BAB 13

9 4 0
                                    

Keesokan harinya, Sekar pun sudah berangkat ke sekolahnya. Setelah melalui perjalanan yang Panjang, ia pun akhirnya sampai. Sekar juga telah melihat si kembar yang sudah menunggu di bawah pohon rindang itu. Mereka bertiga pun masuk berbarengan. Ternyata bukan mereka saja yang berada disini, tapi ada juga teman satu kelasnya yang mengambil ijazah juga. Mereka menunggu di bangku depan kantor administrasi. Hingga lima belas menit mereka menunggu, akhirnya dipanggil juga. Dan juga, mereka harus fotocopy ijazah sebanyak sepuluh lembar agar bisa di legalisir oleh kepala sekolah. Sarah dan Sekar yang pergi ke fotocopy, Sedangkan Safira menunggu di Sekolah.

Mereka berdua mencari fotocopy yang dekat dengan sekolah terlebih dahulu. Namun,ternyata mati lampu di lingkungan tersebut. Akhirnya terpaksa Sekar dan Sarah mencari fotocopy yang lumayan jauh. "Sarah, kayaknya kita ke fotocopy yang deket sama sekolah SMP NUR IKHLAS deh". Ucap Sekar kemudian.

Sarah pun menjawab, "bener juga ya, semoga aja disitu bisa". Ucap Sarah yang melajukan motornya itu. Sudah 30 menit mereka berkeliling, akhirnya ketemu juga fotocopynya. Mereka pun tampak bahagia sekali. Sekar pun langsung menyerahkan dokumen yang akan di fotocopy itu.Termasuk juga rapot yang akan ia bawa nanti.

Sarah pun bertanya kepada Sekar tiba-tiba, "Sekar, berapa harganya?". Tanya Sarah sambil berbisik kepada Sekar. Sekar pun menjawab dengan berbisik pula, "aku nggak tau Sarah, kayaknya nggak terlalu mahal deh". "Aku bawa 20 ribu dikantung, sisanya di tas". Ucap Sekar lagi.

"Kalau nanti kurang, aku bawa lebih kok duitnya". Ucap Sarah lagi sambil berbisik.

Sekar pun mengangguk, dan ia pun menunggu sambil duduk di bangku yang sudah disediakan itu. Hingga hamper 20 menit, sudah selesai fotocopy tersebut.

dan setelah dibayar, ternyata benar kata Sarah, fotocopy tersebut terkenal mahal.

Untung saja Sarah membawa uang lebih. Setelah semua beres, mereka pun kembali ke sekolah.

Pasti Safira sudah menunggu lama. Sesampainya di sekolah, Sarah pun memarkirkan motornya itu dengan Sekar yang menunggunya. Setelah selesai, mereka berdua pun langsung menuju ruang admin kembali.

Sesampainya disana, mereka langsung menyerahkan dokumen yang sudah difotocopy itu. Dan mereka pun menunggu kembali. hingga Safira pun bertanya kepada mereka, mengapa lama sekali.

"Fotocopy deket sekolah nggak buka?". Tanya Safira kemudian. Sarah pun menjawab, "ia tadi pada tutup, sekalinya ada malah jauh terus mahal lagi.

Ucap Sarah lagi yang sedang merapikan isi tas yang ia bawa. Sekar pun mengambil dompetnya dan mengganti uang yang dipinjam di fotocopy tadi.

"Sarah, ini tadi ya uang yang aku pinjam". Ucap Sekar kemudian.

Sarah pun mengangguk, sebenarnya Sarah ingin menolak uang yang diberikan Sekar itu namun Sekar memaksa karena Sarah sudah baik padanya. Akhirnya Sarah pun menerima uang tersebut.

Akhirnya dokumen Sarah dan Safira telah selesai dilegalisir. Sedangkan dokumen Sekar belum selesai Sebab dokumennya lumayan banyak.

"Dek, ini dokumennya harus ditinggal dulu ya soalnya ada banyak". Terus, kepala sekolah juga lagi ada rapat. Kata petugas administrasi tersebut.

Sekar pun mengangguk, dan bertanya setelahnya. "Bu, kalau diambil hari Senin bisa ?". Ucap Sekar lagi.

"Bisa dek, nanti langsung masuk aja ke ruangan yang ada di sebelah ya".

Sekar pun mengangguk lagi dan tidak lupa untuk berterima kasih kepada petugas admin tersebut. Sekar dan sikembar pun berjalan beriringan dan Sekar pun langsung memesan ojek online.

"Sekar, berarti kamu ke sekolah lagi dong". Ucap Sekar kemudian.

"Iya, soalnya emang banyak banget dokumennya". Ucap Sekar lagi.

"Kita duluan ya Sekar". Ucap mereka bersamaan dengan motor yang melaju.

Sekar masih menunggu ojek onlinenya itu.

Hingga akhirnya ojek online Sekar pun datang, ia pun menaiki ojek online tersebut menuju ke rumahnya. Perjalanan menempuh 30 menit. Sekar pun membuka pintu rumahnya setelah mengucap salam terlebih dahulu.

Ternyata mamanya sedang berada di ruang tamu untuk menonton tv. Mama Sekar pun menoleh ke sumber suara. Dan mama Sekar pun menghampiri putrinya yang sedang melepas sepatu itu.

Sekar makan dulu ya, udah siang soalnya". Ucap mama Sekar kemudian.

Sekar pun menaruh tasnya di kamar terlebih dahulu. Dan juga membersihkan diri dulu karena baru saja dari luar. Setelah berganti baju, Sekar pun menghampiri mamanya untuk makan siang.

Sekar sudah selesai dengan makan siangnya, dan Sekar pun memilih untuk kembali ke kamarnya. Mungkin dengan tidur rasa lelah di tubuh akan menghilang. Meskipun hanya bersifat sementara.

Baru saja Sekar akan menutup matanya, ada suara notif yang masuk. Takut jika ada info penting, Sekar pun membuka handphonenya, dan ternyata pesan dari Arbani.

"Tadi kamu ke sekolah?". Ucap Arbani kemudian.

Sekar pun menjawab "Iya, ambil ijazah".

Arbani pun menjawab pesan tersebut.

"Oalah, baru lulus masih enak ambilnya". Ucap Arbani lagi.

Sekar hanya membaca pesan tersebut. Lebih baik ia tidur siang yang sudah mulai sore itu meskipun hanya sebentar. Daripada meladeni pesan dari Arbani tersebut.

Karena ia selalu mengganggu aktivitasnya, seperti menanyainya tentang hal yang tidak jelas itu.

Arbani pun tidak melanjutkan percakapan tersebut. Sebab Sekar jika sudah hanya melihat pesannya berarti ia tidak ingin diganggu oleh siapapun.

Akhirnya Arbani pun memainkan game saja di handphonenya untuk menghilangkan rasa bosannya itu. Pukul sudah menunjukkan pukul 16:00 sore. Sekar pun terbangun dari tidurnya, dan ia pun segera mandi karena sudah sore sekali. Mungkin ada sekitar 30 menit Sekar habiskan di kamar mandi. Sebab, jika sudah keramas rambut bisa lupa segala. Setelah selesai dengan acara mandinya itu, Sekar pun memilih baju apa yang akan digunakan. Dan ia pun memilih baju biru bercorak mickey mouse boneka kesukaannya saat kecil itu.

Setelah itu, ia pun keluar dari kamarnya. Dan melihat ke sekeliling jika mamanya tidak ada. Apa mungkin pergi, pikir Sekar kemudian. Sekar pun duduk di sofa dengan membawa kue kering ditangannya itu.

Menonton acara sore mungkin bukan hal buruk. Itulah pikirnya.

Sekar pun mengganti saluran televise hingga ia pun menemukan acara televisi yang seru menurutnya. Sesekali ia tertawa dengan tingkah konyol pemain Utama dari acara tersebut.

Terkadang juga, ia diam dengan menatap serius televisi tersebut. Sampai mamanya pun datang dari arah teras rumahnya. Benar ternyata, mamanya sedang pergi keluar. Sekar pun sampai tidak menyadari bahwa mamanya itu sudah pulang ke rumah.

Mama Sekar pun menaruh barang belanjanya itu di dapur. Setelah itu memisahkan bahan yang akan dimasak malam harinya.

Sekar pun akhirnya melihat mamanya itu. Dan Sekar pun menghampiri mamanya yang sedang berada di dapur itu. "Mama tadi belanja ke warung?". Tanya Sekar kemudian. Mamanya pun mengangguk , dan mamanya pun bertanya kepada anaknya dengan muka yang serius.

Mama mau tanya sama Sekar". Ucap mama Sekar kemudian

"Apa itu ma?"

HOLAAA, AKU UDAH UPDATE NIHHH

KIRA-KIRA MAMA SEKAR MAU TANYA APA YAA

STAY TUNE DI CERITA INI YAA

STAY TUNE DI CERITA INI YAA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Kutu Kupret Arbani (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang