Bagian 2

238 26 0
                                    

"Maaf ya Unnie, " Eunbi sekali lagi meminta maaf pada Yoora yang kini berdiri di hadapannya, di ruang kerja wanita itu. Eunbi tengah memberikan surat pengunduran dirinya pada istri Min Yoongi itu.

"Apa Taehyung yang memintamu berhenti? Aku akan bicara padanya kalau begitu, " Kata Yoora.

Ia masih tak rela bila kekasih dari Taehyung itu berhenti bekerja. Eunbi adalah pegawai yang rajin dan pandai. Saat gadis itu melamar kerja, Yoora ingin langsung menempatkan Eunbi sebagai manager cafenya, ia tengah hamil saat itu, jadi mungkin kekasih Taehyung itu akan banyak membantunya. Tapi dngan rendah diri Eunbi mengatakan ingin memulai dengan menjadi kasir dan waitress, ia tak ingin membebani Yoora karena belum berpengalaman bekerja di cafe.

"Tidak perlu Unnie."

Yoora menatap Eunbi khawatir, berbeda dengan Nara, yang banyak berbicara bahkan selalu dapat mengendalikan Namjoon, Eunbi ini terkesan pendiam dan menyimpan perasannya, ia juga tak banyak tahu tentang hubungan Eunbi dan Taehyung. Yang lain mengatakan mereka bahkan sudah berhubungan sejak Taehyung sekolah. Tapi Eunbi jarang ikut berkumpul karena kesibukan gadis itu dalam bekerja.

"Kau ikut berkumpul hari ini di rumah Namjoon, Nara sudah menghubungimu kan?," Tanya Yoora. Namjoon dan Nara akan segera menikah, malam ini seperti biasa mereka berkumpul.

"Aku harus bekerja, " Jawab Eunbi.

"Kau sudah mendapatkan pekerjaan lagi?, " Tanta Yoora.

"Seseorang teman memintaku untuk mengantarkan kain ke sebuah perusahaan, kami bertemu pembelinya malam ini."

Yoora mengangguk mengerti, "kau tak lupa kan aku memintamu membuatkan hanbok Yoon dan Gie."

Eunbi mengangguk, "aku akan segera menyelesaikannya Unnie."

Yoora mengangguk ia memberikan sebuah amplop untuk Eunbi, "ini bayaranmu bulan ini, jangan teralalu berhemat, belilah sepatu atau pakaian yang kau inginkan untuk menghadiri pernikahan Nara, hubungi aku bila kau ingin ditemani."

"Terimakasih banyak Unnie."

Eunbi merasa bersalah, selama ia mengenal Yoora wanita ini sangat baik padanya, tapi lagi-lagi karena permintaan Taehyung ia harus berhenti bekerja untuk Yoora.

******

Dengan tangan kecilnya Eunbi mengangkat satu tas besar kain ke sebuah cafe yang alamatnya sudah dikirimkan oleh Gaeun, temannya saat masih bekerja di butik dulu. Gaeun membantunya untuk menjual beberapa kain yang memang Eunbi ambil dari seorang pedagang di pasar langganannya. Gaeun bilang calon pembelinya berasal dari Y-Fashion, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Fashion dan cukup terkenal di Korea. Kualitas kain dari langganan Eunbi ini sangat bagus, ia sudah berbelanja di sana sejak ia belajar menjahit tujuh tahun yang lalu. Tapi keadaan pasar sedang sangat tidak baik sekarang, karena banyaknya produk murah dari luar negeri, Eunbi membantu pemilik toko itu untuk bertahan.

Eunbi mengarahkan pandangan ke seisi cafe yang baru saja ia masuki, sedikit sepi. Membaca kembali pesan Gaeun, mencari pria dengan ciri-ciri yang dikatakan temannya itu, hingga ia menemukan seorang pria tinggi tengah duduk di sudut cafe, memakai pakaian persis dengan yang Gaeun tulis dalam pesannya. Mengangkat kembali tas beratnya Eunbi menghampiri pria yang tengah bermain dengan ponselnya itu.

"Selamat sore."

Eunbi menyapa dengan sopan pria yang kini mendongak ke arahnya, mengamati dengan seksama gadis yang memakai kacamata di depannya.

"Apa anda benar tuan Cha?."

Cha Eunwoo tak langsung menjawab, ia berada di sini karena suruhan sang ayah. Presider Cha yang kolot dan semaunya sendiri. Eunwoo baru saja pulang dari perjalanan bisnisnya ke Swiss hari ini, mencari bahan kain yang akan ia gunakan untuk membuat pakaian musim semi yang akan dirilis enam bulan lagi. Dan dengan kurang ajarnya ayahnya itu malah mengubah tema, mengatakan bahan yang digunakan harus produk lokal Korea. Dan disinilah dia sekarang, menemui orang asing, hal yang tak disukai Eunwoo.

"Ya,, anda,,,?."

"Saya, Eunbi,, " Eunbi tersenyum ramah, berusaha mencari kartu namanya dan memberikannya pada Eunwoo.

Eunwoo mengangguk setelah membaca bahwa gadis di depannya ini adalah pegawai dari salah satu toko yang ada di pasar tradisional, nama yang sama yang dikatakan ayahnya.

"Silahkan duduk."

Eunwoo terkejut saat eunbi mengangkat satu tas besar yang terlihat sangat berat itu tepat di meja depannya, setelah gadis itu duduk.

"Nona,,, " Sepertinya ada kesalahan, Eunwoo hanya meminta satu sampel kain, ia tetap berniat membuat pakaian dengan kain import, dia hanya akan memasukan kain lokal untuk syarat yang dimintai ayahnya.

"Eunbi,,, Yoon Eunbi."

"Nona Yoon, saya hanya berniat membeli beberapa potong saja, mungkin anda salah paham dengan apa yang rekan kerja saya sampaikan pada teman anda, " Kata Eunwoo.

Eunbi tersenyum, "saya membawa ini agar anda mengetahui kualitas kain dari toko kami."

"Saya tak memerlukan,,, "

"Saya dengar kain ini akan digunakan untuk pakaian edisi musim semi, saya membawa banyak jenis kain yang akan bagus digunakan untuk musim semi."

Eunwoo tersenyum menatap Eunbi meremehkan, "maaf Nona, kamilah yang memutuskan seperti apa yang akan kami pilih, kami punya banyak pegawai yang kompeten untuk itu jadi,,,, "

Kalimat Eunwoo teehenti saat Eunbi mulai mengeluarkan contoh-contoh kain yang ia bawa. Eunwoo begitu terkejut saat semua pilihan gadis itu sama dengan apa yang ia pilih di Swiss dan Itali, motif, jenis bahkan penjelasan gadis yang terus berbicara tentang jenis kain dan kelebihannya itu, semua mirip dengan yang ia dan timnya pilih. Eunwoo baru masuk ke perusahaan ayahnya dua tahun ini, di bagian produksi, mengawali karir sebagai direktur. Ayahnya benar-benar membuat Eunwoo belajar dari bawah untuk akhirnya nanti ia yang akan memegang kendali perusahaan. Dan selama itu ia tak pernah menemui orang dengan selera yang benar-benar mirip dengannya.

"Apa anda belajar fashion di luar negeri, Eunbi-ssi," Tanya Eunwoo saat Eunbi selesai menjelaskan kain-kain yang ia bawa tadi. Istilah-istilah yang dijelaskan Eunbi bukanlah istilah orang awam, gadis di depannya ini pasti sangat mengerti fashion.

"Tidak, saya hanya pernah bekerja bertahun-tahun di butik yang bagus, saya pernah bermimpi bisa membuat gaun yang indah dengan kualitas bagus dan terjangkau, " Eunbi jelas tahu sedari tadi Eunwoo meremehkannya, tapi ia tak keberatan. Ia tak mau menyerah demi untuk membantu bibi Han menjual kain-kainnya.

"Anda tak memujudkan itu?," Eunwoo merasa tertarik dengan kalimat Eunbi, ia mewawancarai banyak orang-orang yang hendak masuk ke perusahaannya tapi ia tak pernah mendengar kalimat itu dari para pemula.

"Saya tidak bisa menggambar, dan pengetahuan saya tentang fashion yang populer sangat terbatas," Jawab Eunbi.

"Tapi anda masih berusaha membuat pakaian."

"Hanya untuk diri saya sendiri. Karena yang saya tahu, selama ini brand memegang kendali penuh dalam pemasaran. Senyaman apapun pakaian yang saya buat. Orang-orang akan lebih memburu brand, padahal harganya bisa berkali-kali lipat."

"Jadi keinginan anda untuk membuat pakaian nyaman dengan harga murah itu hanya omong kosong?."

Eunbi tersenyum, "saya sudah cukup kenyang bermimpi, tuan Cha. Apa perusahaan bergengsi seperti Y-Fashion mau menurunkan harga biarpun mendapatkan bahan yang murah dari saya?, " Eunbi berhenti berbicara, "tentu saja tidak, bahkan saat anda menyebutkan harga fantastis untuk sebuah kain nilon, para pembeli juga akan percaya dan membelinya."

Eunwoo tampak terkesan dengan kata-kata Eunbi, belum pernah ia bertemu dengan orang yang berani segamblang ini mengkritik perusahaannya.

"Maaf bila saya menyita waktu anda, saya permisi, " Eunbi sudah merasa kesepakatan kali ini tak berhasil, mungkin memang hanya sebuah mimpi bila kain dari pasar tradisional bis menembus Y-Fashion yang sudah sangat mendunia.

"Datanglah ke perusahaan untuk bertemu para desainer saya, dan beri pendapat tentang kain-kain yang anda bawa hari ini."

"Anda,,, "

"Cha Eunwoo, " Eunwoo memberikan kartu namanya untuk Eunbi,"jam 10 pagi, kita akan membuat kontrak setelah anda mengobrol dengan desainer tim saya besok."

Eunbi tak bisa menyembunyikan raut wajah bahagianya, ia menjabat tangan Eunwoo berulang kali sambil mengucapkan terimakasih.

Jang Nara

Please comeback, Chagi!! "KTH"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang