Bagian 8

228 23 2
                                    

Jangan lupa tinggalin Vote dan juga komennya ya Sayang,,,, maaf untuk typo yang bejibun, mood lagi hancur banget, masalah di realife udah numpuk banget,,, luv u kalian semua,, sehat-sehat ya,, happy reading.

 
                         *****

       Malam semakin larut tapi Taehyung belum juga mau beranjak dari dorm Bangtan. Ia masih di ruang tengah lantai satu dormnya, duduk di lantai, meminum banyak kaleng bir sambil terus mendesah. Melihat wajah penuh luka Eunbi hari ini menyakiti perasaannya, tapi ego pria itu tak membiarkan ia untuk pulang dan meminta maaf pada kekasihnya itu, ia kesal saat Eunbi tak mau mencoba mengerti dia sedikit saja.

   Pandangan Taehyung beralih ke arah pintu yang terbuka. Seokjin muncul dari sana memandangnya dengan tatapan yang tak bisa diartikan. Baru kemarin ia bertemu Namjoon dan menasehati adiknya itu tentang hubungan barunya yang tiba-tiba terekspos dengan gadis asing, sekarang ia melihat Taehyung seperti pria yang tak punya gairah hidup setelah Yoora menghubunginya dan mengatakan bahwa Taehyung dan Eunbi mengalami masalah cukup serius. Istri adiknya itu meminta ia untuk berbicara pada Taehyung.

     Yoora itu mirip ibu bagi para anggota Bangtan, wanita tiga anak yang super cerewet itu tak akan diam bila Seokjin tak menuruti keinginannya. Jadilah ia berada di sini sekarang, sekali lagi akan menjadi penasehat masalah cinta untuk adik-adiknya padahal status dia yang tak memiliki pasangan, menyedihkan sekali.

"Aku sudah mengira kau akan berada di sini, " Seokjin ikut mendudukkan diri di lantai, membuka salah satu kaleng bir milik Taehyung dan ikut meminumnya.

"Dulu saat kau meninggalkan Dorm, kau terlihat bersemangat sekali. Kau mengatakan akan menjadi pasangan yang paling bahagia di dunia ini bersama Eunbi."

    Taehyung tersenyum meremehkan, ia teringat bagaimana ia satu tahun yang lalu, Eunbi tak pernah mau masuk ke dorm, ia mengatakan tak mau membahayakan karir Taehyung bila melakukannya, kekasihnya itu begitu menghargai peraturan yang telah dibuat oleh agensinya. Gadis itu dan prinsip sialannya yang juga membuat Taehyung kesal, sehingga saat gadis itu menyetujui untuk tinggal bersama, Taehyung begitu bahagia. Ia berfikir, saat ia tinggal bersama dengan sang kekasih kehidupannya akan lebih menyenangkan, tapi ia baru menyadari bahwa tahun-tahun terakhir ini, hubungan mereka memburuk. Ia bahkan lupa terakhir kali tidur dengan saling memeluk dengan Eunbi, atau sekedar berbicara mendalam sebelum tidur. Hal-hal yang dulu selalu ia impikan sebelum memutuskan untuk tinggal bersama.

"Dia melukai harga dirimu?, " Tebak Seokjin, Yoora sedikit banyak menceritakan pertengkaran Eunbi dan Taehyung dan Seokjin langsung bisa menebak akar masalahnya, ia mengenal Taehyung sudah terlalu lama, ia terlalu mengenal sang adik itu.

"Gadis itu dan pemikiran kolotnya membuatku muak Hyung, kenapa Eunbi sekali saja tak bisa mengerti aku, " Kata Taehyung.

"Lalu pernahkah kau berfikir untuk mengerti Eunbi juga?, " Seokjin berdecih meremehkan Taehyung.

     Perkataan Seokjin membuat Taehyung tersentak, kenapa kalimat yang diucapkan Seokjin terdengar seperti hal nyata, ia tak pernah mencoba mendengarkan pendapat Eunbi."

"Dia menjadi kekasihmu hampir sepuluh tahun. Awalnya ia hanya mencintai Kim Taehyung, seorang anak kampung yang berusaha mengejar mimpinya lalu ia bahkan tak menyudahi perasaannya saat tau kau telah berubah menjadi sosok yang sangat bersinar dan dikagumi banyak orang. Apakah harga dirimu itu cukup untuk membalas rasa cinta Eunbi yang begitu tulus padamu, "Seokjin tak menatap Taehyung, ia bersender pada sofa dan meneguk kembali birnya.

"Eunbi tak bisa ikut bersinar bersamamu Taehyung-a, tapi dia lah salah satu orang yang membuatmu bersinar seperti sekarang. Jangan menutup mata, aku dan member lain menjadi saksi bagaimana Eunbi jatuh bangun untukmu."

     Kepala Taehyung maki  berdenyut saat mendengarkan kalimat Seokjin, efek alkohol yang semakin terasa dibarengi dengan perasaan bersalah, bahkan tak terhitung sudah berapa kali dalam beberapa tahun terakhir ini ia selalu mengabaikan tangis Eunbi. Ia merasa bersalah.

"Kau bersikap egois karena kau mulai terbiasa dengan kehadiran Eunbi, apa kau pernah membayangkan saat kau harus hidup tanpa gadis itu, coba pikirkan penderitaannya, " Kata Seokjin.

"Bisa antarkan aku pulang Hyung, kepalaku pening sekali, " Kata Taehyung.

   Seokjin tersenyum lalu mengangguk, bukan hal sulit saat membawa Taehyung ke apartemennya yang berada satu gedung dengan dorm mereka.

                   *********

     Memasuki kamarnya, setelah Seokjin mengantarkannya hingga ke pintu masuk, Taehyung mendapati Eunbi yang tertidur di ranjang mereka. Yeontan ada di pelukan kekasihnya itu, tak biasanya anjing mereka itu tidur di ranjang yang sama dengan sang pemilik, mereka memiliki kamar untuk Yeontan di ruangan lain. Eunbi membawanya tidur bersama pasti karena gadis itu sangat kesepian.

      Ia mengelus Yeontan pelan, "anak baik, kau menemanimu Eouma mu saat Appa membuat kesalahan yang menyakitinya? terimakasih Tan-ah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

      Ia mengelus Yeontan pelan, "anak baik, kau menemanimu Eouma mu saat Appa membuat kesalahan yang menyakitinya? terimakasih Tan-ah."

    Taehyung menarik senyumannya lalu membaringkan tubuhnya di belakang Eunbi memeluk tubuh kekasihnya erat, ia mencium rambut hitam milik kekasihnya.

"Maaf Chagi, aku tak bisa mengontrol emosiku dan itu menyakitimu kan? Aku minta maaf."

                       *****

    
       Tengah malam Eunbi terbangun karena hendak ke kamar mandi, tapi ia dikejutkan oleh tangan kekar yang memeluk tubuhnya erat dari belakang. Ia sangat mengenali tangan yang kini melingkar di perutnya itu, milik Taehyung.

     Eunbi menghela nafas berat saat merasakan aroma alkohol yang menguar dari nafas Taehyung. Kekasihnya itu sepertinya baru selesai minum-minum. Eunbi berbalik dengan lembut, ia bangun dnegan hati-hati. Mengubah posisi tidur Taehyung agar pria itu nyaman. Seingatnya ia tertidur bersama Yeontan tapi anjingnya itu sudah tak ada di ranjang, sepertinya pergi ke kamarnya yang berada tepat di sebelah kamar Taehyung.

      Lagi-lagi Eunbi menarik nafas berat saat melihat Taehyung masih mengenakan pakaian yang sama dengan yang ia kenakan di pesta ulang tahun Namjoon tadi. Bahkan mungkin karena terlalu mabuk Taehyung lupa membuka sepatunya. Eunbi membuka sepatu Taehyung tanpa membangunkan pria itu lalu berjalan duduk di sisi Taehyung mengamati wajah tampan kekasihnya. Ia mengelus rambut hitam Taehyung yang sudah memanjang.

"Apa aku sudah terlalu menyaktimu, Sayang. Aku minta maaf."

     Kembali ia mengelus rambut pria itu saat melihat sebuah pesan text yang masuk ke ponsel Taehyung yang ada di meja nakas. Eunbi mengambilnya, lagi-lagi terkunci dan ia tak berani membukanta, sebuah pesan gambar yang dikirimkan oleh kontak yang diberi nama Kang Siwol. Tapi saat Eunbi membaca pesan yang menyertai gambar yang dikirim itu hatinya lagi-lagi terluka.

"Oppa aku sudah memakai baju yang kau komen cantik saat aku mengunggahnya di SNS kemarin, kau tak datang kesini seperti biasanya?."


Jang Nara

Sumpahhh gw kulitin Lo ya Kang Siwoll,,,,

Please comeback, Chagi!! "KTH"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang