"Tidak apa-apa, " Eunbi berbicara pada dirinya sendiri membiarkan tubuhnya terkena air hujan yang kini mengguyur dengan deras. Taehyung sudah berjalan menjauh, pria itu masuk bersama rombongannya ke sebuah gedung apartemen yang Eunbi tahu adalah apartemen Siwol."Ini bukan apa-apa, " Berbalik dengan perasaannya, bibirnya terus mengucapkan bahwa apa yang ia lihat bukanlah apa-apa.
Taehyung masuk bersama yang lain, beberapa orang. Kekasihnya itu tidak sendirian, tidak akan ada yang terjadi, Eunbi terus menghibur dirinya sendiri. Tapi kenapa pria itu harus berbohong padanya.
Tangan Eunbi mengepal kuat, ia akhirnya tak mampu menahan tubuhnya, terjatuh lalu menangis kencang, jalanan sepi, membuat keadaan Eunbi semakin terlihat menyakitkan. Hujan semakin deras, ia bahkan menjatuhkan begitu saja payung yang telah ia bawa. Eunbi hancur sekarang, Taehyung sekejam ini, dan Eunbi terus berjuang dengan perasaannya ynag terus mengatakan tidak, kekasihnya tidak akan pernah mengkhianatinya. Tapi batas seperti apa yang Eunbi katakan dengan tidak mengkhianati?
Apakah dengan memuji wanita lain sudah cukup disebut berhianat, atau saat mulai menelpon secara sembunyi-sembunyi dibelakangnya? Atau juga seperti sekarang, saat Taehyung dengan lancar membohonginya tengah berada di kantor padahal pria itu jelas-jelas memasuki apartemen gadis lain?
Apa yang telah ia lewati selama sepuluh tahun bersama Taehyung berputar di kepalanya. Membuat Eunbi kesakitan.
"Yoon Eunbi!!."
Eunwoo begitu terkejut saat mendapati Eunbi terduduk di aspal yang basah, pakaian gadis itu seluruhnya basah, karena guyuran hujan. Bahkan payung yang tadi dipakai Eunbi tergeletak begitu saja di samping gadis itu. Eunwoo maju untuk memayungi tubuh basah Eunbi.
Eunbi mendongak demi bisa melihat pria yang kini memayungi tubuhnya, Eunwoo tampak begitu khawatir berjongkok menghadapnya.
"Apa yang terjadi? Kau terluka?."
"Hatiku, hatiku sakit sekali Eunwoo-ssi."
Gadis itu kembali meraung, hingga Eunwo menarik tubuh Eunbi ke pelukannya, ia tak tahu apa yang dialami Eunbi, tapi yang Eunwoo tahu gadis itu sedang tak baik-baik saja.
*****
Eunwoo membelikan selimut juga pakaian kering untuk Eunbi, mengajak gadis itu berteduh di minimarket yang berada tak jauh dari sana. Membelikan kopi panas untuk Eunbi, berada di sampingnya tanpa bertanya apapun pada gadis itu.
Hampir dua jam Eunwoo hanya menemani gadis yang sibuk memandang keluar jendela. Hujan masih mengguyur meski tak sederas tadi.
Eunbi meringis saat kembali mengingat ia tak bisa menghubungi siapa-siapa dalam keadaan seperti ini. Ada Gaeun, ataupun Yoora yang pasti akan segera berlari menjemputnya bila Eunbi menghubungi wanita baik itu, tapi sekali lagi Eunbi selalu dipenuhi dengan perasaan tidak enak. Baru ia sadari setelah sepuluh tahun ia hanya memiliki Kim Taehyung, ia hanya mempercayai pria itu. Selalu pria itu yang ia hubungi pertama kali, tapi hingga hampir tengah malam seperti ini, Taehyung tak juga menghubunginya.
Eunbi baru menyadari, hanya ia seoranglah yang menjadikan Taehyung sebagai semestanya. Karena bagi seorang Kim Taehyung, ia hanyalah sebagian kecil dari kehidupan pria itu.
"Aku harus pulang, Direktur, ini sudah hampir tengah malam."
"Aku akan mengantarkanmu pulang."
"Bisa kau pesankan taxy untukku saja, " kata Eunbi. Lagi-lagi ia merasa tak enak, ia sudah banyak merepotkan atasannya itu. Ia juga tak bisa membiarkan Eunwoo melihatnya menangis lagi, karena nanti Eunbi pasti akan berurai air mata lagi. Memikirkan Kim Taehyung membuat keseluruhan hatinya sakit.
"Tapi Eunbi-ya,,, "
Eunbi tak lagi terkejut saat Eunwoo memanggilnya dengan akrab, atau ia memang sedang tak peduli.
"Tolong, Eunwoo-ssi."
"Baiklah, " Eunwoo akhirnya menyerah, ia mengambil ponselnya untuk memesan taxy. Mungkin Eunbi butuh untuk menenangkan diri.
"Terimakasih untuk baju dan handuknya, aku akan menggantinya saat gaji pertamaku masuk nanti."
Eunwoo memilih tak menjawab, ia tahu harga diri gadis di sampingnya ini begitu tinggi. Eunbi bisa terlihat kuat dan rapuh disaat bersamaan dan lagi-lagi Eunwoo terpesona pada gadis itu.
*****Siwol tersenyum puas saat melihat Taehyung kini berbaring di sofa mewah yang ada di ruang tengah miliknya. Tak berdaya.
"Kau gila ya memberi Taehyung minum soju, dia tak bisa minum soju, " Hwang merasa khawatir saat melihat Taehyung tak sadarkan diri tertidur di sofa rumah Eunbi, tempat beberapa Juniornya merayakan ulang tahunnya.
"Maaf Sunbae, " Salah satu pria yang masih ada di sana membungkuk untuk meminta maaf, juga sudah dalam kondisi sedikit mabuk. Beberapa yang lain telah banyak yang pulang, mereka mengkhawatirkan akan tertangkap kamera wartawan, jadi memutuskan untuk menghubungi asisten masing-masing untuk menjemputnya, dan keluar dsri apartemen Eunbi bergiliran. Ini sudah hampir pagi, mereka berpesta semalaman.
"Aku akan menghubungi Chanhee agar menjemputnya, aku juga harus segera pulang."
"Tidak perlu Sunbae, " Siwol Satu-satunya yang masih sadar karena ia sengaja tak meminum banyak alkohol, "aku yang akan menghubungi Chanhee Oppa, anda tak perlu khawatir."
Hwang akhirnya mengangguk setuju, "aku pulang sekarang, " Ia akhirnya menjadi orang terakhir yang berpamitan bersama dua pria lain yang tersisa. Di ruangan itu akhirnya hanya tersisa Siwol dan Taehyung. Gadis itu tersenyum miring, inilah yang ia rencanakan saat menyiapkan soju dengan kandungan alkohol tinggi tadi, membuat Taehyung tak perlu pulang ke rumah dan menginap di tempat tinggalnya. Banyak hal yang ia rencanakan pada pria itu, Siwol bahkan terlalu terpesona dengan wajah luar biasa tampan Taehyung. Tapi gadis itu harus bersabar, Taehyung sama sekali tak sadarkan diri. Ia tak bisa diajak bermain apapun, jadi malam ini Siwol hanya akan menahan pria itu. Ia tak akan melakukan apapun.
*******
Mata Eunbi terlihat bengkak setelah bangun tidur, ia tertidur di sofa depan karena semalaman menunggu Taehyung, saat ia membuka mata, lalu merasa pening, ia langsung menyadari bahwa apa yang ia lihat semalam bukanlah mimpi. Taehyung yang membohonginya dan masuk ke apartemen Siwol bukanlah mimpi.
Dengan langkah pelan ia menuju ranjang, masih rapi. Ia melihat sandal rumah Taehyung juga masih tertata rapi di depan pintu. Apa pria itu tak pulang semalam? Ia menginap di rumah Siwol? Eunbi mengambil ponselnya dan mendial nomer Chanhee.
"Oppa bisa kau sebutkan nomer apartemen Siwol?."
Jang Nara
Pendek dulu ya gaes.... Happy reading
KAMU SEDANG MEMBACA
Please comeback, Chagi!! "KTH"
Fiksi Penggemar-Kalau tahu kehilangan Yoon Eunbi akan sesakit ini, Kim Taehyung tak akan menyia-nyiakan kekasihnya itu sebelumnya. -Kenapa kehidupan Yoon Eunbi hanya dipenuhi dengan nama Kim Taehyung bahkan setelah mereka menjadi "mantan kekasih" 17,Agustus 2022