadi mode guk guk lo. Ini kita sekarang mau makan apa?? Tadi katanya lo lapar." Ucap Winter.
"Hehe mau makan ramyeon nggak?"
"Nggak!"
"Yah kok ditolak?" Cemberut Beomgyu.
"Gue nggak mau makan berdua sama lo. Nanti dikira pacaran." Beomgyu semakin cemberut.
"Terus mau makan apa?? Gue lapar nih Win." Beomgyu mendusel-dusel wajahnya di bahu Winter.
"Heh!! Ngapain lo Gyu?!"
"Hehe lo gugup ya kalo gue dekat gini sama gue?? Jangan bilang lo sudah mulai jatuh cinta sama gue ya Win??" Goda Beomgyu.
"....."
"Is apaan sih Gyu?!" Winter menendang muka Beomgyu membuat Beomgyu jatuh ke lantai.
"Aduh!! Kok gue ditendang?! Kan gue baru sembuh Win."
"Biarin. Siapa suruh lo jadi cowok langsung main nyosor." Kesal Winter.
Prang.
"Eh suara apa tuh Gyu??" Beomgyu mengendikkan bahunya.
"Mau cek nggak?"
"Tapi gue takut Gyu."
"Kan ada gue, gue bakalan jagain dan nggak biarin siapapun lukain lo."
Drap
Drap
Drap
"Hemm sepertinya gue memang lucky hari ini. Cuma ada kalian berdua nggak masalah bagi gue buat nyingkirin kalian." Ternyata yang datang adalah Jeongin yang baru kabur dari kantor polisi.
"Lo kok bisa disini?!! Bagaimana caranya lo kabur??" Kaget Winter.
"Nggak usah kaget gitu. Gue kan licik dan pintar, otak gue sudah biasa kalo masalah kabur-kaburan gini." Jeongin mendekati Beomgyu yang melindungi Winter.
"Udahlah Gyu lo ngapain tolongin Winter?? Dia kan sudah nolak lo berulang kali. Dia juga nggak cinta sama lo, malah dia cintanya sama Heeseung itu. Bahkan dia nutupin kalo orang yang sudah mendonorkan jantung buat lo itu adalah Heeseung. Makanya Heeseung meninggal HAHAHAHA." Jelas Jeongin dengan diakhiri tawa yang licik.
Beomgyu jelas kaget mendengar apa yang dikatakan Jeongin. Ia menatap Winter, Winter tidak menatapnya balik. Winter memalingkan wajahnya dan menunduk.
"Jadi selama ini lo tau keadaan Heeseung dan nggak mau beritahu gue yang sebenarnya Win??"
"Bukan gitu Gyu, gue—"
"CUKUP!!! Gue pikir lo bisa gue percaya Win, sebenarnya dipikiran lo itu apa? Kenapa lo nggak kasih tau yang sebenarnya ke gue Win?! KENAPA?!" Bentak Beomgyu dan mengepalkan tangannya.
"Maaf Gyu. Gue juga merasa kehilangan Heeseung, bukannya gue nggak mau kasih tau ke lo tapi waktunya yang kurang tepat. Gue cuma nggak mau lo itu nyalahin diri lo karena kematian Heeseung, gue nggak mau lo merasakan hal yang sama seperti gue."
"Haha, itu hanya alasan lo Win. Lo nggak pernah khawatir sama gue, gue cuma cadangan buat lo. Lo pasti nggak senang gue hidup karena jantung Heeseung."
"Nggak gitu Gyu, gue—"
"Udahlah. Lebih baik kita nggak usah ketemu lagi. Gue nyerah sama lo, semoga nanti lo dapat pengganti Heeseung."
"Wah wah drama yang menyenangkan ditonton, sudah selesai??" Jeongin menatap Beomgyu dan Winter sembari tersenyum, senyum yang mengerikan.
"Pergi lo dari rumah gue, lo nggak ada urusan sama gue kan?? Lo urusannya sama dia kan?" Tunjuk Beomgyu ke Winter dengan tangannya tanpa menatap.
"Pintar!! Nah Win, nggak ada lagi yang bakalan lindungi lo. Sekarang ikut gue yuk!" Jeongin memaksa Winter pergi dari rumah Beomgyu membuat Winter meringis kesakitan.
Winter melihat Beomgyu yang menatapnya datar.
"Maafin gue Gyu...." Batin Winter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Apartment | Treasure Feat Aespa And Ive
RomanceBae Irene adalah seorang pemilik apartemen mewah, ia memiliki sepuluh orang penyewa yang diketahui merupakan gadis-gadis cantik dan masih bersekolah. Apartemen yang dibuat oleh Irene sendiri merupakan apartemen khusus untuk kalangan gadis remaja. Su...