Part 31

7.4K 176 19
                                    

*beberapa jam sebelum kepulangan Rinjani*

Suasana Malam sangat hening dirumah sakit, hanya ada beberapa suster yang berjalan di koridor rumah sakit. sesekali security berkeliling patroli di dalam maupun area luar.

"pakai baju perawat nih" perintah Adam pada dua manusia yang tak akur sejak tadi

Jaze dan Aksa hanya menuruti perindah Adam. mereka berdua berganti pakaian di ruangan Adam "Jaze ajak Rinjani keluar pakai kursi roda, dan kamu ke ruang kontrol awasi CCTV" sengaja ia memisahkan mereka berdua karna jika dilihat-lihat mereka tidak akan mungkin mampu bekerja sama

Aksa merasa tak terima "gua aja yang jemput Rinjani" protesnya pada sang kaka

Jaze berkecak pinggang "ikutin aja sih arahan Dokter"

"gamau"

merasa tak mau kalah Jaze mengepalkan tangannya hendak memukul Aksa tapi hanya menggeretak saja agar Aksa menurut "sstttt udah kalian berdua yang jemput Rinjani keruangannya biar saya yang keruang Security"

"yess" teriak Aksa mengepal kedua tangannya mengayunkan merayakan keberhasilan dalam berdebat. Namun sebaliknya Jaze terlihat kesal melihat Aksa yang kegirangan

"bawa Rinjani ke Loby disana ada Julian yang nungguin pakai mobil" sekali Lagi Perintah Adam di Jawab anggukan Jaze dan Aksa

setelah menyusun rencana yang matang mereka bertiga keluar dari raungan dokter dan melaksanakan tugasnya masing-masing. Jaze dan Aksa memasuki Lift sedangkan dokter Adam Berjalan keluar ke arah pos security.

*Tinggg* suara lift terbuka Jaze sedikit Mendorong Aksa agar ia keluar lebih dulu, Aksa yang Tak terima mengejar Jaze lalu menariknya lengan Jaze mendorongnya kebelakang hingga terjatuh pada bangku yang berjejer di koridor rumah sakit dan ia berlari meninggalkan Jaze.

tak mau kalah ia kembali mengejar aksa dan berusaha mendahului langkahnya, mereka berdua seperti tom and jerry sepanjang jalan menuju ruangan Rinjani. Setelah sampai di depan ruangan Rinjani, Aksa lebih dulu memgang gagang Pintu namun tangan nya di tepis Jaze

"gua aja yang buka!"

lalu Aksa memegang tangan Jaze agar ia tak membuka pintu lebih dulu, "minggir biar gua aja"

Jaze yang geram dengan kelakuan Aksa ia juga memgangi satu tangan Aksa agar tak merebut gagang pintu nya yang membuat mereka berakhir saling memegang tangan satu sama lain tak jadi membuka pintu ruangan Rinjani.

saat Jaze dan Aksa masih sibuk dalam pergulatan yang tiada habisnya tiba-tiba saja pintu ruangan Rinjani dibuka oleh suster yang membawa Rinjani menggunakan kursi Roda

"kalian ngapain?" tanya Rinjani yang keheranan melihat posisi Jaze dan Aksa yang Abstrak saling memegangi Tangan

Jaze dan Aksa yang terkejut dan langsung tersadar mendorong satu sama lain agar menjauh

"najis banget lu pegang-pegang gua" Aksa mengelus-ngelus tangan nya seolah sedang membersihkan area yang terkena pegangan tangan Jaze

Jaze melirik Sinis dengan alis yang mengkerut "gua?! pegang-pegang lu?! dih amit-amit lu duluan yang pegang gua"

"orang lu duluan tadi yang nepis tangan gua!"

"gua kan nepis bukan megang!!" Balas Jaze tak mau kalah

"itu lu yang mulai berarti bodoh" Aksa mengotot

Jaze menggerakan lehernya ke kanan dan ke kiri sambil mengepalkan tangan nya "ohh ngatain gua bodoh ya"

Rinjani ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang