BAB 35

4 3 0
                                    

Sekar merasa mengantuk dengan mata kuliah ini. Karena ini adalah mata kuliah teori dan dosen yang senantiasa terus bercerita mengenai materi yang diajarkan olehnya. Sekar yang sudah tidak tahan itu pun menengok ke arah pintu. Dan Sekar pun kesal karena setiap mata kuliah ini setiap mahasiswa harus wajib on camera. Sekar mencuri kesempatan dengan mematikan sebentar cameranya itu. Kemudian ia langsung berlari ke luar kamar untuk mengambil air minum itu. Sesampainya di meja makan, Sekar tidak menemukan minumannya di atas meja. Namun, ia menemukan makanan ringan yang selalu dimakan oleh Andy. Ia pun mengambil saja makanan ringan tersebut dan juga mengambil air dingin yang tersedia di dalam kulkas itu. Ternyata, ia melihat jika ada susu coklat kesukaannya yang suka mamanya beli di warung. Ia pun langsung berbinar dan mengambil susu itu dengan semangat. Ia langsung kembali ke kamarnya. Ia langsung terduduk kursinya, dan setelah melihat ke layar laptop itu banyak mahasiswa yang menutup cameranya. Sekar yang melihat itu lebih baik tetap menutup cameranya. Sampai ada suara gaduh dari layar laptopnya. Seperti suara mic lain yang mengganggu dosen yang sedang menjelaskan materinya. Pak dosen pun yang mendengar itu langsung memberhentikan penjelasannya. Pak dosen juga langsung menegur siapakah yang membuka mic tersebut.

"Siapa yang membuka mic disaat saya mengajar?". Ucap pak dosen kemudian.

Semua mahasiswa pun memegang. Sebab, pak dosen ini akan mengerikan jika marah. Namun, terkenal sangat baik jika memberikan nilai kepada seluruh mahasiswa yang diajarkannya.

Sampai, ada yang bersuara diantara 50 mahasiswa itu. Dan tidak lain dan tidak bukan adalah Arbani. Jam sudah menunjukkan pukul 08:15 WIB, dan juga absen sudah dilakukan 45 menit yang lalu.

"Pak, Arbani hadir". Ucapnya kemudian.

Sekar pun reflek langsung melihat kearah jam dinding di kamarnya itu. Seketika ia menggelengkan kepalanya. Tidak habis pikir Mengapa ia bisa telat selama itu.

Kembali kepada pak dosen yang mulai kesal itu.

"Mengapa baru jam segini anda baru join meeting?", Sekarang anda matikan mic nya dan untuk kali ini masih saya maafkan". Ucapnya yang mulai melanjutkan penjelasan materi. Arbani pun langsung mematikan mic nya itu. Dan masih membuka cameranya. Terlihat jelas jika ia begadang hingga malam. Dan tidak yakin jika ia sudah mandi. Dilihat dari penampilannya pun menjelaskan semuanya. Sekar juga mengetahui jika Arbani dan anggota kelompoknya itu mengerjakan tugas untuk presentasi. Mengapa Sekar bisa tahu?, Sebab ia melihat dari akun sosial media Gio dan juga Anthoni. Saat perkuliahan pertemuan pertama, Sekar sudah saling follow akun sosial media teman satu kelasnya itu. Meskipun belum seluruhnya. Maka dari itu ia bisa tahu jika Arbani seperti begadang hingga malam . Sekar juga memperhatikan Jordan, Gio dan juga Anthoni. Mereka bisa bangun pagi meskipun mereka pun juga sama begadang seperti Arbani. Sekar merasa jika Arbani masih dominan dengan laki-laki manja. Karena ia adalah anak tunggal seperti dirinya juga. Sekar melanjutkan mendengarkan penjelasan dari pak dosen sembari mencatat materi.

Anthoni yang sudah mulai merasa membaik setelah diberi obat oleh ibunya itu. Meskipun efeknya ia sangat mengantuk sekali. Semoga saja matanya masih bisa menahan kantuk hingga kuliah berakhir sampai pukul 10:00 WIB. Sesekali ia mendengarkan musik yang ia nyalakan dari laptopnya itu. Ini juga sudah mengurangi rasa kantuknya itu. Sesekali ibunya melihat kearah Anthoni yang masih duduk di kursinya. Dengan ia memijat pelipisnya itu. Ibu Anthoni pun kembali untuk menuju dapur. Percuma saja jika memaksa Anthoni untuk istirahat sebentar. Sebab, ia mengenal anaknya yang mirip dengan ayahnya keras kepala.

Pak dosen sudah selesai dengan penjelasan materi. Sekarang dilanjutkan dengan latihan soal. Biasanya pak dosen akan memberikan waktu kepada mahasiswa selama 20 menit untuk mengerjakan terlebih dahulu soal latihan tersebut. Barulah nanti pak dosen akan bertanya berapakah hasil yang didapat dan bagaimana cara untuk mendapatkan hasilnya itu. Ini merupakan cara yang efektif selama kuliah online, dan mengetes mahasiswa apakah mendengarkan materinya dari awal hingga akhir. Sekar yang mendengar itu pun langsung beraksi. Ia juga langsung melihat ke layar laptopnya. Soal sudah tertera dalam bentuk tabel. Sekar memulai menggaris membentuk tabel di bukunya itu. Dan juga mulai menghitung angkanya di kalkulator handphone.

Sedangkan Arbani, ia yang melihat soal-soal di layar laptopnya pun menjadi pening. Jujur saja, ia belum mengerti dengan materi yang dijelaskan tadi. Ia pun mulai mengerjakan soal tersebut sebelum kehabisan waktu. Meskipun ia sesekali melihat kearah catatannya dan juga layar laptopnya.

Tetap tidak ada perubahan pada kertasnya itu. Ia pun mengambil handphonenya. Hanya satu orang yang bisa membantunya saat ini. Siapa lagi kalau bukan Sekar. Ia pun mencari kontak dari Sekar. Setelah ketemu, ia pun langsung mengirim pesan kepada Sekar.

Sekar yang sedang sibuk dengan tulisannya pun sedikit kaget. Karena terdengar bunyi notifikasi yang lumayan nyaring . Sekar memang sengaja untuk menyetel notifikasi dengan lagu korea kesukaannya. Agar ia tahu jika ada notifikasi penting. Ia pun membuka handphone itu. Dan setelah melihat siapa yang mengiriminya pesan ia pun menaruh kembali handphonenya itu. Ia langsung melanjutkan mengerjakan soal yang tinggal sedikit lagi selesai. Mama Sekar juga berada disana. Biasanya, mama Sekar juga akan melihat anaknya. Seperti sekarang, mama Sekar sedang melihat Sekar yang mengerjakan soal latihan yang lumayan banyak. Terkadang mama Sekar juga mengingatkan anaknya jika waktu akan berakhir sebentar lagi. Sekar pun yang mendengar suara mamanya langsung menoleh ke sumber suara. Dan juga, ia melihat kearah jam jika waktu tersisa 5 menit lagi. Dan Sekar sudah selesai dengan soal tersebut. Pak dosen juga melihat waktu yang sudah mau berakhir langsung memberi pertanda kepada mahasiswanya. Dan terlihat, jika wajah para mahasiswa mulai panik. Sebab, ada banyak yang belum selesai. Sekar pun merapikan buku catatannya, karena waktu kuliah juga sebentar lagi selesai. Pak dosen langsung mengakhiri untuk mengerjakan tugas kepada para mahasiswa itu. Kemudian, pak dosen mulai menghitung hasil dari perhitungannya. Sekar juga mulai fokus dengan jawaban pak dosen dan juga jawabannya itu. Sekar pun senang jika jawabannya benar. Ia juga mulai membuka handphonenya yang sudah banyak pesan dari teman-temannya. Mama Sekar selalu mengatakan jika Sekar lebih baik menyelesaikan terlebih dahulu tugasnya barulah ia membantu teman-temannya yang Belum mengerti. Ia membuka satu persatu. Kemudian ia menjawab kesulitan dari temannya. Ia juga melihat pesan dari Arbani. Dan Sekar merasa kesal sekali karena menurutnya Arbani itu tidak punya keahlian sama sekali.

Setelahnya, Sekar pun melanjutkan aktifitasnya itu.

My Kutu Kupret Arbani (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang