Dukung author dengan vote dan comment nya, terima kasih.
Happy reading (◕દ◕)
"Awas lo Na Jaemin, gue pastikan lo habis karena sudah berurusan sama gue apalagi membawa Giselle!" Batin Jihoon dengan amarah yang meluap.
Jaemin tersenyum menyeramkan sembari membawa mobil dengan kecepatan tinggi. Giselle di sampingnya hanya berdoa agar Jihoon datang menyelamatkannya.
Citt.
Jaemin turun dari mobil dan membuka mobil, ia menyeret paksa Giselle keluar dan membawanya ke gudang tua alias basecamp tempat dia dan gengnya sering main.
"Masuk!!" Jaemin melempar tubuh Giselle ke ruangan gelap.
"Sekarang nggak ada yang bisa ganggu momen kita berdua Gis. Lo akan jadi milik gue selamanya dan kita pasti bahagia." Jaemin tersenyum jahat, kemudian perlahan ia mendekat ke arah Giselle.
Giselle takut, ia mundur sampai menyadari jika di belakangnya itu tembok.
"Lo nggak bisa lari lagi Gis, udahlah. Lebih baik lo menyerah dan kita bermain hari ini." Ucap Jaemin dan melangkah lebih dekat sampai ia dan Giselle berhadapan.
Jaemin langsung mencium bibir Giselle tanpa aba-aba, bahkan ia melumatnya dengan kasar. Giselle mencoba menolak pergerakan bibir Jaemin tapi kekuatan Jaemin lebih besar membuat Giselle pasrah. Giselle hanya bisa menangis.
Jaemin berhenti ketika menyadari Giselle tidak membalas ciumannya.
"Kok nggak dibalas sayang?? Kamu harusnya balas dong ciuman aku, atau kamu mau yang lebih dari ciuman?? Apa itu mau kamu sayang??" Jaemin tak lagi mencium Giselle tapi beralih membuka baju Giselle.
Giselle kaget dengan sikap Jaemin, ia menolak lagi.
"Jaem lo apa-apaan sih?!! Lo gila apa gimana?! Gue nggak suka diperlakukan begini!!" Bentak Giselle.
"Gue nggak suka sama lo!! Gue suka sama Jihoon jadi berhenti dan bawa gue balik ke apartemen!!"
"Kamu pikir aku mau nurut sama kemauan kamu Gis?? Nggaklah!! Aku cinta sama kamu dan aku nggak akan serahin kamu sama Jihoon!" Bentak Jaemin dan membuka paksa baju Giselle.
Brak.
Disaat itu pula Jihoon membuka kasar pintu gudang. Jihoon terlihat marah melihat Jaemin menyentuh Giselle.
"ANJING LO!!" Jihoon lari dan memukul tulang pipi Jaemin.
Jihoon berada di atas Jaemin sekarang.
"GUE BAHKAN NGGAK PERNAH SAMPAI SEGITUNYA SAMA GISELLE DAN LO?!! BERANI-BERANINYA LO KASAR SAMA PACAR GUE!!" Jihoon berulang kali memukul Jaemin sampai-
"Akh." Jaemin menusuk lengan kanan Jihoon.
"Sialan lo Na Jaemin!" Umpat Jihoon.
"Hahahaha kenapa?? Lo kalah ya?? Gimana dong?? Gue udah ambil gadis lo tadi, rasa kecupannya manis banget loh Hoon. Gue bahkan merasa bahagia banget sekarang. Bahkan tadi pacar lo itu nggak melawan gue sama sekali." Jaemin meremehkan Jihoon.
Jihoon marah, ia menggertakkan giginya. Ia mendekat ke Giselle, memeluknya dan memakaikan kembali pakaian Giselle yang sempat terbuka.
"Hoon, gue..." Giselle hanya bisa menangis dan menunduk.
"Shut, gue tau ini bukan keinginan lo. Ini salah brengsek itu. Gue bakalan habisi dia Gis, lo tenang aja disini." Jihoon mengecup pelan kening Giselle dan memintanya tetap di belakang.
"Ayo maju. Gue bakalan temani lo bermain nih Hoon." Tantang Jaemin.
Jihoon melangkah ke depan.
Bugh.
Bugh.
Bugh.
Dua pukulan mengenai pipi Jihoon, satu tendangan mengenai perut Jaemin. Jihoon sedikit oleng karena kehilangan banyak darah yang mengalir dari lengannya.
"Kayaknya lo udah mau mati tuh. Gue akhiri aja kali ya." Celetuk Jaemin.
Jaemin maju dan memukul Jihoon berulang kali. Ia juga menendang wajah Jihoon membuat Jihoon terkapar tidak berdaya.
Jaemin sekarang mendekati Giselle yang sudah ketakutan.
Bugh.
Sebuah pukulan dari Jihoon dengan tongkat bisbol yang didapatnya entah darimana mendarat di kepala Jaemin. Jaemin kini pingsan.
"Ayo kita keluar Gis." Jihoon menarik Giselle.
Setelah keluar, Jihoon menghubungi Yoshi.
"Halo Yos? Boleh datang nggak ke alamat xxxxx, gue nggak bisa nyetir karena lengan gue ditusuk. Tolongin gue Yos." Pinta Jihoon.
"......"
"Lho Yoshi mana? Kok malah lo yang angkat Jae?"
"......"
"Astaga oke, tapi lo jemput gue sama Giselle dulu disini."
Tut.
"Yoshi kenapa?" Tanya Giselle.
"Dia masuk rumah sakit, gengnya Jaemin nggak main-main. Mereka ada senjata dan membuat Haruto, Jeongwoo, dan Yoshi luka sampai masuk rumah sakit." Jelas Jihoon.
"Terus gimana keadaan mereka??" Panik Giselle.
"Nggak usah khawatir, cuma luka ringan kok. Paling sembuh beberapa hari lagi."Tak lama Jaehyuk dan Asahi datang menjemput Jihoon dan Giselle.
"Astaga hyung lo nggak papa?" Tanya Jaehyuk melirik ke Jihoon.
"Nggak papa, ayo pergi dari sini." Titah Jihoon.
Jaehyuk membawa Jihoon ke rumah sakit untuk mengobati luka Jihoon sekaligus menjenguk Yoshi, Haruto, dan Jeongwoo.
Cklek.
"Eh hoon lo nggak papa?" Tanya Yoshi.
"Nggak, cuma luka di lengan doang. Udah diobati juga." Balas Jihoon."Haruto dan Jeongwoo?"
"Oh mereka cuma luka memar jadi nggak perlu lo tanyain.""Tetap aja gue khawatir Yos." Ucap Jihoon.
"Gis lo nggak papa kan?" Tanya Karina.
"......""Gis?" Karina memanggil Giselle sekali lagi.
"Jaemin udah kurang ajar. Dia lecehin Giselle sebelum gue tiba disana, gue terlambat Rin. Maafin gue nggak bisa jaga Giselle dengan baik." Sesal Jihoon.
"Gue udah kasih dia pelajaran yang setimpal." Ucap Jihoon.
"Lo ngapain Hoon?"
"Gue manggil polisi sebelum Jae dan Asahi datang. Palingan Jaemin sudah ditangkap polisi.""Lo yakin?? Kalo dia berhasil kabur sebelum polisi datang gimana?" Pertanyaan Yoshi membuat Jihoon diam.
"Tenang aja, gue bakalan selalu disisi Giselle. Kali ini gue janji nggak akan ninggalin dia." Jihoon menatap Giselle dan memeluknya.
"Gue mau ke toilet dulu." Ucap Giselle.
"Gue temani?" Tawar Jihoon.
"Nggak perlu, dekat kok. Lagian cuma sebentar doang."Giselle keluar, Jihoon mengacak rambutnya frustasi.
"Maafin gue Gis, gue minta maaf karena gagal lindungi lo sebagai pacar. Gue nggak bisa tepat waktu nolong lo dari si brengsek itu." Batin Jihoon.
Karina dan Yoshi hanya menatap iba ke Jihoon.
"Jangan terlalu merasa bersalah Hoon, lo udah berusaha sebaik mungkin. Ini bukan salah lo, yang perlu lo lakuin sekarang adalah menghibur Giselle dan tetap disisinya." Ucap Karina.
"Iya Hoon, gue setuju dengan Karin." Kata Yoshi.
Di ruang perawatan lainnya, Jeongwoo kesal dengan dirinya yang dicuekin oleh Haruto yang asik dengan Wonyoung.
"Andai gue bisa jadi Ruto, bisa disuapin sama Wony sekarang dan selalu di samping Wony. Terkadang gue iri banget sama lo To, dan gue juga berharap supaya lo putus sama Wony karena gue pengen jadi pacar Wony." Batin Jeongwoo sesekali melirik interaksi Haruto dan Wonyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Apartment | Treasure Feat Aespa And Ive
RomansaBae Irene adalah seorang pemilik apartemen mewah, ia memiliki sepuluh orang penyewa yang diketahui merupakan gadis-gadis cantik dan masih bersekolah. Apartemen yang dibuat oleh Irene sendiri merupakan apartemen khusus untuk kalangan gadis remaja. Su...