Extra Part

14.5K 223 30
                                    

15 tahun sebelumnya

"aku mau kita cerai!!" ucap Maria tegas diruang keluarga

Diandra hanya menangis, ia bersimpuh di bawah kaki Maria "mba maaf, jangan cerai sama mas Adam biar saya aja yang ngalah"

Maria menampar Diandra "emang harusnya gitu! harusnya dari awal kamu gausah kegatelan sama suami orang"

"cukup Maria!!!" bentak Adam

"kalau kamu mau kita Cerai yaudah kita cerai aja, karena dari dulu aku cuma cinta sama Diandra dan kalau aja gak karena perjodohan konyol yang dibuat orang tua kita gak mungkin aku nikahin kamu!"

"Udah gila kamu, kalau beneran cinta Diandra gak mungkin nikah dan punya anak dari orang lain selain kamu" Maria tak mau kalah

"dan mungkin Gibran juga gak harus ada" Jawab Adam

sementara di taman Rinjani tengah belajar makan steik di bantu suster penjaganya memegang pisau entah apa yang ada dipikiran suster membiarkan Rinjani memegang pisau di usia 4 tahun.

"sus ambil minum dulu, pisaunya jangan di mainin ya cantik.."

karena usianya yang masih kecil Rinjani tak menghiraukan perintah susternya ia tetap mengacak-acak steik di hadapannya dengan pisau yang ia pegang.

saat tengah asik memainkan makanan nya Gibran kelluar dari kamarnya membawa bola setelah sempat mendengarkan perdebatan kedua orang tuanya dan satu orang asing yang tak ia kenal.

usianya saat itu 15 tahun dimana ia mengerti apa yang orang tuanya bicarakan, melihat Rinjani tengah sendirian mengutak-atik makanan nya dengan sengaja ia menendang bola kearahnya.

hingga Rinjani kecil terjatuh dari bangkunya dan menangis karena kesakitan terkena bola yang di tendang oleh Gibran karena masih tak mengerti sambil menangis ia berusaha ingin membalas Gibran yang mendekatinya untuk mengambil bola.

Maria mengemas semua barang-barangnya masuk kedalam koper lalu beranjak ingin membawa Gibran juga pergi namun saat anaknya ingin di lempar pisau oleh anak kecil perempuan ia berlari kencang dan mendorong Gibran hingga Gibran terjatuh dan pisau menancap tepat di perut Maria.

Suster yang melihatnya langsung menggendong Rinjani yang menangis "pak....bu.. tolong" Teriaknya dari luar

mendengar keributan Adam yang sedang kepusingan memijat pelipisnya sendiri berjalan keluar diikuti Diandra "ada apalagi si?!"

terkejut melihat Maria tergeletak tak berdaya dengan darah sedar yang terus mengalir dari perutnya Adam berlari menghampiri Maria.

Rinjani yang digendong Suster menjadi sasaran empuk Gibran, ia menarik, dan memukuli Rinjani "gara-gara dia!!! mama di tusuk dia" teriak Gibran menarik-narik Rinjani

karena tenaga Gibran lumayan kuat membuat Rinjani terjatuh dari gendongan suster. Diandra yang melihat anaknya terus dipukuli mencoba memegangi Gibran kecil.

setelah sempat terjatuh suster kembali menggendong Rinjani yang semakin histeris menangis lalu membawanya pergi menjauh.

tak selang berapa lama Maria dilarikan kerumah sakit semua ikut mengantar kecuali Rinjani. ia dibawa suster pulang kerumahnya.

Diandra mengelus punggung Gibran mencoba menenangkannya yang menangis "Gibran tenang aja mama pasti sembuh"

Gibran menepis tangan Diandra kuat "ini semua karena anak tante! ibu sama anak sama aja!"

Adam memengang tangan Gibran kuat "cukup Gibran!"

"papa gak liat mama di dalem lagi sekarat dan masih aja papa bela pelacur ini?!"

Rinjani ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang