BAB 63

1 1 0
                                    

Sekar dan juga Anthoni saat ini seperti jantung copot. Masih menunggu waktu untuk mengirim jawabannya. Padahal, Sekar juga tidak maksimal dalam mengerjakan quiz tersebut. Sebab, pak dosen mengatakan lebih baik jika mereka tidak selesai mengerjakan quiz namun terkumpul daripada quiz selesai namun tidak bisa mengumpulkan quiz. Setelah menunggu hampir 5 menit, Sekar pun sudah mengumpulkan quiznya. Ia yang sudah lega pun langsung teringat dengan Anthoni. Ia langsung mengirim pesan kepada Anthoni. Semoga saja Anthoni berhasil dengan mengirim jawaban quiznya.

Anthoni sangat takut sekali. Apakah ia bisa untuk mengumpulkan quiznya yang sekarang saja masih loading saja. Ia pun melihat kearah jam tangannya itu. Dan benar saja, Anthoni bernafas lega jika jawabannya sudah terkirim dengan sempurna. Kemudian, ia pun mendengar suara notifikasi yang berasal dari handphonenya itu. Anthoni pun langsung mengambil handphonenya yang berada di samping kanan laptopnya itu. Kemudian, ia pun melihat siapakah yang mengiriminya pesan pun tersenyum kemudian. Ia pun langsung membalas pesan dari Sekar itu. Semoga saja ia tidak aneh saat membalas pesan tersebut. Setelahnya, Anthoni mengirim pesan balasan kepada Sekar. Kemudian, ia pun mengambil air minumya yang berada di meja nakas tersebut. Quiz kedua ini membuat adrenalin tersendiri bagi Anthoni. Mungkin teman-teman yang lain juga merasakan hal yang sama seperti Anthoni. Atau hanya Anthoni saja yang merasa seperti itu. Mungkin saja.

Sekar sedang merapikan tulisan dari setiap materinya. Pak dosen juga sudah memberitahu para mahasiswa untuk kembali menuju room meet. Dan dilanjutkan dengan materi yang akan dijelaskan kembali oleh pak dosen. Sebelumnya, pak dosen juga memberikan kritik dan juga saran untuk kelompok yang presentasi hari ini. Kemudian, pak dosen juga mengatakan kepada kelompok selanjutnya untuk mempersiapkan presentasi lebih baik lagi. Kemudian, pak dosen mulai menjelaskan materi baru. Para mahasiswa pun mulai mempersiapkan buku catatan dan juga pulpen masing-masing.

Sekar juga sudah mempersiapkan pulpennya yang sedari tadi sudah ia pegang itu. Kemudian, ia pun melihat handphonenya sejenak. Ia ingin melihat siapa saja yang sudah melihat status dari sosial medianya. Setelahnya, Sekar pun melanjutkan untuk menulis kembali materi yang sedang di jelaskan oleh pak dosen. Sekar sangat cemas sekarang. Cuaca di luar sangat gelap. Ia takut jika jaringan internetnya tidak kuat. Teman-temannya juga terlihat jika bermasalah pada jaringan masing-masing. Banyak sekali yang melaporkan jika mereka keluar masuk meet room. Sekar banyak sekali berdoa semoga saja jaringannya kuat sampai akhir kuliah. Ia juga melihat jika lampu rumahnya bisa mati lampu untuk saat ini juga. Karena hujan sudah mulai turun dengan derasnya.

Sekar pun menutup pintu kamarnya sejenak. Setelahnya, ia juga menutup gorden kamarnya dan juga langsung menyalakan seluruh lampu kamar. Tiba-tiba, Sekar mendapat pesan baru dari handphonenya. Setelah dilihat, ternyata pesan dari Anthoni. Sekar pun langsung membuka pesan tersebut. Ia pun langsung melihat kearah layar laptopnya itu. Kemudian, Sekar juga langsung mengetikkan sesuatu di laptopnya. Setelahnya, Sekar pun langsung mengirim pesan kembali kepada Anthoni. Anthoni juga langsung menjawab pesan sekar yang terkirim itu dan mengucapkan terima kasih.

"Sekarr".

"Boleh minta tolong invite gw ke meet".

Ucap Anthoni di dalam percakapan tersebut.

"Sebentarr"

Ucap Sekar kemudian. Setelahnya, Sekar sudah membawa teams Anthoni ke dalam meet kembali. Jika teams terasa berat, pasti tidak ada meet now. Sekar yang melihat itu langsung merasa takut. Tersisa 15 menit tersisa sebelum kelas berakhir. Ia ingin sekali kelasnya hari ini berakhir dengan cepat saja. Kemudian, Anthoni pun mengucapkan terima kasih kepada Sekar. Sekar juga membalas pesan dari Anthoni tersebut.

Sekar pun sangat lega karena pak dosen sudah mengakhiri kelas hari ini. Ia pun langsung mematikan laptopnya dan menunggu setengah jam lagi untuk asset. Jika keadaan tidak memungkinkan, ia lebih baik untuk izin tidak mengikuti asset saja. Sekar sekarang menuju dapur untuk mengambil air minum di meja makan. Setelahnya, Sekar melihat ke sekeliling. Mama Sekar sedang menyuapi Andy dengan bubur yang dibeli. Kemudian, Sekar yang melihat mamanya dan juga Andy yang berada di teras rumahnya itu langsung menghampiri. Sesampainya di sana, Sekar langsung duduk di samping mamanya itu. Andy yang melihat kehadiran Sekar pun langsung berteriak heboh. Mama Sekar juga melihat kearah anaknya yang duduk di sampingnya itu. Pasti Sekar sudah selesai dengan kuliahnya hari ini. Mama Sekar pun melanjutkan kembali untuk menyuapi Andy yang daritadi menunggu itu. Dengan wajahnya yang polos itu, Sekar yang tidak tahan pun langsung mencubit pipi Andy dengan gemasnya. Dan Andy yang diperlakukan seperti itu pun langsung cemberut seketika.

Sekar melihat kearah jam dinding di ruang tamu. 15 menit lagi Asset akan dimulai. Dan dilihat juga jika hujan sudah mulai reda. Sekar pun langsung kembali ke kamarnya untuk mulai dengan kegiatan berikutnya. Sekar pun langsung menuju meja belajarnya dan juga membuka laptopnya itu. Ia kesal dengan jaringan internetnya yang tidak stabil. Semoga saja ia bisa mengakses teams kembali. Ia juga langsung menghubungi Rani untuk bersiap-siap jika Asset akan dimulai Sebentar lagi. Dan Rani pun langsung membalas pesan dari Sekar. Ia juga sedang menatap layar laptopnya itu. Sampai Rani pun juga mengirim foto laptopnya kepada Sekar. Sekar yang melihat itu pun memberikan komentarnya. Lucunya lagi, rumah Rani tidak hujan sama sekali. Sampai Rani juga terheran dengan teman-temannya yang bermasalah dalam jaringannya. Sekar pun tertawa kecil melihat isi pesan dari Rani. Kemudian, Sekar melihat jika meet now sudah muncul. Sekar langsung ikut bergabung di dalam room tersebut. Sekar juga melihat jika Rani sudah masuk ke dalam room. Sekar sangat malas sebenarnya untuk mengikuti Asset kali ini. Apalagi ditambah dengan adanya Arbani di dalam room tersebut. Sekar juga sudah lega dengan keadaan. Karena mama Sekar sudah menegur Arbani di dalam percakapan pesan. Setelah kejadian itu juga, Sekar pun tidak terlalu takut dengan kehadiran Arbani. Meskipun memang ucapan Arbani yang tidak ada filter sama sekali. Sekar sangat benci jika sudah Arbani mengirimnya pesan. Dan juga, Sekar yang akan menjadi lebih berhati-hati dengan laki-laki yang ia lihat di kampusnya itu. Termasuk Anthoni sekalipun. Ia tidak ingin terlalu berekspetasi tinggi terhadap seseorang. Meskipun memang akan ada seseorang yang akan benar-benar tulus kepada kita. Sekar pun mendengarkan kakak pembimbing yang sedang menjelaskan materi hari ini. Dan Sekar lebih baik untuk menyalakan lagu kesukaannya. Karena di jam seperti ini dengan cuaca setelah hujan membuat Sekar menjadi mengantuk. Semoga saja ia bisa bertahan dari rasa kantuknya itu.

My Kutu Kupret Arbani (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang