Bagian 17

292 20 1
                                    

      Ini hari minggu, Eunbi sedang libur, tapi ia menunda janjinya bertemu dengan pemilik rumah yang dicarikan oleh sekertaris Kim, temannya di kantor, karena mendapatkan panggilan dari rumah sakit bahwa ibu Taehyung pingsan saat berada di supermarket.

     Ia akhirnya harus menaiki taxy ke Guri, itu cara tercepat untuk sampai disana. Uang tabungannya menipis, ia mendesah saat sudah bertahun-tahun ia bekerja ia masih harus mengkhawatirkan biaya tranportasi.

    Ayah Taehyung sedang berada di Daegu, itu yang Eunbi tahu dan ibu Taehyung pasti sendirian, membuat Eunbi dipenuhi perasaan khawatir. Ia memang telah berpisah dengan Taehyung, tapi ia tak bisa mengabaikan orang tua pria itu yang sudah ia anggap sebagai orang tuanya juga. Ia juga belum ingin mengatakan tentang hubungannya yang berakhir dengan putra mereka. Itu pasti akan mengejutkan dan mengganggu proses pemulihan ibu Taehyung.

    Saat memasuki salah satu rumah sakit terbesar di Guri ia segera mencaritahu keberadaan kamar rawat ibu Taehyung, dan hatinya begitu sakit saat melihat wanita paruh baya itu berbaring sendirian. Ia membuka pintu dengan pelan dan menghampiri ranjang Ibu Taehyung.

"Eouma,,, maaf aku datang terlambat, " Kata Eunbi pelan ia mengenggam tangan ibu Taehyung.

    Ibu Taehyung yang memang belum tidur itu membuka matanya.

"Eunbi-ya,,, "

"Eouma,,, "

"Eouma baik-baik saja, tidak perlu menangis, kau harus menempuh perjalanan jauh demi sampai disini. Pegawai minimarket itu pasti mengambil ponsel Eouma untuk menghubungimu. Maaf Eouma selalu merepotkanmu."

"Tidak Eouma, aku tidak sedang sibuk."

"Aku menaruhmu di kontak paling atas dengan nama "putriku" Mereka pasti menghubungimu karena melihat itu."

     Eunbi menahan air matanya, bukan karena ia keberatan datang kemari, tapi memikirkan bagaimana hancurnya perasaan ibu Taehyung bila mengetahui hubungannya dengan sang putra telah berakhir, "apa yang dikatakan Dokter?."

"Mereka bilang aku baik-baik saja, tak perlu khawatir, hanya kelelahan. Eouma merasa jauh lebih baik saat kau berada di sini."

     Obrolan keduanya terhenti saat melihat pintu masuk yang terbuka, ayah Taehyung muncul bersama seorang dokter dan perawat.

"Ahhh, putri kami sudah tiba, Eunbi, ini adalah Dokter Shin, dia yang menangani Eoumamu, " Ayah Eunbi terlihat begitu bahagia saat melihat kekasih dari putra sulungnya itu.

   Eunbi membungkuk untuk menyapa dokter.

                  
                      *****

"Appa akan membelikanmu kopi dan makanan kau pasti lelah kan, Seoul dan Guri itu bukan perjalanan yang dekat, "kata Ayah Taehyung saat dokter sudah selesai memeriksa sang istri.

"Biar aku yang keluar, Appa. Aku juga akan membelikan kopi tanpa gula untuk Appa."

    Eunbi segera keluar saat Ayah Taehyung mengangguk.

      Sebelum sampai ke kantin, langkah Eunbi terasa sangat berat, otaknya dipenuhi dengan banyak pikiran. Akhirnya gadis itu memilih menghentikan langkahnya, bersender di tembok yang sedikit tersembunyi, ia terduduk disana menyembunyikan wajah diantara lututnya lalu menangis. Berusaha menangis sepelan mungkin tanpa suara sambil terus memukuli dadanya yang kesakitan. Berbohong pada orang tua Taehyung dan berpura-pura semua tengah baik-baik saja membuat dada Eunbi kesakitan dan dipenuhi perasaan bersalah.

   Sepuluh tahun bukan waktu yang singkat, ka bahkan juga belum tahu bagaimana menceritakan tentang hubungannya yang berakhir dengan Taehyung dengan ibunya sendiri, ibunya begitu menyukai Taehyung. Dadanya dipenuhi dengan sesak yang berlebihan.

Please comeback, Chagi!! "KTH"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang