BAB 1

79 10 0
                                    

Pada pagi hari yang cerah, namun tidak secerah perasaan Sekar Arindy . Mengapa bisa begitu? Sebab Sekar tidak lolos dalam tes perguruan tinggi dengan jurusan yang ia mau. Dan hari ini pun sang mama mengajak Sekar untuk melihat perguruan swasta terbaik di kota ini. Huft, pusing banget pala gua , daritadi ratapin apa yang nggak bisa digapai, mending gua mandi aja lah biar seger nih. Sekar pun mengambil handuk yang digantung di dekat lemari dan melesat masuk kamar mandi.

Setelah selesai mandi, Sekar pun memakai baju dengan melihat kearah cermin besar di kamarnya itu. Gua pake baju yang mana ya? Nggak usah rapi-rapi lah, lagian masih libur dari wisuda. Pake baju ini deh. Sekar pun memakai baju kaus pendek berwarna biru soft dipadukan dengan celana jeans hitam. Setelah selesai dengan berpakaiannya, Sekar pun langsung membuka pintu kamar dan menuju meja makan sebab perutnya sudah keroncongan.

Sang mama yang melihat kedatangan putri semata wayangnya pun tersenyum dan berseru setelahnya. Sayang, ayo makan dulu nanti jam 9 kita berangkat nyari kampus. Ujar sang mama kemudian. Sekar yang mendengar pun langsung cemberut. Harus banget ma?, terus jurusannya gimana ma?. ucap Sekar kemudian. yaudah deh, demi mama tercinta setelah itu sekar pun memakan masakan mamanya itu.

Baru beberapa suapan, papi sekar muncul dan mengusak rambut putrinya itu. Loh tumben anak papi udah bangun, biasanya masih molor ucapnya dan mengambil pring di meja makan. iya dong pi, anak perawan nggak boleh bangun siang-siang nanti jodohnya om-om pi. ucap Sekar tertawa. Sang papi hanya menggeleng dengan kelakuan anaknya itu. Ampun deh punya anak kayak kamu, makan jangan sambil ngomong nanti keselek.

Setelah perdebatan kecil antara anak dan ayah itu, mereka pun segera berangkat untuk mencari kampus yang dituju. Perjalanan yang di tempuh hingga 45 menit untuk sampai di kampus pertama yaitu Universitas GUNA BANGSA. Kampus yang sudah terdaftar sebagai kampus 10 besar terbaik di indonesia. Sesampainya di kampus tersebut, Sekar melihat ke sekeliling, kampusnya memiliki gedung yang besar dengan parkiran yang luas untuk para mahasiswa. Tempat yang dituju yaitu TU dari kampus tersebut. Disana, kita disambut oleh dua orang yang mungkin mahasiswa magang di kampus tersebut.

Kami keluar dari TU dan mama pun bertanya kepada Sekar, gimana sekar kamu tertarik sama kampus ini?, ini kampus kualitas bagus dan harganya juga wajar untuk kampus swasta. ucap mama lagi. Sekar masih bingung dengan pilihan jurusannya. Tapi ma, aku mau masuk jurusan manajemen. Ucap Sekar tiba-tiba. Kenapa manajemen?, Akuntansi aja sama kayak kuliah mama dulu. Mama yakin kamu pasti bisa sama jurusan itu.

Sang papi hanya menyimak percakapan dua orang kesayangannya itu, mereka bertiga berkeliling kampus untuk melihat ruangan kelas di kampus Guna Bangsa. Sekar melihat sekeliling dan mengintip kelas dari jendela, sebab masa covid-19 kampus masih ditutup dan mahasiswanya pun belajar online di rumah.

Waktu sudah mulai menjelang sore hari, Sekar dan kedua orang tuanya meninggalkan kampus Guna Bangsa. Dan pulang ke rumah untuk beristirahat dan mencari kampus akan menjadi pilihan lain Sekar. Sesampainya di rumah, Sekar berpamitan kepada kedua orang tuanya untuk menuju kamarnya. Setelah itu, bukannya langsung mandi, Sekar merebahkan dirinya ke kasur empuk tersebut.

Gimana ya nanti sama masa depan aku? Jurusan yang aku pilih tepat nggak ya?. Diliat aja deh besok gimana, mending gw mandi dulu bau banget keringet gw. Sekar langsung menyambar handuk dan melesat ke kamar mandi menyegarkan tubuh dan pikirannya.

Sekar sudah rapi dengan pakaian santainya dengan piyama berwarna biru muda dan juga tidak lupa Sekar merapikan tempat tidurnya. "Main hp dulu ahh, sekalian liat update dari Mas Sehun , wkwkkw".

"Wihhh, emang selalu ganteng mas Sehun pake baju item, dia mau pergi kemana ya?"

Sekar terus berceloteh sambil tiduran di kasurnya, hingga setengah jam kemudian ada notif dari sahabatnya, yaitu Sarah.

"Sekarrr, kamu lagi ngapainnnn??"

"Aku gabut banget sumpahh, nunggu pengumuman lulus universitas"

Sekar tersenyum kecil, sahabatnya ini benar membuat mood Sekar naik dan langsung saja ia membalas dengan semangat.

"Sarohhh, kapan kita mainnn,,, aku juga gabutt bangettt tadi habis dari survei kampus, tapi masih bingung mau yang di kampus mana"

pesan pun terkirim, dan saroh yang memang sedang bermain hp langsung membalas pesan Sekar

"Gimana sekarrr??? seru dongg, aku belum ke kampus tauuu, pokoknya kampus yang kamu pilih itu bener-bener yang pengen banget kamu mau, semoga kamu dapet kampus yang terbaik".

"AMINN"

"IYAA SAROHH,, aku masih bingung tapii, besok aku mau ke kampus yang satu lagi"

"Semoga yang terbaik, aminn"

Sekar pun mengakhiri percakapan dengan sahabatnya itu, dan melanjutkan scroll media sosial.

sampai tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 21:00 WIB , Sekar pun menaruh Handphone nya diatas nakas dan segera ke kamar mandi untuk menyikat giginya. Setelah itu, Sekar pun langsung menuju tempat tidurnya dan mulai menuju ke alam mimpi.

Pagi harinya, Sekar masih berada di kasurnya, bermalas-malasan sebab belum mulai perkuliahan dan masih memikirkan dimana ia harus memilih. Sekar langsung menyambar handuknya dan mulai melakukan ritual mandinya itu.

Saat ia keluar dari kamar mandi, mama Sekar sudah berada di kamar anaknya itu. "Sekar udah selesai mandinya?" tanya mama kemudian. "Udah dong ma, meskipun libur harus tetep mandi pagi".

"Bagus dong, tapi bangunnya nggak siang juga, udah jam 10:00 baru mandi"

Sekar pun menggaruk rambutnya yang tidak gatal itu, dan menjawab dengan tertawa kecil

"hehehe, iya deh ma, soalnya kan libur jadi aku mau males-malesan dehh" ucap manja Sekar.
Mama Sekar hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, memang anaknya ini jika libur lebih banyak dikamar. Apalagi kalau bukan menonton drama korea dan grup kesukaannya. Jika sudah menonton, pasti histeris sekali dan membuat kedua orang tuanya hanya geleng-geleng.
"Sekarang, Sekar ganti baju dulu ma". Setelah itu, Sekar langsung berlalu mengambil bajunya di lemari. Mama Sekar sudah kembali ke dapaur untuk menyiapkan sarapan.
Sekar pun langsung pergi menuju dapur, dan langsung mencium aroma masakan kesukaannya,, "wahhh ayam gulai kesukaanku" ucap Sekar kemudian. "Sekar, bantuin mama siapin piringnya di meja". Ucap mama kemudian. "Siap ma". Sekar mengambil piring dan juga mangkuk untuk menata masakan sang mama. Setelah dirasa rapi dan siap, Sekar pun menghampiri mamanya dan sarapan pagi bersama. Mereka pun sarapan dengan Hikmat.
Dan, setelah itu Sekar dan mama menonton tv bersama di ruang tamu.
Holaaa guyss, aku balik lagi dengan cerita baruu, kali ini cerita ini akan masuk ke event lomba GMG 2022.. aku minta support dari reader semua semoga lancar sampai cerita ini tamat,, janlup vote dan comment ya..
Bonus foto Sekar nihh

Bonus foto Sekar nihh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


My Kutu Kupret Arbani (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang