Part 45

6.7K 122 10
                                    


Mata Lily terbelalak menatap seseorang yang berdiri dihadapannya "kapan kamu keluar?"

Arsen tertawa mendengar pertanyaan itu keluar dari mulut mantan kekasihnya "lu amnesia? atau pura-pura lupa gua siapa? gua dari keluarga mana?"

perlahan Arsen melangkah maju mendekati Lily "hidup lu aja mampu gua beli apalagi cuma hukuman penjara"

merasa dirinya terancam Lily terus melangkah mundur saat Arsen mendekatinya, meski sedikit panik Lily mencoba meraba kantung celana olahraga nya mencoba mengambil ponselnya

saat tangannya berhasil meraih ponsel di saku celananya Arsen dengan sigap merebut dan melemparkannya kesembarang arah "kenapa takut?" tanya Arsen menyeringai

"Arsen ini bukan waktu yang tepat buat kit..." Belum selesai Lily bicara lehernya di cekik kencang

"lu udah buat hidup gua hancur, dan sekarang jangan harap hidup lu bakal tenang" Arsen menghempaskan Lily hingga tersungkur ketanah

KHUKKK...KHUKK Lily terus memegangi lehernya yang mulai memerah, ia mengambil nafas perlahan. tak berhenti disitu Arsen menjambak rambut Lily hingga kepalanya mendongak ke arahnya "gua baru tau lu punya kaka perempuan yang juga sekolah disini..." Arsen kembali menyeringai di balas gelengan kepala Lily

"jangan...! sampe kamu berani nyentuh Rinjani, aku gak bakal tinggal diam!" ancam Lily

"oh namanya Rinjani" Arsen mengangguk-anggukan kepalanya

"Arsen jangan macem-macem atau kamu bakal nyesel!!"

"hahahahah takuuuut, coba aja terus peringatin gua dan kita lihat sejauh apa lu bakal tersiksa ngeliat Rinjani jadi mainan gua" Arsen melepaskan tangan yang merenggut rambut Lily lalu meninggalkan nya pergi begitu saja

*****

"jan tunggu..." Aksara terus mengejar Rinjani yang berjalan cepat menuju perpustakaan

sebenarnya Rinjani mendengar Aksara terus memanggil namanya namun ia terus berjalan tanpa menghiraukan Aksa. Rinjani mulai memasuki perpustakaan lalu mengelilingi rak buku mencari beberapa buku dan terus diikuti Aksara

"hey..hey stop aku mau ngomong" Aksa menahan bahu Rinjani saat mencoba menghindarinya

"aku sibuk kak.." Rinjani kembali berjalan kelorong berikutnya untuk mencari buku

saat Jani melihat-lihat buku diujung lorong Aksara merentangkan tangannya menghalangi Rinjani yang ingin lewat "kamu marah?"

"engga kak, marah kenapa coba"

"hari itu kamu pulang sore? nungguin aku?"

tak menjawab pertanyaan Aksara Jani terus melihat kanan kirinya berpura-pura melihat buku "jan? kalo kamu gak ngomong aku gatau salah aku dimana?"

"ka Aksa gak salah" Jani menarik salah satu buku dan menatap Aksara agar memberinya jalan

"aku tau dari Jaze kamu pulang sore sambil nangis"

"Jaze salah liat kali.."

Aksara kembali memegang kedua bahu Rinjani mensejajarkan wajahnya "kalau kita gak saling jujur buat apa kita punya hubungan"

"ka Aksa mau putus?"

"gak begitu Rinjani, aku mau kamu jujur kamu kenapa? kemarin kemana? aku nyariin kamu seharian aku pingin ngasih tau..."

"aku lagi belajar," Sela Rinjani

"biar bisa masuk universitas favorit disini supaya ka Aksa gak malu punya pacar kayak Jani. Biar Jani bisa terus dideket ka Aksa satu Universitas bareng biar gak dibully kan.."

Rinjani ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang