Part 28

8.1K 159 19
                                    

Matahari mulai terbenam mengirim suasana senja Jaze berjalan di koridor rumah sakit membawa bucket bunga ia menghampiri satu ruangan VVIP tanpa ragu membuka pintu dan ruangan penuh dengan orang-orang yang menjenguk.

Semua mata tertuju pada Jaze termasuk Gibran "ngapain lu ada disini?" Tanya Gibran ketus

"Jenguk Lily.." jawab Jaze singkat

Lily terus melihat ke belakang dari arah datang nya Jaze "kak Jaze sendirian?"

Jaze mengangguk pelan ia memberi bucket bunga pada Lily "si Rinjani kemana sih kak?? Dia gatau aku sakit?" Tanya Lily pada Gibran

Pertanyaan yang juga ingin di tanyakan Jaze. Rinjani kemana?, apakah dia baik-baik saja?
"Ada dirumah sayang, ka Jani nya sibuk sekolah kasian kalo udah malam kesini kan jauh" Gibran menjawab pertanyaan Lily dengan lembut

Raut wajah Jaze seperti orang yang kebingungan bagaimana bisa Gibran berbohong pada Lily. Rinjani sibuk sekolah? Haha masuk saja tidak. Batin Jaze

Entah apa maksud Gibran berbohong pada Lily yang pasti ia harus mencari dimana Rinjani. Ia belum juga masuk semenjak kejadian camping tak mungkin ia baik-baik saja.

Setelah 30 menitan berlalu ada yang sibuk berbincang dengan sesama teman nya di ruangan Lily dan Jaze juga ikut sibuk berbincang

"Kapan pulang ly?" Tanya Jaze

"Besok kak kata dokter"

"Oh.. Yaudah kalau gitu gua balik duluan ya, ada tugas yang belum di kerjain" pamit Jaze

"Makasih ya kak, udah sempetin jenguk Lily" Jaze tersenyum memeluk Lily sebelum akhirnya keluar

Jaze berjalan keluar dan diikuti Gibran. Saat mereka berada sedikit jauh dari ruangan Lily Gibran menarik bahu Jaze lalu mendorong nya ke tembok dengan mencengkam kerah baju milik Jaze "ngapain lu kesini?"

"Apaan sih! Lepasin!" Jaze terus berusaha melawan agar Gibran menjauh namun tak berhasil

Ia terus menekan dada Jaze dengan pergelangan tangannya "Jawab gua?! Ngapain kesini!! Jenguk Lily? Hahah lu tau kan kalau Rinjani di rawat disini juga!!" Bentak Gibran

"Rinjani masih dirawat?" Benar pikirnya tak mungkin Rinjani ada dirumah tapi tidak pergi ke sekolah

Gibran menghempaskan cengkeraman nya pada Jaze "gua peringatin sekali lagi sama lu, perusahaan bokap lu ada di tangan gua dan gua bisa ngehancurin itu kapan pun gua mau! Mending sekarang lu balik"

bukan Jaze jika ia menuruti apa yang Gibran katakan "dari tadi juga gua mau balik, lu ngapain ngehadang gua. Gak jelas" ia sengaja menabrakan bahu nya pada Gibran lalu melenggang pergi begitu saja

*****
Jam berdentang tiga kali menandakan sudah pukul 00.00 Jaze masih setia duduk di kursi mobil nya memperhatikan Gibran yang mulai meninggalkan rumah sakit.

Saat ia benar-benar sudah memastikan Gibran menaiki mobil nya. Jaze pun bergegas keluar mobil memasuki rumah sakit

"Sus pasien yang namanya Rinjani Mallapy Aurora dimana ya ruangan nya?" Tanya Jaze sopan pada resepsionis

"Maaf kak ini sudah tengah malam jam besuk sudah habis dari 4 jam yang lalu"

Ia mengetuk-ngetukan jari nya pada meja resepsionis "oh saya bukan mau jenguk sus, saya mau ngambil barang temen saya yang ketinggalan tadi"

Suster itu memperhatikan Jaze dari ujung kaki hingga ujung kepala memastikan lelaki di hadapan nya sedang tidak berniat jahat

"Mau saya telepon temen saya? Buat mastiin kalau saya gak bohong" Jaze mengetahui tatapan curiga suster

Rinjani ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang