Bagian 41

257 18 1
                                    

     Awalnya Eunbi menolak ajakan Taehyung untuk berjalan-jalan sebentar di Daegu sebelum mereka kembali ke Seoul. Hari ini memang libur tapi besok Eunbi harus masuk kerja lagi terlau melelahkan bila baru sampai ke Seoul ia langsung bekerja. Tapi pria itu merengek dan mengatakan ia merindukan Daegu karena sejak sang nenek meninggal keluarganya menetap di Guri, ia tak punya alasan untuk ke Daegu lagi apalagi sejak ia mulai sibuk sebagai Idol. Eunbi masih kesal, sejak bangun pria yang memaksa memakaikan cincin di jarinya itu menempel tanpa tahu malu. Padahal Eunbi sudah kesal dan malu dengan perbuatan pria itu subuh tadi. Apalagi setelah itu pria yang seolah punya stamina baja itu menggaulinya sampai jam sepuluh pagi. Eunbi lelah, kesal, dan juga malu.

   Tapi akhirnya disinilah mereka, di taman kecil yang berada tepat di depan SMP tempat keduanya sekolah dulu. Bila mengingat itu semua membuat Taehyung kembali pada masa-masa betapa Eunbi memperjuangkannya.

   Setelah diterima sebagai trainee, Taehyung pindah sekolah ke Seoul dan bersekolah bersama Jimin, Eunbi dengan sekuat tenaga juga bersekolah di tempat yang sama dengan Taehyung, mengubur impiannya untuk bersekolah di sekolah negeri yang murah.

     Agensi Taehyung dulu sangat dipenuhi dengan keterbatasan, seringkali mereka hanya menanggung biaya tempat tinggal tapi tidak dengan makanan mereka sehari-hari. Taehyung hanya mendapat kiriman uang sekolah dan uang saku yang terbatas karena keadaan ekonomi orang tuanya, dan saat itulah Eunbi memutuskan untuk bekerja paruh waktu membantu sang kekasih. Taehyung bahkan seringkali melihat Eunbi pulang larut dan kelelahan. Tapi ia tak bisa membantu apapun karena ia harus sibuk berlatih.

   Saat lulus Eunbi mendapatkan kesempatan bagus untuk bekerja di sebuah pabrik kain, tapi mereka memerlukan pegawai kontrak yang memiliki jam kerja resmi, pagi hingga sore, dan lagi-lagi Eunbi mengorbankan keinginannya untuk kuliah fashion desain.

     Saat itu ia kehabisan uang, karena memberikannya pada Taehyung untuk berangkat ke luar negeri. Dulu Taehyung selalu berjanji akan melakukan semuanya untuk Eunbi setelah ia sukses, tapi nyatanya setelah ia mempunyai segalanya ia malah melukai kekasihnya itu. Membuat Eunbi harus mendengar perkataan-perkataan kasarnya. Sifat Eunbi dan kehidupan sederhana gadis itu membuat ketidakpuasan Taehyung, kekecewaan Taehyung yang tak berdasar membuat akhirnya ia melukai Eunbi lebih dalam, dan berakhir dengan sang gadis pujaan yang meninggalkannya.

    Perlahan ia mengenggam tangan Eunbi yang kini duduk disampingnya itu. Perlahan rasa sakit saat Eunbi menangis dan keluar dari rumahnya terbayang di mata Taehyung, biarkan kali ini Eunbi belum mau kembali menjadi kekasihnya, tapi Taehyung lebih baik seperti ini. Ia yakin Eunbi masih mencintainya. Eunbi mengalihkan pandangannya ke arah Taehyung yang kini menggenggam tangannya sambil menatapnya. Sedari tadi mereka diam duduk di kursi panjang yang ada di taman, melihat ke depan, ke arah sekolah mereka dulu, bernostalgia pada kenangan keduanya.

"Ada apa?, " Tanya Eunbi saat Taehyung tak kunjung berbicara, pria yang mengenakan masker dan topi itu terus melihat ke arahnya tanpa berbicara.

"Aku mencintaimu."

   Eunbi mendesah kesal, mengabaikan perkataan Taehyung.

"Kau marah padaku."

"Marah atau tidak tak ada gunanya, kau juga akan terus menempel padaku. Melakukan semuanya sesuka hatimu," Eunbi kembali mengarahkan pandangan ke depan.

"Itu kau tahu, " Taehyung tersenyum lalu mendekatkan tubuhnya ke arah Eunbi tanpa melepas genggaman tangannya, "aku tak peduli bagaimana kau memperlakukanku, yang penting kau tidak lagi mengucapkan perpisahan."

"Hubungan kita saja sudah berakhir masa kita harus berpisah dua kali."

"Lihat!!, " Taehyung meninggikan suaranya, "kau begitu kejam sekarang!!, " Pria itu menatap Eunbi berpura-pura memberi ekspresi wajah yang menyedihkan yang membuat Eunbi tertawa. Taehyung benar-benar.

Please comeback, Chagi!! "KTH"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang