BAB 84

5 1 0
                                    

Ini adalah hari dimana seluruh mahasiswa menggantungkan antara hidup dan matinya. Apakah mereka akan mendapatkan hasil yang bagus atau sebaliknya dengan mendapatkan hasil terburuk?. Untuk liburan kali ini, Sekar betul harap-harap cemas. Menurutnya, semester ini berat untuk Sekar. Mungkin karena baru pertama kalinya ia kuliah tatap muka. Dan juga, masih beradaptasi dengan lingkungan kampus yang tidak sama dengan saat SMA. Sekar melihat kearah jam dindingnya itu. Masih ada waktu satu jam lagi untuk pengumuman nilai. Sekar merasa seperti deja vu saja. Padahal, baru kemarin ia juga menunggu pengumuman seperti ini. Sekar pun beranjak dari kursinya sejenak untuk mengambil air minum di dapur. Sekar pun langsung keluar dari kamarnya dengan meninggalkan laptopnya yang menyala.

Arbani sudah terbangun dari tidurnya. Ada perasaan gelisah saat ia melihat kearah handphonenya. Teman-teman di grupnya juga sudah heboh dengan nilai yang akan mereka terima. Apakah mereka akan mengulang kembali mata kuliah di semester ini dan juga mereka tidak bisa untuk mengambil mata kuliah berikutnya. Arbani yang melihat isi grup itu juga sudah pasrah dengan nilainya. Mungkin, ini adalah akhir dari perjalanan kuliahnya. Karena ia sudah mendapatkan peringatan terakhir dari kedua orang tuanya. Setelahnya, Arbani pun mulai beranjak dari kasurnya dan menuju kamar mandi dan juga tidak lupa untuk mengambil handuk yang sudah disiapkan oleh Ibunya sebelumnya. Barulah ia benar masuk ke dalam kamar mandi untuk menyegarkan tubuhnya.

Anthoni sudah sibuk dengan membantu Ibunya yang sedang memasak itu. Ia memang sudah terbiasa untuk membantu urusan dapur jika kak Meyra sedang bekerja. Setelah ia selesai dengan tugasnya, Anthoni pun mencuci tangannya di wastafel kemudian berpamitan kepada Ibunya untuk kembali ke kamarnya. Ia ingin mempersiapkan laptopnya untuk pengumuman hari ini. Ia sangat gugup sekali dengan nilainya kali ini. Apa yang harus ia perbuat lagi jika kali ia mendapatkan nilai yang jelek?, Anthoni merasa jika kepalanya akan pecah saja. Setelah ia membuka dan juga menyalakan laptopnya itu, Anthoni pun mulai mengakses portal perkuliahannya. Keringat sudah bercucuran di dahinya dan juga sekujur tubuhnya. Tidak lupa juga ia menggigit kuku jarinya saking gugupnya. Ia pun mengambil handphonenya yang berada di atas kasurnya dan juga mulai mengirim pesan kepada teman-teman yang sudah heboh sedari tadi. Dan ia juga tidak lupa untuk mengirim pesan kepada Sekar. Ia sudah membayangkan bagaimana wajah panik dari Sekar saat pengumuman ini nanti dibuka. Ia melihat kearah jam dinding kamarnya itu. Sebentar lagi pengumuman nilai akan dibuka. Semakin dilihat waktu, membuat ia gugup setengah mati. Tangannya saja sudah gemetar saat memegang mouse. Ia pun menguatkan dirinya untuk mulai mengakses portal perkuliahan. Ia juga mendengar kalau ada notifikasi yang masuk dengan ribut. Pastinya itu dari teman-temannya. Saat berhasil ia mengakses portal perkuliahan, ia sudah bisa melihat nilainya yang terpampang di dashboard. Seketika ia ingin pingsan saja. Rasanya ia ingin ke kamar mandi saja sekarang. Karena ia benar-benar mual dan pusing kepala.

Sekar sudah selesai dengan persiapannya. Ia juga sudah membuka laptop dan juga menyalakan laptopnya. Sekar sudah dengan perasaan yang tidak menentu. Sampai ia pun melihat kearah handphonenya. Ia juga langsung melihat jika teman-temannya sudah mulai mengakses portal perkuliahan. Sekar sudah mulai mengakses portal perkuliahan. Dan, ada sedikit kendala saat mengakses. Mungkin karena sekarang banyak yang sedang mengaksesnya. Sambil menunggu, ia pun mulai membalas satu persatu teman-temannya yang sudah mengiriminya pesan. Sampai Sekar tidak menyadari jika portal tersebut sudah sudah terbuka. Sekar pun langsung melihat dengan gugup sekali. portal perkuliahan tersebut. Setelah ia melihat kearah dashboard perkuliahannya, Sekar sangat kaget dan tidak percaya dengan nilai yang terlihat. Ia pun langsung mencari mamanya yang sedang bersama Andy di ruang tamu. Dengan Andy yang sedang bermain mainan mobil yang baru saja dibelikan oleh ibu Andy. Mama Sekar yang melihat jika anaknya itu seperti sedang tergesa-gesa pun mulai berdiri dari duduknya. Andy yang juga mendengar suara rebut pun langsung melihat kearah Sekar. Mama Sekar pun bertanya kepada Sekar perihal yang terjadi. Dan mama Sekar pun langsung mengikuti Sekar menuju kamarnya itu. Sesampainya di kamar, Sekar langsung menunjukkan layar laptopnya kepada mamanya itu. Sedangkan Andy, ia langsung berlari menuju kasur Sekar yang terdapat boneka kesayangan Sekar. Mama Sekar yang melihat hasil dari nilai Sekar pun merasa bangga. Akhirnya, Sekar bisa membuktikan jika ia mampu berada di jurusan yang sebenarnya bukan keinginannya itu. Karena dari awal, mama Sekar sudah percaya dengan kemampuan anaknya yang berada diatas rata-rata itu. Setelahnya, Sekar pun merapikan laptopnya dan juga mengikuti mamanya untuk makan siang bersama.

Arbani sudah melihat hasil dari nilainya. Tidak ada yang bisa menjelaskan apa yang sekarang ia rasakan saat ini. Ingin marah pun percuma. Karena memang ini adalah kesalahannya yang tidak becus saat belajar. Dan juga, ia sudah berpikir jika ini adalah hukuman untuknya yang sudah menyakiti Sekar begitu kejamnya. Sekarang, Arbani benar mengakui kekalahannya. Ini mungkin adalah akhir dari kisahnya. Sepertinya, ia tidak perlu untuk memberitahu hasilnya kepada Ibunya. Namun, pastinya Ibunya itu akan menanyainya terus menerus. Ia pun mematikan laptopnya dan langsung tidur saja diatas kasurnya. Mungkin, dengan ia tertidur membuatnya tenang walaupun hanya sementara.

Anthoni sudah keluar dari kamar mandi dengan sesekali memegang tembok kamarnya. Ia benar merasa jika ia sudah tidak sanggup untuk berdiri. Saat ia akan melangkah kembali menuju meja belajarnya itu, kakinya sedikit meleset dan hampir saja membuatnya terjatuh.

Kak Meyra sudah pulang dari pekerjaannya. Dan tidak tahu mengapa ia ingin sekali menuju kamar adiknya itu. Kak Meyra pun langsung bergegas melangkah dengan perasaan yang aneh menurutnya. Saat ia memutar knop pintu, ia mendengar suara seperti ada sesuatu yang jatuh ke lantai. Ia pun langsung membuka kasar pintu kamar tersebut sampai menimbulkan suara yang keras. Kak Meyra pun sangat terkejut melihat adiknya yang sudah jatuh ke lantai dengan tangannya yang masih memegang kaki kursi itu. Kak Meyra pun langsung menghampiri adiknya dan juga menarik sebisanya tubuh adiknya itu ke kasurnya. Setelah itu, kak Meyra juga langsung memberikan air putih yang selalu ada di atas nakas itu. Setelah memberikan air putih tersebut, kak Meyra pun mulai menyelimuti adiknya sampai seluruh tubuhnya dengan menyisakan kepalanya saja. Kak Meyra yang melihat jika adiknya tertidur pun mulai menghampiri meja belajar adiknya. Kak Meyra pun mengetahui penyebab adiknya seperti itu. Kak Meyra pun menyemangati adiknya itu agar tidak menyerah dengan pendidikannya.

"Kamu pasti bisa Anthoni".

BESOK ENDING DARI MY KUTU KUPRET ARBANI....

NGGAK KERASA BANGET POKOKNYAA.

Menurut kalian apakah Arbani, Sekar dan juga Anthoni mendapatkan kebahagiannya masing-masing?, Temukan jawabannya di cerita ini yaa.

My Kutu Kupret Arbani (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang