BAB 60

3 1 0
                                    

Sekar sedang bersantai sekarang. Karena tugas yang dikumpulkan sudah selesai dikerjakan seluruhnya oleh Sekar dari hari kemarin. Sekar sedang memainkan handphonenya itu. Dan ia juga sudah update status hari ini. Jika sekali saja ia tidak membuat status, pasti teman-temannya akan mencarinya. Sekar harus selalu update di media sosialnya. Meskipun begitu, Sekar selalu memberikan informasi terkait kuliah kepada teman-teman. Sekar yang melihat jam di dinding ruang tamu pun beranjak dari sofa ruang tamu. Ia pun langsung menuju kamarnya untuk melihat tugas catatan. Meskipun sebenarnya, batas pengumpulannya masihlah dibilang lama. Sesampainya di kamar, Sekar pun langsung terduduk di kursi belajarnya. Dan langsung membuka laptop dan juga buku catatannya. Dan Sekar pun melihat kembali handphonenya. Dan ia pun langsung menuju file yang dikirim oleh asisten dosennya itu. Setelah melihat file yang diinginkan, Sekar pun mulai menulis catatan yang dikumpulkan itu. Menurut Sekar, tidak ada hari libur di dalam kamus Sekar. Sekar juga lebih baik mencari kesibukan dengan mengerjakan tugas yang memiliki deadline lama ataupun menambah catatan. Sembari mendengarkan musik, ia pun asyik menulis.

Anthoni belum terbangun dari tidurnya. Bagaimana tidak, ia baru tertidur saat jam menunjukkan pukul 02:00 WIB. Dan ia pun baru tertidur satu jam kemudian. Dan parahnya lagi, tugas yang ia kerjakan belum juga ia selesaikan. Ia memang tidak mengerti dengan materi yang diajarkan. Untuk menghilangkan rasa pening dan kesalnya, Anthoni pun mengambil gitarnya dan bermain di balkon kamarnya.

Sampai, ada yang membuka pintu kamar dari Anthoni. Dan, ternyata adalah ibu dari Anthoni yang membawa gelas berisi teh hangat itu. Ibu Anthoni yang melihat anaknya masih tertidur pun urung untuk membangunkannya. Kemudian, Ibu Anthoni pun akhirnya menaruh gelas berisi teh itu di meja nakas, dan meninggalkan Anthoni yang masih berada di alam mimpi.

Beberapa menit kemudian, Anthoni terbangun dari tidurnya. Ia pun dengan kebiasaannya duduk terlebih dahulu dan pandangan ke depan. Untung saja, hari ini tidak ada kuliah karena libur. Setelahnya, ia melihat jika Ibunya pasti sudah masuk ke kamarnya. Terbukti dari gelas yang berisi teh herbal itu. Ia pun mulai berdiri dan masuk ke dalam kamar mandi.

Arbani sudah bangun pagi hari. Ia pun ingin menyelesaikan tugas yang belum selesai. Dan juga, hari ini adalah hari terakhir batas pengumpulannya. Ia dengan lelah pun duduk di kursi belajarnya dan membuka laptopnya itu. Ia benar belum mengerti dengan materi dosen, dan sekarang diberikan tugas dengan jumlah soal yang banyak pula. Kemudian, ia pun langsung mengambil pulpen serta penggaris dan mulai Membuat tabel. Semoga saja tugasnya bisa selesai dan langsung dikumpulkan. Karena, akan ada pengurangan nilai jika terlambat mengumpulkan dari batas pengumpulan.

Sekar masih berkutat dengan catatan. Ia sudah menyelesaikan satu catatan. Masih ada satu catatan lagi yang belum Sekar selesaikan. Ia pun mengumpulkan terlebih dahulu catatan yang sudah selesai itu. Setelah sudah mengumpulkan, Sekar masih melanjutkan menulis materi kembali. Sampai, ada suara notif yang masuk di handphone Sekar. Sekar yang mendengar ada pesan yang masuk pun menghentikan kegiatan menulisnya. Ternyata pesan yang masuk dari Rani. Rani mengirim pesan kepada Sekar. Rani pun bertanya dengan materi yang harus dicatat itu. Dan Sekar pun menjawab jika materi yang di catat adalah materi 8 dan juga 9. Setelah mengirim pesan balasan kepada Rani, Sekar pun melanjutkan kembali menyatat materi sampai tidak sadar jika waktu sudah menunjukkan siang hari saja. Dan mama Sekar pun datang menghampiri anaknya yang masih berada di kamarnya itu. Mama Sekar pun membuka pintu kamar Sekar, dan melihat jika anaknya masih berada di kamarnya dengan laptop di hadapannya itu. Kemudian, mama Sekar menghampiri Sekar yang sudah tidak terlihat kepalanya itu. Dengan seriusnya Sekar yang sampai tidak mendengar sama sekali suara pintu yang terbuka. Dan sekarang, mamanya yang sudah berada di belakangnya pun Sekar masihlah belum menyadari. Tiba-tiba , mama Sekar mengagetkan Sekar dengan menepuk kedua pundaknya itu. Sekar yang kaget sekali pun langsung menengok ke belakang. Mamanya lah yang menjadi pelakunya. Kemudian, Sekar pun mulai melanjutkan kembali acara menulisnya yang sempat tertunda. Mama Sekar menaruh piring yang berisi bubur kacang hijau. Sekar pun yang melihat itu langsung memakan bubur tersebut. Dan mama Sekar mulai meninggalkan kamar Sekar. Sekar masih memakan buburnya sembari memilih lagu favoritnya. Setelah menemukan lagu yang pas, Sekar melanjutkan memakan buburnya. Hampir 15 menit berlalu, Sekar sudah menghabiskan buburnya. Ia pun masih menaruh mangkuk tersebut di samping buku catatannya. Ia ingin menyelesaikan catatan yang tertinggal setengah itu. Kemudian, setelah semuanya selesai, Sekar langsung mengumpulkan tugas catatan tersebut. Sekar pun merenggangkan otot-ototnya setelah berjam-jam duduk di kursi belajarnya. Kemudian, Sekar pun langsung mengambil mangkuk kosong tersebut dan menuju dapur untuk menaruhnya di

cucian kotor. Sekar yang melihat jika dapur sepi pun melihat ke kanan dan juga kiri. Tidak ada tanda-tanda mamanya yang berkutat di dapur. Mungkin saja, mamanya sedang berada di halaman depan. Karena biasanya, mamanya akan membersihkan halaman jika sudah banyak daun-daun yang bertebrangan. Ditambah, tidak adanya Andy di rumah Sekar Membuat mama Sekar pun lebih leluasa untuk membersihkan rumah. Sekar yang melihat mamanya melakukan bersih-bersih pun membantu mamanya itu.

Sekar sudah mencuci seluruh piring dan juga gelas yang berada di wastafel itu. Setelahnya, Sekar pun duduk di sofa ruang tamu dan mulai menonton tv. Biasanya, di hari libur seperti ini, acara tv tidak terlalu bagus menurut Sekar. Dan juga, acara kesukaannya juga tidak ada. Sekar dengan malas mengganti seluruh saluran tv. Hingga ia menemukan acara kartun yang selalu di tonton oleh Andy. Akhirnya, Sekar pun menonton acara tersebut hingga tertidur di sofa.

Sampai, tidak menyadari jika Sekar tertidur hingga sore hari. Sekar juga tidak mendengar kalau ada bunyi suara telepon di handphonenya. Ternyata, Rani yang menelponnya. Sekar yang masih tertidur pun tidak dapat merenspon. Mungkin, terhitung tiga kali panggilan tidak terjawab. Dan Rani juga mengirim pesan kepada Sekar.

Barulah, 15 menit kemudian. Sekar terbangun dari tidurnya. Dengan nyawa yang belum terkumpul

itu, Sekar pun berdiri dan menuju kamar mandi untuk mencuci wajahnya. Setelah segar dengan wajahnya, Sekar pun mengambil handphonenya dan melihat apakah ada berita terbaru. Sekar pun mengernyitkan dahinya sejenak. Banyak panggilan yang masuk dari Rani. Dan juga pesan . Setelah Sekar melihat isi pesan tersebut, Sekar langsung terburu-buru melihat portal kampus. Dan Sekar sudah dipastikan tidak mendapat seminar. Sekar pun mengirim pesan kepada Rani dan mengucapkan terima kasih. Sekar pun akhirnya menuju halaman belakang untuk menghampiri mamanya.

My Kutu Kupret Arbani (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang