BAB 23

7 4 0
                                    

Sore hari pun sudah berganti dengan malam. Sekar melihat catatan dan tugas kuliahnya. Sudah selesai semua tugas Sekar. Sesekali, Sekar juga melihat ke aplikasi tempat ia memesan buku paket mata kuliah akuntansi dasar itu. Dan ternyata paket akan sampai di rumah Sekar keesokan harinya. Sekar pun menangkap layar dari pesanan paket tersebut. Kemudian, Sekar mengirim foto tersebut kepada Arbani. Mungkin saja ia sedang menunggu pesanan bukunya juga.

Pesan pun sudah terkirim, Sekar melanjutkan untuk mencatat materi yang belum selesai itu . Sambil mendengar lagu kesukaannya itu, Sekar masih asyik dengan mencatat. Tiba-tiba ada pesan yang masuk di notifikasi handphone Sekar. Pasti itu Arbani. Pikir Sekar kemudian. Sekar pun membuka kembali handphonenya itu. Dan benar dugaan Sekar, Arbani yang membalas pesannya itu.

"Besok bukunya dating?". Ucap Arbani kemudian.

Sekar pun membalas pesan dari Arbani itu.

"Iya, nanti kalau dateng aku kabarin lagi". Ucap Sekar lagi dengan menaruh handphonenya di atas meja kembali. Baru saja Arbani ingin membalas pesan, Sekar sudah tidak aktif lagi. Arbani menggembungkan pipinya kesal.

"Kenapa sih dia tuh suka banget cepet nggak online lagi". "Baru mau chattingan sampe malem". Ucap Arbani lagi. Akhirnya, Arbani pun menuju meja belajarnya untuk mengerjakan tugas yang belum selesai itu. Arbani juga kesal mengapa tugasnya tidak selesai-selesai dari kemarin?, apa tugas yang diberikan semakin bertambah?, rasanya kepalanya mau pecah saja.

Kalau seperti ini terus ia tidak bisa malmingan dong. Ucapnya merana. Lagipula memang Arbani mempunyai pacar?. Sudah, tidak perlu diingatkan lagi mengenai itu. Gayanya saja yang seperti mempunyai pacar, padahal sebenarnya tidak punya. Arbani pun mulai menyalakan laptopnya yang ia taruh diatas meja belajarnya itu.

Setelah itu, ia pun mengeluarkan bukunya untuk mengerjakan tugas yang belum ada setengah itu. Padahal tadinya ia ingin sekali menanyai tugas itu. Memang tidak diragukan lagi jika Sekar itu bisa semua hal. Tapi, Arbani gengsi dengan mengakui kehebatan Sekar itu. Dia tidak mau dong jika harga dirinya jatuh di orang yang ia sukai. Nanti Sekar bisa tidak suka dengannya. Jadi, selama kuliah online berlangsung Arbani memang sengaja untuk menjawab ataupun bertanya kepada dosen seolah-olah ia pintar dalam mata kuliah itu. Arbani pun berharap agar Sekar dapat melihatnya jika ia itu bisa diandalkan. Meskipun terkadang Arbani memang tidak mengerti apa yang dijelaskan dosen tersebut. Sekali saja, ia bisa dipuji oleh Sekar. Semoga saja ada kesempatan itu dikemudian hari. Setelah berlarut-larut dengan kegalauannya itu, Arbani masih menulis jawaban dari soal yang diberikan.

Kita kembali lagi kepada Sekar yang sudah menulis pada tahap terakhir itu. Sedikit lagi catatannya sudah selesai. Dan siap untuk dikumpulkan di aplikasi Teams. Setiap tugas akan ada assignment dan juga terdapat jatuh tempo dari pengumpulan tugas tersebut.

Tergantung dari setiap kebijakan dosen, ada yang mengumpulkan dengan jatuh tempo satu minggu dan ada pula yang hanya diberi waktu sampai tiga hari. Untuk tugas kali ini, Sekar mendapat waktu pengumpulan satu minggu. Namun, banyak sekali yang harus dicatat di buku tulis. Sampai tiga halaman lebih barulah selesai Sekar kumpulkan tugas tersebut.

"Akhirnya selesai juga tugas yang satu, tinggal satu lagi tugas yang Belum". "Untung aja deadlinenya masih ada jeda tiga hari lagi". Ucap Sekar lagi. Setelah mengecek di Teams, ternyata sudah ada keterangan terkumpul. Sekar pun mematikan laptopnya itu. Dan juga merapikan bukunya yang berantakan dimana-mana. Hampir 10 menit Sekar merapikan buku paket dan juga buku tulisnya itu.

Saat Sekar akan meninggalkan kamarnya, mama Sekar pun datang dengan membawa makanan ringan yang sempat ia beli dari berbelanja itu. Sekar pun langsung menghampiri mamanya itu dengan gembira. Sebab, itu adalah makanan ringan kesukaannya.

"Sudah selesai ngerjain tugasnya?". Ucap mama Sekar yang memberikan Sekar makanan ringan tersebut. Sekar pun mengambil makanan tersebut, kemudian Sekar pun menjawab .

"Sudah ma, masih ada satu tugas lagi yang dikerjain besok". Ucap Sekar kemudian.

Mama Sekar pun mengangguk, kemudian mulai menuju ruang tv untuk menonton acara kesukaannya. Biasanya acara gosip yang ditayangkan setiap jam 19:00 itu. Mama Sekar pun mulai asyik dengan acara kesukaannya itu. Sedangkan Sekar, ia menuju dapur untuk melihat apakah masih ada makanan yang ada di meja itu. Dan ternyata masih ada. Sekar pun mencomot makanan tersebut.

Sekar pun masih menikmati makanan tersebut. Mungkin efek dari mengerjakan tugas jadinya ia lapar sekali. Sesudah itu, Sekar pun mencari air minum yang tadinya ia letakkan di dekat meja ruang tamu. Kemudian, Sekar pun berjalan menuju ruang tamu itu. Ia melihat mamanya yang sedang menonton kasus penangkapan artis karena penipuan itu dengan serius. Sekar hanya tersenyum melihat kelakuan dari mamanya itu. Setelahnya, Sekar pun ikut duduk di sofa samping mamanya itu. Mereka berdua pun mulai menikmati acara tersebut. Hingga tidak terasa sudah pukul delapan malam. Sekar pun yang sudah mulai mengantuk pun akhirnya beranjak dari sofa. Dan Sekar juga melihat jika mamanya itu sudah tidur terlebih dahulu. Sekar pun mematikan televisi tersebut. Kemudian, Sekar pun menuju kamarnya untuk bermain handphone terlebih dahulu. Sesampainya di kamar, Sekar pun menuju kamar mandinya terlebih dahulu. Setelah mencuci mukanya, Sekar pun mengambil handphonenya yang sudah tergeletak di kasurnya itu. Sekar pun meluncur ke kasurnya. Hingga membuat kasur tersebut terpelanting sedikit. Sekar pun membuka handphonenya. Tiba-tiba ada grup baru dikontaknya. Dan ternyata itu adalah perbuatan Lala. Dengan nama yang aneh pula.

Yang lebih aneh lagi, profile dari grup itu adalah gambar aktor korea Lee Jung suk. Sekar pun hanya tersenyum melihat kelakuan teman satu mosnya itu. Ia memang sangat maniak dengan namanya korea sama sepertinya. Namun, ia Lebih menyukai aktor dan dramanya. Sedangkan Sekar lebih suka dengan musik dan juga boybandnya. Jika mereka sudah disatukan, tidak diragukan lagi pasti mereka sangat berisik sekali.

Grup tersebut sudah heboh dengan tugas yang diberikan dosen. Memang pr yang diberikan lumayan banyak. Sekar sudah mengerjakan tugas itu jauh hari. Jadinya, ia sedikit bisa bersantai. Meskipun, masih ada satu tugas lagi yang harus dikumpukan.

Setelahnya, Sekar pun menutup handphonenya itu. Dan ia juga melihat kearah jam di kamarnya. Ternyata sudah masuk jam setengah sepuluh malam. Tidak terasa. Ucap Sekar dalam hatinya .

Namun, tiba-tiba handphone Sekar bergetar. Mungkin saja ada yang menelponnya. Sekar pun mengambil handphone tersebut dan melihat siapa yang menghubunginya malam-malam begini. Ternyata adalah Arbani.Untuk apa ia menghubunginya?. Sekar tidak menjawab panggilan tersebut. Ia malah memejamkan matanya untuk tidur.

My Kutu Kupret Arbani (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang