Part 49

7.4K 163 24
                                    

Rinjani tersenyum memandangi seisi sekolah dari atas rooftop sekolah sembari menyeruput jus stroberi kesukaan nya. ia merogoh kantong hoodie mengambil earphone dan memakainya, menyetel lagu Usik - Feby putri.

"Hari-hari ku jalani

harap ada yang bermakna

kembalikanlah senyumku yang pergi

secepat seperti di lahirkan lagi.."

ia memejamkan matanya menikmati lagu, tangannya ia rentangkan menerima angin yang terus menyapu wajah Rinjani. sengaja ia setel dengan Volume yang full agar tak mendengar apapun lagi selain lagu yang ia putar.

saat satu kaki Rinjani akan melangkah pasrah agar terjatuh dari atas rooftop tangannya di tarik dari arah berlawanan membuatnya jus stroberi yang ia pegang jatuh ke lapangan mengejutkan beberapa siswa yang sedang bermian bola sementara tubuhnya jatuh menimpah seseorang yang menariknya.

"UDAH GILA LU YA!!" Bentak Jaze

tak mendengarkan Jaze, Jani kembali berdiri untuk melompat dan lagi-lagi Jaze menahannya "lepasin!! Jaze jangan ikut campur!"

"dengan lu loncat kebawah itu gak nyelesain apapun Rinjani!"

"lu tuh gak ngerti apa-apa!!" teriak Jani mencoba melepaskan tangannya dari genggaman Jaze sembari menahan air matanya yang ingin keluar

"yaudah buat ngerti! buat gua ngerti biar gua ngelepasin tangan lu dan ngebiarin lu jatoh ke bawah"

Rinjani membalik tubuhnya dan membuka tudung kepalanya air matanya tak mampu lagi ia bendung. ia menatap Jaze dalam-dalam "sekarang lepasin.."

bukannya melepaskan tangan Rinjani, ia malah menarik Jani kedalam pelukannya "maaf lu harus ngalamin ini semua, gua mohon bertahan ya. gua janji ini akan jadi terakhir kalinya gua minta lu buat bertahan"

"gua udah gak punya alesan apapun lagi Jaze.."

"gua!! jadiin gua alesan lu hidup. sebentar lagi aja" Jaze ikut menitikan air matanya tak rela jika Jani harus pergi sekarang

"maaf Jaze..." ucap Rinjani lirih

Jaze semakin mengeratkan pelukannya "seminggu!! kasih gua waktu seminggu buat bales semuanya"

Rinjani melepaskan pelukannya lalu mengusap air mata Jaze "setelah itu biarin gua pergi.."

"lu gamau stay sama gua Jan? gimana gua nanti kalo ga ada lu"

Jani hanya terdiam menatap teman dihadapannya ia menelan ludahnya susah payah. berkali-kali menghapus air matanya "capek Jaze, sakit" Jani terduduk lemas

Jaze ikut duduk di hadapan Rinjani dan kembali memeluknya "maaf kalo lu harus ngalamin ini"

mereka berdua menangis memeluk satu sama lain.

*****

DOR...DOR..DORR 3 suara tembakan terdengar nyaring diruangan Lucas "ampunn.." mohon Brandon tatkala melihat Lucas yang tak bernyawa tergeletak begitu saja di hadapannya

tubuh Brandon sudah habis babak belur karena dipukuli beberapa bodyguard Gibran

Gibran menaikan kakinya ke atas bahu Brandon "Rinjani punya gua! berani-beraninya lu pake tanpa sepengetahuan gua!!"

"gua janji gak bak..."

DOR..

"beresin mayatnya" perintah Gibran pada bodyguardnya

Rinjani ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang