Part 16

10.5K 133 5
                                    

"Lily kamu ga kesekolah hari ini?" Oma mengelus kepala Lily yang masih terlelap

Lily menelentangkan tubuh nya "engga oma, Lily libur hari ini"

Oma kembali menarik selimut yang membaluti tubuh Lily "loh emang ini hari apa? Kamu libur kenapa?"

"Hari ini kelas 11 pada camping jadi kelas 10 nya pada libur"

"Terus kalo libur mau males-malesan? Ayo bangun temenin oma berkebun kalo gitu" Oma menarik Lily agar bangun

"Oma..... Lily capek 5 menitan lagi dehh" gerutu Lily kesal

"Gak sekarang bangun, masa anak gadis jam segini masih tidur"

"Oma kan udah kaya, perusahaan mama papah juga lancar di urus ka Gibran. Lily bangunnya besok juga gak bakal tiba-tiba jadi hidup miskin" keluh Lily setengah sadar

"Lily! Emang nya orang miskin aja yang wajib bangun pagi, bangun sekarang atau semua fasilitas kamu Oma stop biar kamu ngerasain jadi miskin"

"Kok gitu sih..."

"Katanya orang miskin harus bangun pagi, biar Oma bantu kamu jadi miskin mulai besok" Oma meninggalkan kamar Lily.

*****
Gibran memberikan masker, topi, dan kacamata sebelum Jani keluar dari mobil untuk menutupi lebam di wajahnya.

"Disana gausah macem-macem! Denger ga?!" Gibran mencekal tangan Jani sebelum ia keluar dari mobil

"Iya.. kak" jawab Jani pelan

Gibran membantu mengeluarkan koper dan tas Rinjani dari dalam mobil membiarkan Rinjani memasuki sekolahnya.

kaki kiri Jani yang masih sedikit membengkak ia berjalan pelan dengan sedikit pincang.

"Rinjani.. bus nya sebelah sini" tunjuk salah satu senior yang menjadi panitia acara camping

Jani mengikuti perintahnya memasuki bus, semua siswa/siswi menatap Rinjani sinis saat ia berjalan mencari bangku yang kosong.

Tak lama ia duduk, Jani melihat Jaze memasuki bus yang sama dengannya. Senyumnya pun mulai merekah ia berdiri melambaikan tangannya "Jaze sebelah sini"

Jaze berjalan mendekat namun ia tak menghiraukan ajakan Rinjani, ia lebih memilih untuk duduk di sebrang bangku Rinjani.

Jani yang melihat itu mulai berdiri dan hendak duduk di samping Jaze namun saat ia mencoba keluar dari kursinya Jaze melambaikan tangan nya pada seseorang yang baru saja masuk "Fatik... sini duduk samping gua" ajak Jaze pada salah satu temannya

Fatik tersenyum berjalan ke arah Jaze "gua kira tadi udah penuh" ucapnya sembari menaruh barang-barang nya

"Tenang, gua kan udah nyiapin bangku khusus buat lu" balas Jaze

Fatik melihat Rinjani yang terus berdiri, ia menyeringai "kenapa Jan? Udah dapet tempat duduk kan?"

"Ehh... i-iya udah" Jani kembali duduk di samping kaca

"Oh ya, kenapa masih di pake bucket hat nya? Mana lengkap banget lagi pake kacamata sama masker, kenapa? Takut ada virus? Ini tuh acara camping bukan liburan" celoteh Fatik pada Rinjani

Semua siswa/siswi yang mendengarnya pun tertawa "takut kena sinar matahari kali, dia kan jelmaan vampir" ucap Bayu yang duduk tepat di belakang bangku Rinjani

Baskara ikut terkekeh "kebagusan kalo jadi vampir dia"

Jani hanya menundukan kepalanya mencoba tak mendengar apa yang mereka lontarkan padanya.

Dhama mengambil bucket hat yang di pakai Rinjani "lu kutu an ya pake ini"

"Dhama balikin.." Jani coba mengambil bucket hat yang di ambil dhama

Dengan sengaja dhama melemparkannya ke depan membuat Jani berjalan mengambil namun saat ia sampai di depan mobil bucket hat nya sengaja di lemparkan lagi ke belakang.

Semua orang yang berada di dalam bus tertawa terbahak-bahak mengerjai Rinjani namun tidak dengan Jaze ia sibuk mendengarkan lagu pada earphone nya sembari memejamkan matanya.

Saat Jani mencoba mengambil bucket hat yang terus di lempar ia terjatuh di pangkuan beberapa temannya, yang langsung mendorong Rinjani karna merasa jijik dan tak mau tertempel tubuh Rinjani.

Bucket hat Rinjani pun terlempar kembali mengenai wajah Jaze "apaan sih!!" Bentak Jaze yang merasa terganggu

"Ini punya siapa?" Tanyanya membuat seisi bus terdiam

Rinjani yang terjatuh mencoba bangun dan berdiri "punya aku"

Jaze menatap Rinjani sebelum akhirnya ia melempar bucket hat itu pada Jani "gausah bercanda mulu, bus nya udah mau jalan kek anak kecil lu" ucapnya pada Rinjani

"Iya.. maaf"

Rinjani ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang