Dukung author dengan vote dan comment nya, terima kasih.
Happy reading ≧﹏≦
Winter langsung memanggil dokter untuk menangani Beomgyu.
"Dek, tunggu disini ya. Nanti kami yang akan tangani pasien. Tenang aja."
Winter menunggu sambil mondar-mandir, ia menggigit kukunya dan berharap tidak terjadi sesuatu yang buruk pada Beomgyu.
Selang beberapa menit, dokter yang menangani Beomgyu keluar.
"Gimana keadaan teman saya dok?" Tanya Winter dengan raut wajah khawatir.
"Hmm. Bagaimana saya menjelaskan ini kepada kamu ya?? Boleh ikut saya ke ruangan sebentar?? Ini menyangkut teman kamu itu." Dokter yang bernama Jeonghan itu meminta Winter mengikutinya.
Sesampainya di ruangan dokter Jeonghan,,
"Jadi begini hm nama kamu siapa?? Biar saya bisa lebih enak manggilnya." Tanya Jeonghan.
"Nama saya Winter dok. Jadi bagaimana keadaan Beomgyu?"
"Apa kamu tau tentang Beomgyu yang seperti sudah lama mengidap penyakit jantung??"
Mata Winter melotot kaget dan ia menutup mulutnya.
"Hm belum berarti ya..."
"Terus sekarang bagaimana dok? Beomgyu bisa sembuh kan? Dia bakalan sadar kembali kan?" Tanya Winter.
"Bukannya saya menakuti kamu Winter, tapi sepertinya Beomgyu untuk sadar itu kemungkinannya sangat kecil. Jadi saya harap kamu siap menghadapi apapun yang akan terjadi nanti." Ucapan Jeonghan membuat Winter membeku.
"Saya tinggal dulu ya, banyak pasien lain yang perlu saya tangani. Kamu bisa jenguk Beomgyu di ruang rawatnya." Jeonghan menepuk pelan bahu Winter.
Winter jalan ke ruang rawat Beomgyu dengan tatapan kosong.
Jake dan Jay melihat Winter yang kebetulan Winter membawa Beomgyu ke rumah sakit tempat Heeseung dirawat.
"Dia kenapa? Kok seperti nggak punya nyawa gitu??" Jay berbisik ke Jake.
"Hush!! Lo nggak boleh ngomong begitu Jay!! Sepertinya Winter ada masalah."
"Mau nggak nanya ke dia? Gue kepo banget." Usul Jay.
Mereka berdua menghampiri Winter dan menghentikan langkah Winter.
"Lo kenapa?" Tanya Jake.
"....."
"Lah dikacangi gue." Batin Jake.
"Tanya lagi coba." Bisik Jay.
"Win!! Lo kenapa?! Ada masalah??" Kali ini suara Jake lebih keras membuat Winter tersadar.
"Bukan urusan kalian!!" Cuek Winter dan melanjutkan langkahnya.
"Eh tunggu!!" Jake menahan Winter.
"Teman lo yang cowok itu kemana?? Kalian nggak kesini sama-sama?"
"Dia disini kok."
"Hah??" Jay dan Jake bingung.
"Tapi di rawat inap." Mata Winter langsung merah ingin menangis.
"Eh eh jangan nangis njir. Nanti gue dan Jake dikira buat lo lagi yang nangis."
"Emang teman lo kenapa sampai bisa dirawat disini juga?" Tanya Jay.
"Gue nggak bisa kasih tau soal itu. Sebaiknya kalian pergi, gue juga mau kembali ke ruang rawat nya." Winter langsung pergi.
"Ya udahlah Jay, lagian itu bukan urusan kita juga. Yang perlu kita utamakan itu Heeseung sekarang, dia bahkan masih belum sadar." Kata Jake membuat Jay jadi pasrah padahal masih ingin bertanya ke Winter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Apartment | Treasure Feat Aespa And Ive
RomansaBae Irene adalah seorang pemilik apartemen mewah, ia memiliki sepuluh orang penyewa yang diketahui merupakan gadis-gadis cantik dan masih bersekolah. Apartemen yang dibuat oleh Irene sendiri merupakan apartemen khusus untuk kalangan gadis remaja. Su...