BAB 19

5 4 0
                                    

Hari kedua telah ia lewati dengan penuh suka dan duka. Dan sekarang adalah hari yang enak menurut Sekar. Kenapa bisa begitu?, Sebab hari ini hanya ada satu mata kuliah. Dan enaknya lagi, mata kuliah dimulai pukul 10:30 . Sekar pun bisa bersantai-santai terlebih dahulu. Sekar bangun dari tidurnya pukul 08:00 WIB, kemudian Sekar segera mencuci mukanya terlebih dahulu. Dan menghampiri mamanya yang sedang mencuci piring itu.

Mama Sekar melihat anaknya yang baru bangun itu pun hanya menggelengkan kepalanya. Kebiasaan jika ada pelajaran yang masuk jam siang, selalu saja bangun terlambat.

Mama Sekar pun menghampiri Sekar yang duduk di meja makan sambil mengambil minum air putih itu. Kemudian, mama Sekar pun juga mengambil air putih di meja makan pula.

"Sekar hari ini mulai jam berapa?". Tanya mama Sekar kemudian.

Sekar menaruh gelas yang berisi air putih itu. Dan menghadap kearah mamanya.

"Sekar hari ini mulai jam 10:30 ma, terus cuma satu mata kuliah aja". Habis kuliah aku mau ngerjain tugas dari bu Retno Bahasa inggris. Ucap Sekar lagi.

Mama Sekar pun mengangguk, dan menyuruh Sekar untuk mandi.

"Yasudah, sekarang Sekar mandi terus sarapan". "Mama mau bersih-bersih lagi". Ucap mama Sekar yang sudah mengambil sapu di dapur itu.

"Oke ma". Sekar pun langsung menuju kamarnya untuk mandi. Sekitar 20 menit, Sekar baru saja keluar dari kamar mandi. Ia pun mengambil baju pendek berwarna orange dengan celana kain berwarna hitam . Setelah rapi, Sekar pun segera menyiapkan buku tulis dan juga laptopnya diatas meja belajar kembali. Saat Sekar sedang menyiapkan segala keperluan kuliahnya, Andy pun datang dengan membawa mainan pedang-pedangan.

Sekar yang mendengar suara dari tembok yang dipukuli oleh sesuatu pun menoleh. Dan, tersangkanya adalah Andy. Sekar pun menghampiri Andy yang masih sibuk dengan mainannya itu.

Dengan tanpa aba-aba, Andy memukul Sekar dengan pedang-pedangannya itu.

Seketika, Sekar pun mengaduh kesakitan. Rasanya benar perih sekali.

Sekar pun langsung menuju cermin, melihat wajahnya yang sudah tercetak bekas pukulan memanjang. Andy yang menjadi pelaku hanya melanjutkan acara "mari bermain pedang - pedangan".

Sekarang, Andy pun menaiki kasur Sekar. Tidak terlalu tinggi, maka aman untuk Andy bermain di kasur.

Sekar pun menemani Andy yang masih bermain itu. Sampai sudah hamper 15 menit, mama Sekar menghampiri Sekar di kamarnya. Sebab, mengapa lama sekali mandinya?.

Ternyata, Sekar sedang bersama Andy yang sekarang sedang memegangi boneka Sekar.

Sedangkan Sekar, ia memegang handphonenya. Mungkin saja sedang melihat informasi mengenai mata kuliah. Mama Sekar pun ikut bergabung dengan Sekar dan juga Andy.

Sesekali, mama Sekar yang menjahili Andy hingga terkadang ingin menangis itu.

Lucu sekali wajahnya jika ingin menangis. Maka dari itu, mama Sekar dan Sekar pun suka sekali menjahili Andy hingga menangis ataupun tertawa.

Mama Sekar pun sekarang sedang mencubit pipi gembul Andy itu.

"Sekar, sarapan dulu udah jam 09:00". Ucap mama Sekar kemudian.

Sekar pun mengangguk, kemudian Sekar langsung menuju meja makan untuk sarapan.

Sekar hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit untuk sarapan. Ia bukan tipe orang yang lambat dalam melakukan sesuatu. Setelah itu, Sekar pun mencuci piringnya di wastafel. Dan Sekar juga menaruh piringnya di rak piring. Kemudian Sekar mengambil gelas yang masih kosong itu. Setelah terisi setengah, Sekar pun meminum air tersebut dengan tenang.

My Kutu Kupret Arbani (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang