BAB 21

5 4 0
                                    

Pagi hari ini Sekar sedang tidak ada kuliah. Mungkin kalian pikir Sekar bisa bersantai barang sejenak, namun kenyataan tidaklah seindah itu. Sekar akan mengerjakan tugas yang Belum ia sentuh sama sekali. Kemudian Sekar langsung menuju meja belajarnya dan menaruh laptopnya yang ia taruh di dekat meja belajarnya itu.

Setelahnya, Sekar membuka buku catatannya itu. Sembari menyalakan laptopnya, Sekar melihat kearah handphonenya. Banyak notifikasi dari grup kampusnya itu.

Sekar pun bergumam kemudian, "Giliran udah mau deket deadline baru pada heboh". Ucap Sekar yang sudah mulai menggores tulisan dikertasnya itu. Mungkin ia akan mengerjakan tugas yang satu ini dulu, baru mengerjakan tugas di laptopnya untuk mata kuliah Teknologi Sistem Informasi. Khusus untuk mata kuliah ini diwajibkan memakai aplikasi word.

Hampir 25 menit Sekar mengerjakan tugas tersebut dengan gangguan Andy tentunya. Ia ingin sekali duduk di pangkuan Sekar dengan melihat layar laptop yang menyala itu. Sesekali Andy ingin memencet tombol-tombol yang ada di laptop tersebut.

"Andy, kamu duduk manis dulu ya". "Supaya aku selesai nih ngerjain tugasnya". Ucap Sekar yang merenggut itu. Andy hanya melihat Sekar dengan mulut yang sudah penuh dengan air liurnya itu.

Sekar pun memutuskan untuk menyudahi mengerjakan tugasnya itu. Bisa kehapus dokumen yang dibuat oleh Sekar itu. Setelah Sekar menurunkan Andy dari bangkunya itu, Sekar merapikan kembali peralatan kuliahnya dan juga laptopnya di meja kecil dekat dengan meja belajarnya itu.

"Ta...ta...ta...la...la...la...". Ucap Andy yang berputar-putar di Kasur Sekar itu. Sekar yang melihat itu pun mengajak Andy untuk bermain di ruang tv saja.

Dengan menggandeng tangan Andy itu, Sekar pun mengajak Andy yang tidak bisa diam itu dengan mengajak menyanyi lagu anak-anak. Sekar sampai hafal dengan lagu itu sebab selalu diputar berkali-kali oleh mama Sekar.

Sesampainya di ruang tv, Sekar pun menyuruh Andy untuk menunggunya di dekat tv itu.

"Aku ambil mainan Andy dulu ya, Andy tunggu disini". Ucap Sekar yang langsung menuju tempat menyimpan mainan Andy itu. Andy yang memang dasarnya tidak bisa diam pun langsung mencari mama Sekar yang sedang mencuci piring itu. Dengan kaki kecilnya itu, Andy yang sudah hafal dimana dapur terletak langsung berlari kecil.

"Ba...ba...ba". Ucap Andy lagi. Kemudian Andy tersenyum melihat mama Sekar yang sedang menaruh piring-piring di dalam rak itu. Di sisi lain, Sekar sudah membawa semua mainan Andy yang ditaruh didalam kotak itu.

"Andyy, sekarang kita main mobil-mobilan ya". Ucap Sekar yang menaruh kotak yang berisi mainan itu. Namun, Sekar tiba-tiba dibuat bingung dengan tidak adanya kehadiran Andy di ruang tv itu. Sekar pun langsung mencari Andy di dekat sofa dan juga di dekat kamar mandi. Andy suka sekali bersembunyi di tempat yang tak terduga. Pernah ada kejadian saat Sekar sedang kuliah online, Andy yang bersembunyi di dalam rak sepatu. Sampai Sekar yang tidak menyadari itu merasa heran. Jika bukan karena mamanya yang mencari Andy pasti Sekar masih tidak menyadari.

Maka dari itu, Sekar juga berfikir jika Andy pasti sedang bersembunyi. Sekar mencari di sekitar kamarnya dan juga kamar kedua orang tuanya itu.

Namun hasilnya nihil. Tidak ada tanda-tanda Andy berada disana.

Sekar kembali mencari disekitar teras rumahnya. Terkadang Andy bisa membuka pintu pembatas di teras rumah Sekar itu. Sekar mengelilingi teras rumahnya, tidak ketemu juga.

Keringat sudah membanjiri pelipis dari Sekar itu.

"Kemana lagi nyari Andy ya?, Apa dia udah sama mama ya?". Tanya Sekar dalam hati. Sekar pun mencari keberadaan mamanya itu. Semoga saja Andy sudah bersama dengan mamanya.

Sekar pun menuju ke tempat biasanya mamanya berada. Yaitu dapur. Sekar pun melangkah menuju dapur dengan mendengar sayup-sayup suara Andy yang berceloteh itu.

Ternyata benar dugaan Sekar, Andy sudah Bersama dengan mamanya . Dan pastinya membuat rusuh di dapur. Mama Sekar pun sudah selesai dengan cucian piringnya dengan Andy yang mengekori di belakang. Takut jika Andy terinjak dari belakang. Sekar pun menghampiri Andy yang masih sibuk dengan mengacau di dapur itu.

"Andy, mainannya udah siap loh". "Ayuk kita main mobil sama truknya ". Ucap Sekar yang menggandeng tangan Andy itu. Mama Sekar pun mengikuti dari belakang. Sesampainya di ruang tamu, Andy langsung berseru heboh. Ia langsung mengambil mainan truk berwarna kuning itu dengan mengangkatnya tinggi-tinggi.

Sekar yang melihat itu menjadi ngeri sendiri. Sudah diperkirakan pasti Andy akan melempar ke sembarang arah truknya tersebut. Dalam hitungan ke tiga, benar seperti dugaan Sekar, Andy langsung melempar truknya dengan mengenai tembok itu. Untung saja bukan mengenai tv. Kalau ia, sudah habis Sekar diomeli oleh kedua orang tuanya.

Sekar pun mengganti mainan Andy dengan mainan puzzle dan juga balok plastik yang tidak berbahaya untuk Andy itu. Andy yang melihat banyaknya mainan baloknya menjadi terkejut. Matanya memancarkan cahaya kebahagian sekali.

Akhirnya Andy asyik dengan mainan baloknya, Sekar yang sedang memainkan handphone itu

Arbani mengirim sebuah file kepada Sekar secara tiba-tiba.

"Arbani ngirim apa ya?". Ucap Sekar yang membuka file nya itu.

Ternyata itu adalah tugas TSI. Sekar melihat dari cover sampai isi dari tugas Arbani itu. Sekar tidak mau jika tugas menyontek dari teman. Lebih baik ia mengerjakan sendiri tugasnya meskipun salah daripada menyontek dari teman dan mendapat nilai bagus. Seperti ada yang salah jika Sekar melakukan hal tersebut. Sekar pun membalas pesan dari Arbani tersebut dengan mengucapkan terima kasih. Setelah itu, Sekar pun menghapus dokumen yang dikirim Arbani itu.

Sekar melihat kearah Andy yang masih asyik bermain itu. Masih anteng ternyata. Sekar pun melanjutkan memainkan handphonenya itu. Sesekali ia melihat apakah ada tugas lainnya yang harus dikumpulkan. Ternyata tidak ada yang harus dikumpulkan lagi.

Mama Sekar menghampiri anaknya itu. Dan Sekar pun menoleh kearah mamanya yang duduk di dekat Andy itu. Sekar pun berkata kepada mamanya untuk mengerjakan tugasnya kembali.

"Ma, aku mau lanjutin kerjain tugas ya". Ucap Sekar kemudian.

Mama Sekar pun mengangguk, kemudian menyuruh Sekar jika sudah selesai , Setelahnya makan siang terlebih dahulu. Sekar pun langsung menuju kamarnya lagi. Ia akan menyelesaikan tugasnya. Supaya ia bisa bersantai di hari sabtu setelah kuliah satu mata kuliah.

Sekar langsung membuka laptopnya kembali. Setelah menyalakannya, Sekar pun langsung membuka kembali dokumen yang sudah tersimpan itu. Setelahnya mulai fokus dengan mengerjakan tugas.

Ternyata sangat banyak tugas yang diberikan oleh bu dosen. Lima soal, namun satu soal terdiri dari dua sub unit. Menyebalkan sekali pikir Sekar. Semoga saja Sekar bisa menyelesaikan tugasnya itu.

My Kutu Kupret Arbani (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang