Bagian 45

342 25 8
                                    

"Bagaimana dengan masakanku Sayang?."

    Ini sudah pertanyaan yang sama yang diajukan Taehyung mungkin ke sepuluh kalinya sejak mereka selesai makan malam dengan lauk tumis udang kebanggaan pria itu. Kini mereka tengah berada di depan televisi, Eunbi menaruh laptopnya di meja, bekerja duduk dikarpet bulu hangat yang ada di lantai apartemennya sementara Taehyung membaringkan kepalanya di paha wanitanya itu menghadap perut Eunbi dan memeluknya erat.

"Enak,, " Eunbi berhenti mengetik di laptopnya, menyempatkan mengelus rambut hitam Taehyung yang terlihat sudah memanjang.

"Sayang, udahan dong bekerjanya aku kok didiemin sih, dari Korea ke Italy itu jauh sekali lo."

"Ini harus cepat selesai Tae, kau mau aku menghabiskan masa pertukaranku dua tahun."

   Taehyung memberengut kesal, selalu ini yang dikatakan Eunbi saat Taehyung melarang wanita itu untuk bekerja terlalu keras.

"Keluar saja, aku juga tak suka kau bekerja untuk Y-groub, kau hanya akan memperkaya keluarga Cha Eunwoo, aku tak suka!!, " Kata Taehyung.

    Eunbi kembali mengelus rambut Taehyung terlalu biasa menghadapi rasa cemburu Taehyung yang berlebihan pada Eunwoo, padahal terhitung sejak di Itali Eunwoo tak pernah menghubunginya, tepatnya setelah pembicaraan Eunwoo dengan Taehyung. Awalnya Eunbi terus menanyakan apa yang dikatakan Taehyung pada Eunwoo karena merasa tak enak pada atasannya itu tapi Taehyung menjawab dengan lugas "urusan laki-laki"

"Sayang, kau bisa kerja di tempat lain, " Taehyung lanjut berbicara karena Eunbi tak memberinya jawaban.

"Jieun menghubungiku dan mengatakan di RM managemen ada lowongan utuk staff penata gaya, apa aku akan diterima disana."

"Kau mau berhenti bekerja untuk Eunwoo, " Taehyung tersenyum lebar ia bahkan bangun dari rebahannya, "tentu saja kau akan diterima, siapa yang berani menolak calon istri Kim Taehyung!!, " Kata Taehyung lagi, meskipun Eunwoo tak lagi gencar mendekati Eunbi tapi saat memikirkan Eunbi akan bekerja dengan pria itu bila nanti kembali ke Korea, Taehyung merasa kesal.

"Dasar, " Eunbi tersenyum meremehkan Taehyung yang selalu bersikap sangat percaya diri.

"Aku akan ke toilet sebentar, setelah itu kita lanjutkan pembicaraan kita ini, " Taehyung beranjak, ia ingin buang air kecil padahal masih ingin bermesraan dengan Eunbi. Pria itu berjalan cepat ke kamar Eunbi, tempat dimana kamar mandi wanita itu berada.

    Belum lama Taehyung beranjak saat Eunbi mendengar bunyi dari ponsel Taehyung, pemberitahuan pesan masuk. Eunbi tak sengaja melihatnya dan melihat nomer kontak ibunya yang sedang mengirimi Taehyung pesan, ia hafal foto wajahnya dan sang ibu yang dijadikan poto profil untuk aplikasi chat ibunya itu. Untuk apa ibunya menghubungi Taehyung? Yang ia dengar dari Nna, Taehyung memang mengunjungi ibunya cukup sering, Eunbi pernah membahas ini dengan Taehyung. Ia mengingatkan agar Taehyung mengunjungi sang ibu nanti saja bersamanya, ia takut pria itu mendengar perkataan-perkataan menyakitkan dari sang ibu. Tapi sepertinya Taehyung mengabaikan perkataan Eunbi. Ia membuka ponsel Taehyung menggunakan sidik jarinya, kunci ponsel itu memang sengaja Taehyung buat begitu. Pria itu beralasan tak ingin kejadian yang dulu terulang lagi.

"Kalau ingin datang itu jangan setengah-setengah, katanya kau ingin datang untuk menanam jagung manis yang benihnya kau kirimkan ini. Jangan bersikap sok sibuk ya Kim Taehyung, aku mengawasimu."

    Menanam jagung? Jadi selama ini Taehyung sering datang ke Daegu? Ladang yang ditinggalkan sang Ayah memang selalu dirawat oleh orang lain sejak ayahnya meninggal, sejak kapan Taehyung mau bertani di sana.

"Sayang, mau pergi berjalan-jalan sebentar?, " Suara Taehyung membuat Eunbi menatap pria yang baru keluar dari kamarnya itu, "ada apa?, " Taehyung balas menatap Eunbi saat wanita itu memberikan tatapan tajam padanya.

Please comeback, Chagi!! "KTH"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang